Risiko Gangguan Perkembangan Neurologis antara Bayi Kurang Bulan Lanjut dan Bayi Cukup Bulan Sesuai Usia Kehamilan
Latar belakang. Bayi kurang bulan lanjut mempunyai fisiologis, metabolik, dan imunologi imatur, serta merupakan periode tercepat pertumbuhan dan perkembangan otak. Pada awal kehidupan, BKBL rentan mengalami komplikasi dan mempunyai risiko gangguan perkembangan neurologis (GPN). Tujuan. Menentukan ri...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-11-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/101 |
_version_ | 1817975778287026176 |
---|---|
author | Ike Dwi Wahyuni Nelly Amalia Risan Dwi Prasetyo |
author_facet | Ike Dwi Wahyuni Nelly Amalia Risan Dwi Prasetyo |
author_sort | Ike Dwi Wahyuni |
collection | DOAJ |
description | Latar belakang. Bayi kurang bulan lanjut mempunyai fisiologis, metabolik, dan imunologi imatur, serta merupakan periode
tercepat pertumbuhan dan perkembangan otak. Pada awal kehidupan, BKBL rentan mengalami komplikasi dan mempunyai
risiko gangguan perkembangan neurologis (GPN).
Tujuan. Menentukan risiko GPN antara BKBL dan BCB sesuai usia kehamilan pada usia 3–6 bulan.
Metode. Penelitian dilaksanakan periode Oktober–Desember 2014 di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung. Subjek penelitian adalah
bayi BKBL usia 3–6 bulan dengan BCB sebagai kontrol yang memenuhi kriteria inklusi. Risiko GPN diperiksa menggunakan
Bayley infant neurodevelopmental screener (BINS) dan dianalisis menggunakan uji chi-square dan rasio odds.
Hasil. Terdapat 36 BKBL dan 36 BCB, dengan usia rerata 5,58 bulan pada BKBL dan 5,26 pada BCB. Perawakan pendek lebih
banyak pada BKBL dibanding BCB. Sebagian besar subjek pada kedua kelompok tidak mendapatkan ASI eksklusif. Pendidikan
terbanyak orangtua adalah SMP dan SMA dengan sebagian besar orangtua bekerja, tetapi mempunyai pendapatan/bulan yang
rendah. Risiko GPN pada kelompok BKBL 22 dan BCB 10 bayi (p=0,004) dengan kekuatan hubungan risiko GPN pada BKBL
4,086 kali dibanding dengan BCB (RO=4,086; IK95%:1,518–11,000).
Kesimpulan. Bayi kurang bulan lanjut sesuai usia kehamilan dan sesuai usia koreksi mempunyai risiko gangguan perkembangan
neurologis 4,086 kali lebih besar dibanding dengan bayi cukup bulan. |
first_indexed | 2024-04-13T21:53:50Z |
format | Article |
id | doaj.art-7c5721917cb5431786c56028eeba2dbb |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0854-7823 2338-5030 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-04-13T21:53:50Z |
publishDate | 2016-11-01 |
publisher | Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia |
record_format | Article |
series | Sari Pediatri |
spelling | doaj.art-7c5721917cb5431786c56028eeba2dbb2022-12-22T02:28:19ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-11-01173190410.14238/sp17.3.2015.190-464Risiko Gangguan Perkembangan Neurologis antara Bayi Kurang Bulan Lanjut dan Bayi Cukup Bulan Sesuai Usia KehamilanIke Dwi Wahyuni0Nelly Amalia Risan1Dwi Prasetyo2Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, BandungDepartemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, BandungDepartemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, BandungLatar belakang. Bayi kurang bulan lanjut mempunyai fisiologis, metabolik, dan imunologi imatur, serta merupakan periode tercepat pertumbuhan dan perkembangan otak. Pada awal kehidupan, BKBL rentan mengalami komplikasi dan mempunyai risiko gangguan perkembangan neurologis (GPN). Tujuan. Menentukan risiko GPN antara BKBL dan BCB sesuai usia kehamilan pada usia 3–6 bulan. Metode. Penelitian dilaksanakan periode Oktober–Desember 2014 di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung. Subjek penelitian adalah bayi BKBL usia 3–6 bulan dengan BCB sebagai kontrol yang memenuhi kriteria inklusi. Risiko GPN diperiksa menggunakan Bayley infant neurodevelopmental screener (BINS) dan dianalisis menggunakan uji chi-square dan rasio odds. Hasil. Terdapat 36 BKBL dan 36 BCB, dengan usia rerata 5,58 bulan pada BKBL dan 5,26 pada BCB. Perawakan pendek lebih banyak pada BKBL dibanding BCB. Sebagian besar subjek pada kedua kelompok tidak mendapatkan ASI eksklusif. Pendidikan terbanyak orangtua adalah SMP dan SMA dengan sebagian besar orangtua bekerja, tetapi mempunyai pendapatan/bulan yang rendah. Risiko GPN pada kelompok BKBL 22 dan BCB 10 bayi (p=0,004) dengan kekuatan hubungan risiko GPN pada BKBL 4,086 kali dibanding dengan BCB (RO=4,086; IK95%:1,518–11,000). Kesimpulan. Bayi kurang bulan lanjut sesuai usia kehamilan dan sesuai usia koreksi mempunyai risiko gangguan perkembangan neurologis 4,086 kali lebih besar dibanding dengan bayi cukup bulan.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/101BINSbayi cukup bulan (BCB)bayi kurang bulan lanjut (BKBL) |
spellingShingle | Ike Dwi Wahyuni Nelly Amalia Risan Dwi Prasetyo Risiko Gangguan Perkembangan Neurologis antara Bayi Kurang Bulan Lanjut dan Bayi Cukup Bulan Sesuai Usia Kehamilan Sari Pediatri BINS bayi cukup bulan (BCB) bayi kurang bulan lanjut (BKBL) |
title | Risiko Gangguan Perkembangan Neurologis antara Bayi Kurang Bulan Lanjut dan Bayi Cukup Bulan Sesuai Usia Kehamilan |
title_full | Risiko Gangguan Perkembangan Neurologis antara Bayi Kurang Bulan Lanjut dan Bayi Cukup Bulan Sesuai Usia Kehamilan |
title_fullStr | Risiko Gangguan Perkembangan Neurologis antara Bayi Kurang Bulan Lanjut dan Bayi Cukup Bulan Sesuai Usia Kehamilan |
title_full_unstemmed | Risiko Gangguan Perkembangan Neurologis antara Bayi Kurang Bulan Lanjut dan Bayi Cukup Bulan Sesuai Usia Kehamilan |
title_short | Risiko Gangguan Perkembangan Neurologis antara Bayi Kurang Bulan Lanjut dan Bayi Cukup Bulan Sesuai Usia Kehamilan |
title_sort | risiko gangguan perkembangan neurologis antara bayi kurang bulan lanjut dan bayi cukup bulan sesuai usia kehamilan |
topic | BINS bayi cukup bulan (BCB) bayi kurang bulan lanjut (BKBL) |
url | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/101 |
work_keys_str_mv | AT ikedwiwahyuni risikogangguanperkembanganneurologisantarabayikurangbulanlanjutdanbayicukupbulansesuaiusiakehamilan AT nellyamaliarisan risikogangguanperkembanganneurologisantarabayikurangbulanlanjutdanbayicukupbulansesuaiusiakehamilan AT dwiprasetyo risikogangguanperkembanganneurologisantarabayikurangbulanlanjutdanbayicukupbulansesuaiusiakehamilan |