FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS GEL ANTIJERAWAT FRAKSI N-HEKSAN DAUN KERSEN (Muntingia calaburaL.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes

ABSTRAK Daun kersen mengandung banyak senyawa  yaitu senyawa flavonoid, tanin, saponin, fenolik, steroid, dan alkaloid. Salah satu senyawa yang bersifat sebagai antibakteri yaitu senyawa flavonoid.Salah satu kegunaan daun kersen yaitu anti jerawat.Jerawat merupakan suatu penyakit peradangan kron...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Saparuddin Latu
Format: Article
Language:English
Published: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin 2024-03-01
Series:JIIS: Jurnal Ilmiah Ibnu Sina
Subjects:
Online Access:https://e-jurnal.stikes-isfi.ac.id/index.php/JIIS/article/view/1352
Description
Summary:ABSTRAK Daun kersen mengandung banyak senyawa  yaitu senyawa flavonoid, tanin, saponin, fenolik, steroid, dan alkaloid. Salah satu senyawa yang bersifat sebagai antibakteri yaitu senyawa flavonoid.Salah satu kegunaan daun kersen yaitu anti jerawat.Jerawat merupakan suatu penyakit peradangan kronis dari kelenjar pilosebasea.Salah satu bakteri yang menyebabkan jerawat adalah bakteri Propionibacterium acnes.Sediaan yang dapat dibuat untuk antijerawat yaitu sediaan gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fraksi n-heksan daun kersen (Muntingia calabura L.) dapat dibuatkan sediaan gel antijerawat dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapa fraksi n-heksandaun kersen (Muntingia calabura L.) pada sediaan gel antijerawat dapat memberikan aktivitas daya hambat  pada perkembangan bakteri Propionibacterium acnes. Metode penelitian ini adalah true experimental dengan pembuatan sediaan gel antijerawat fraksi n-heksan daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan variasi konsentrasi 2,5 %, 5 %, 7,5 % dan menguji aktivitas sediaan terhadap Propionibacterium acnes dengan menggunakan metode sumuran agar. Hasil formula sediaan gel menunjukan bahwa terjadi perbedaan signifikan sebelum dan sesudah cycling test baik padapengujian organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar dan daya lekat. Hasil uji aktivitas yang didapatkan adalah zona hambat yang paling besar adalah konsentrasi 2,5 % yakni 11,7 mm dengan kategori kuat sedangkan konsentrasi 5% yakni 13,4 mm dengan kategori kuat  dan konsentrasi 7,5% yakni15,0 mm termasuk kategori kuat.
ISSN:2502-647X
2503-1902