Prediksi Neraca Air Untuk Menentukan Masa Tanam Tebu di Kecamatan Kalasan, Sleman

Perubahan pola curah hujan di Indonesia telah terjadi sejak beberapa decade terakhir. Perubahan ini menyebabkan terjadinya pergeseran musim di beberapa daerah. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman yang membutuhkan banyak air pada fase vegetative tetapi membutuhkan kondisi kering...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Kamelia Dwi Jayanti
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Gadjah Mada 2016-02-01
Series:Ilmu Pertanian (Agricultural Science)
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/jip/article/view/9092
Description
Summary:Perubahan pola curah hujan di Indonesia telah terjadi sejak beberapa decade terakhir. Perubahan ini menyebabkan terjadinya pergeseran musim di beberapa daerah. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman yang membutuhkan banyak air pada fase vegetative tetapi membutuhkan kondisi kering ketika menjelang panen. Penentuan masa tanam yang kurang tepat dapat menurunkan hasil produksi bahkan gagal panen. Penelitian penentuan masa tanam tebu dilakukan di Kecamatan Kalasan, Sleman. Daerah ini merupakan lahan tadah hujan. Curah hujan sangat berpengaruh terhadap ketersediaan lengas tanah pada lahan tadah hujan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan bulanan selama 10 tahun terakhir (2002 -2011), suhu, kelembaban, kecepatan angin, lama penyinaran, sifat fisik tanah dan data tanaman. Penelitian ini didahului dengan membangkitkan data curah hujan bulanan 10 tahun ke depan (2012-2022) dengan menggunakan model Thomas-Fiering. Data curah hujan bangkitan ini digunakan untuk membuat neraca air. Neraca air menggambarkan kondisi surplus dan defisit ketersediaan lengas tanah. Data analisis neraca air menunjukkan bahwa masa tanam tebu yang tepat adalah September- Agustus dan Oktober-September.
ISSN:0126-4214
2527-7162