Karakterisasi Karbamazepin Hasil Rekristalisasi Berbagai Pelarut Organik dengan Metode Slow Evaporation
Pendahuluan: Karbamazepin termasuk ke dalam golongan Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II yang artinya bahwa karbamazepin memiliki permeabilitas membran tinggi dan kelarutan rendah. Rekristalisasi merupakan salah satu cara untuk memodifikasi kristal dalam upaya mengubah sifat fisik...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Faculty of Pharmacy, Universitas Airlangga
2021-12-01
|
Series: | Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/JFIKI/article/view/23312/16453 |
_version_ | 1817971390003806208 |
---|---|
author | Indra Rendi Rahman Rika Yulianti |
author_facet | Indra Rendi Rahman Rika Yulianti |
author_sort | Indra |
collection | DOAJ |
description | Pendahuluan: Karbamazepin termasuk ke dalam golongan Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II yang artinya bahwa karbamazepin memiliki permeabilitas membran tinggi dan kelarutan rendah. Rekristalisasi merupakan salah satu cara untuk memodifikasi kristal dalam upaya mengubah sifat fisikokimia dan laju disolusi obat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sifat fisikokimia karbamazepin melalui rekristalisasi berbagai pelarut. Metode: Pada penelitian ini dilakukan rekristalisasi dengan cara penguapan pelarut menggunakan pelarut etanol, tetrahidrofuran (THF), dan kloroform. Padatan kristal hasil rekristalisasi dikarakterisasi dengan menggunakan spektrofotometri FTIR, difraksi sinar-X (PXRD), dan analisis differential scanning calorimetry (DSC). Selanjutnya dilakukan evaluasi mikromeritik dan uji disolusi. Hasil: Berdasarkan hasil karakterisasi dengan FTIR dan PXRD menunjukan tidak terjadi perubahan struktur kimia dari karbamazepin, tetapi menyebabkan perubahan internal struktur dan perubahan bentuk (polimorfisme) kristal karbamazepin. Hasil evaluasi mikromeritik menunjukkan adanya perubahan sifat fungsional pada padatan kristal hasil rekristalisasi dibandingkan dengan karbamazepin murni, diketahui padatan kristal hasil rekristalisasi etanol menunjukkan sifat mikromeritik yang lebih baik dibandingkan bentuk murni. Uji disolusi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan laju disolusi pada padatan kristal hasil rekristalisasi berbagai pelarut dibandingkan dengan karbamazepin murni. Pada padatan kristal hasil rekristalisasi THF memiliki laju disolusi paling tinggi dari pelarut yang lain, yaitu pada menit ke-60 jumlah terdisolusi sebesar 65,09%. Kesimpulan: Proses rekristalisasi karbamazepin dengan pelarut etanol, tetrahidrofuran dan kloroform menghasilkan polimorf baru sehingga sifat fisikokimia padatan hasil rekristalisasi berbeda dibandingkan karbamazepin murni. Berdasarkan hasil uji disolusi in vitro dapat diketahui bahwa karbamazepin hasil rekristalisasi dengan pelarut tetrahidrofuran memiliki laju disolusi yang paling tinggi. |
first_indexed | 2024-04-13T20:46:12Z |
format | Article |
id | doaj.art-7e3492c29cc14ab0bad18e5407100c5d |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2406-9388 2580-8303 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-04-13T20:46:12Z |
publishDate | 2021-12-01 |
publisher | Faculty of Pharmacy, Universitas Airlangga |
record_format | Article |
series | Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia |
spelling | doaj.art-7e3492c29cc14ab0bad18e5407100c5d2022-12-22T02:30:41ZindFaculty of Pharmacy, Universitas AirlanggaJurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia2406-93882580-83032021-12-018322723410.20473/jfiki.v8i32021.227-234Karakterisasi Karbamazepin Hasil Rekristalisasi Berbagai Pelarut Organik dengan Metode Slow EvaporationIndra0Rendi Rahman1Rika Yulianti2Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada, TasikmalayaProgram Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada, TasikmalayaProgram Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada, TasikmalayaPendahuluan: Karbamazepin termasuk ke dalam golongan Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II yang artinya bahwa karbamazepin memiliki permeabilitas membran tinggi dan kelarutan rendah. Rekristalisasi merupakan salah satu cara untuk memodifikasi kristal dalam upaya mengubah sifat fisikokimia dan laju disolusi obat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sifat fisikokimia karbamazepin melalui rekristalisasi berbagai pelarut. Metode: Pada penelitian ini dilakukan rekristalisasi dengan cara penguapan pelarut menggunakan pelarut etanol, tetrahidrofuran (THF), dan kloroform. Padatan kristal hasil rekristalisasi dikarakterisasi dengan menggunakan spektrofotometri FTIR, difraksi sinar-X (PXRD), dan analisis differential scanning calorimetry (DSC). Selanjutnya dilakukan evaluasi mikromeritik dan uji disolusi. Hasil: Berdasarkan hasil karakterisasi dengan FTIR dan PXRD menunjukan tidak terjadi perubahan struktur kimia dari karbamazepin, tetapi menyebabkan perubahan internal struktur dan perubahan bentuk (polimorfisme) kristal karbamazepin. Hasil evaluasi mikromeritik menunjukkan adanya perubahan sifat fungsional pada padatan kristal hasil rekristalisasi dibandingkan dengan karbamazepin murni, diketahui padatan kristal hasil rekristalisasi etanol menunjukkan sifat mikromeritik yang lebih baik dibandingkan bentuk murni. Uji disolusi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan laju disolusi pada padatan kristal hasil rekristalisasi berbagai pelarut dibandingkan dengan karbamazepin murni. Pada padatan kristal hasil rekristalisasi THF memiliki laju disolusi paling tinggi dari pelarut yang lain, yaitu pada menit ke-60 jumlah terdisolusi sebesar 65,09%. Kesimpulan: Proses rekristalisasi karbamazepin dengan pelarut etanol, tetrahidrofuran dan kloroform menghasilkan polimorf baru sehingga sifat fisikokimia padatan hasil rekristalisasi berbeda dibandingkan karbamazepin murni. Berdasarkan hasil uji disolusi in vitro dapat diketahui bahwa karbamazepin hasil rekristalisasi dengan pelarut tetrahidrofuran memiliki laju disolusi yang paling tinggi.https://e-journal.unair.ac.id/JFIKI/article/view/23312/16453karbamazepinrekristalisasipelarutkarakterisasi padatanslow evaporation |
spellingShingle | Indra Rendi Rahman Rika Yulianti Karakterisasi Karbamazepin Hasil Rekristalisasi Berbagai Pelarut Organik dengan Metode Slow Evaporation Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia karbamazepin rekristalisasi pelarut karakterisasi padatan slow evaporation |
title | Karakterisasi Karbamazepin Hasil Rekristalisasi Berbagai Pelarut Organik dengan Metode Slow Evaporation |
title_full | Karakterisasi Karbamazepin Hasil Rekristalisasi Berbagai Pelarut Organik dengan Metode Slow Evaporation |
title_fullStr | Karakterisasi Karbamazepin Hasil Rekristalisasi Berbagai Pelarut Organik dengan Metode Slow Evaporation |
title_full_unstemmed | Karakterisasi Karbamazepin Hasil Rekristalisasi Berbagai Pelarut Organik dengan Metode Slow Evaporation |
title_short | Karakterisasi Karbamazepin Hasil Rekristalisasi Berbagai Pelarut Organik dengan Metode Slow Evaporation |
title_sort | karakterisasi karbamazepin hasil rekristalisasi berbagai pelarut organik dengan metode slow evaporation |
topic | karbamazepin rekristalisasi pelarut karakterisasi padatan slow evaporation |
url | https://e-journal.unair.ac.id/JFIKI/article/view/23312/16453 |
work_keys_str_mv | AT indra karakterisasikarbamazepinhasilrekristalisasiberbagaipelarutorganikdenganmetodeslowevaporation AT rendirahman karakterisasikarbamazepinhasilrekristalisasiberbagaipelarutorganikdenganmetodeslowevaporation AT rikayulianti karakterisasikarbamazepinhasilrekristalisasiberbagaipelarutorganikdenganmetodeslowevaporation |