Pengaruh waktu sintering terhadap hidroksiapatit berpori tulang ikan tenggiri dengan proses sol-gel

Hidroksiapatit berpori cocok untuk merekontruksi tulang, karena adanya pori dapat menjadi media pembentukan jaringan sel tulang yang tumbuh. Tulang ikan tenggiri memiliki sumber kalsium yang besar sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan hidroksiapatit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui s...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ulfa rahmayuni zein, Lia Anggresani, Yulianis
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Jambi 2020-05-01
Series:Chempublish Journal
Online Access:https://online-journal.unja.ac.id/chp/article/view/8686
_version_ 1818662197293744128
author Ulfa rahmayuni zein
Lia Anggresani
Yulianis
author_facet Ulfa rahmayuni zein
Lia Anggresani
Yulianis
author_sort Ulfa rahmayuni zein
collection DOAJ
description Hidroksiapatit berpori cocok untuk merekontruksi tulang, karena adanya pori dapat menjadi media pembentukan jaringan sel tulang yang tumbuh. Tulang ikan tenggiri memiliki sumber kalsium yang besar sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan hidroksiapatit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik yang baik dari hidroksiapatit berpori dari tulang ikan tenggiri pada variasi waktu sintering 4, 5 dan 6 jam dengan proses sol-gel. Hasil analisa XRF didapatkan kalsium oksida(CaO) sebanyak 50.814%. Hidroksiapatit dibuat dengan mencampurkan CaO, HCl, H3PO4 dan etanol, yang difurnace pada suhu 600oC. Hasil analisa XRD didapatkan senyawa Hydroxyapatite yang sesuai dengan standard ICSD No 01-075-3727. Hidroksiapatit dicampurkan dengan larutan kitosan pada variasi waktu sintering untuk menghasilkan hidroksiapatit berpori. Kemudian dianalisa SEM, PSA dan Hardness Tester. Analisia SEM pada semua variasi waktu sintering 4,5 dan 6 jam didapatkan morfologi partikel tidak seragam. Analisa PSA pada variasi waktu sintering 4, 5 dan 6 jam didapatkan ukuran partikel yaitu 1,051µm, 0,798µm, 1,069µm. Nilai Hardness Tester didapatkan pada variasi waktu sintering 4, 5 dan 6 yaitu 29,9 Newton(N), 49,5N dan 21,4N. Disimpulkan variasi waktu tahan sintering pada waktu 5 jam memiliki sifat mekanik yang baik terhadap pembuatan hidroksiapatit berpori.
first_indexed 2024-12-17T04:57:07Z
format Article
id doaj.art-7c120097e9b34ee2821c0b1423b794c1
institution Directory Open Access Journal
issn 2503-4588
language Indonesian
last_indexed 2024-12-17T04:57:07Z
publishDate 2020-05-01
publisher Universitas Jambi
record_format Article
series Chempublish Journal
spelling doaj.art-7c120097e9b34ee2821c0b1423b794c12022-12-21T22:02:39ZindUniversitas JambiChempublish Journal2503-45882020-05-0151465610.22437/chp.v5i1.868614783Pengaruh waktu sintering terhadap hidroksiapatit berpori tulang ikan tenggiri dengan proses sol-gelUlfa rahmayuni zein0Lia Anggresani1Yulianis2Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu JambiSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu JambiSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu, JambiHidroksiapatit berpori cocok untuk merekontruksi tulang, karena adanya pori dapat menjadi media pembentukan jaringan sel tulang yang tumbuh. Tulang ikan tenggiri memiliki sumber kalsium yang besar sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan hidroksiapatit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik yang baik dari hidroksiapatit berpori dari tulang ikan tenggiri pada variasi waktu sintering 4, 5 dan 6 jam dengan proses sol-gel. Hasil analisa XRF didapatkan kalsium oksida(CaO) sebanyak 50.814%. Hidroksiapatit dibuat dengan mencampurkan CaO, HCl, H3PO4 dan etanol, yang difurnace pada suhu 600oC. Hasil analisa XRD didapatkan senyawa Hydroxyapatite yang sesuai dengan standard ICSD No 01-075-3727. Hidroksiapatit dicampurkan dengan larutan kitosan pada variasi waktu sintering untuk menghasilkan hidroksiapatit berpori. Kemudian dianalisa SEM, PSA dan Hardness Tester. Analisia SEM pada semua variasi waktu sintering 4,5 dan 6 jam didapatkan morfologi partikel tidak seragam. Analisa PSA pada variasi waktu sintering 4, 5 dan 6 jam didapatkan ukuran partikel yaitu 1,051µm, 0,798µm, 1,069µm. Nilai Hardness Tester didapatkan pada variasi waktu sintering 4, 5 dan 6 yaitu 29,9 Newton(N), 49,5N dan 21,4N. Disimpulkan variasi waktu tahan sintering pada waktu 5 jam memiliki sifat mekanik yang baik terhadap pembuatan hidroksiapatit berpori.https://online-journal.unja.ac.id/chp/article/view/8686
spellingShingle Ulfa rahmayuni zein
Lia Anggresani
Yulianis
Pengaruh waktu sintering terhadap hidroksiapatit berpori tulang ikan tenggiri dengan proses sol-gel
Chempublish Journal
title Pengaruh waktu sintering terhadap hidroksiapatit berpori tulang ikan tenggiri dengan proses sol-gel
title_full Pengaruh waktu sintering terhadap hidroksiapatit berpori tulang ikan tenggiri dengan proses sol-gel
title_fullStr Pengaruh waktu sintering terhadap hidroksiapatit berpori tulang ikan tenggiri dengan proses sol-gel
title_full_unstemmed Pengaruh waktu sintering terhadap hidroksiapatit berpori tulang ikan tenggiri dengan proses sol-gel
title_short Pengaruh waktu sintering terhadap hidroksiapatit berpori tulang ikan tenggiri dengan proses sol-gel
title_sort pengaruh waktu sintering terhadap hidroksiapatit berpori tulang ikan tenggiri dengan proses sol gel
url https://online-journal.unja.ac.id/chp/article/view/8686
work_keys_str_mv AT ulfarahmayunizein pengaruhwaktusinteringterhadaphidroksiapatitberporitulangikantenggiridenganprosessolgel
AT liaanggresani pengaruhwaktusinteringterhadaphidroksiapatitberporitulangikantenggiridenganprosessolgel
AT yulianis pengaruhwaktusinteringterhadaphidroksiapatitberporitulangikantenggiridenganprosessolgel