Anak Korban Orang Tua Ambisius (Push Parenting) dan Konseling Terhadapnya
Manusia selalu berusaha mengikuti segala macam tren yang sedang berkembang di masyarakat sekitarnya. Mulai dari model potongan rambut sampai dengan warna lipstik. Mulai dari gaya arsitektur rumah sampai dengan jenis variasi asesoris handphone. Tidak ketinggalan model pengasuhan anak (parenting) juga...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Sekolah Tinggi Teologi SAAT
2006-10-01
|
Series: | Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan |
Subjects: | |
Online Access: | https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/178 |
_version_ | 1818752294085197824 |
---|---|
author | Lidanial . |
author_facet | Lidanial . |
author_sort | Lidanial . |
collection | DOAJ |
description | Manusia selalu berusaha mengikuti segala macam tren yang sedang berkembang di masyarakat sekitarnya. Mulai dari model potongan rambut sampai dengan warna lipstik. Mulai dari gaya arsitektur rumah sampai dengan jenis variasi asesoris handphone. Tidak ketinggalan model pengasuhan anak (parenting) juga mempunyai tren tersendiri. Menciptakan anak yang “sempurna” menjadi salah satu agenda terpenting kebanyakan orang tua zaman sekarang. Anak-anak mereka harus menjadi yang terbaik dan kalau memungkinkan dalam segala hal. Para orang tua berusaha ekstra keras agar anak-anak mereka dapat dikategorikan sebagai anak-anak “kelas atas,” bukan anak-anak “kelas menengah” apalagi “kelas bawah.” Itulah ambisi kebanyakan orang tua zaman sekarang. Dalam upaya membentuk anak seperti itu, mau tidak mau model pengasuhan yang diberlakukan juga harus khusus. Bukan masanya lagi, menurut kebanyakan orang tua, anak-anak dibiarkan untuk terlalu banyak bermain dan menghabiskan waktu bersama dengan teman-temannya. Kalau anak-anak sekarang diizinkan untuk terlalu santai maka mereka akan ketinggalan jauh di belakang dan masa depan mereka akan suram. ... Dalam artikel ini akan dibahas tentang seluk-beluk push parenting yang sekarang ini sedang menjadi tren. Mengapa banyak orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan seperti ini terhadap anak-anak mereka? Apa dampak-dampak pola pengasuhan ini bagi perkembangan anak dalam multi dimensional, dan bagaimana menolong anak-anak yang sedang mengalami kondisi tertekan seperti itu dalam konteks konseling? Diharapkan artikel ini bukan hanya dapat menjadi masukan bagi para konselor anak, tetapi juga dapat menggugah hati para orang tua yang sungguh-sungguh mengasihi anak-anak mereka. |
first_indexed | 2024-12-18T04:49:10Z |
format | Article |
id | doaj.art-7ee516b4488d4baabe77d7abcf99b55f |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 1411-7649 2684-9194 |
language | English |
last_indexed | 2024-12-18T04:49:10Z |
publishDate | 2006-10-01 |
publisher | Sekolah Tinggi Teologi SAAT |
record_format | Article |
series | Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan |
spelling | doaj.art-7ee516b4488d4baabe77d7abcf99b55f2022-12-21T21:20:28ZengSekolah Tinggi Teologi SAATVeritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan1411-76492684-91942006-10-017210.36421/veritas.v7i2.178Anak Korban Orang Tua Ambisius (Push Parenting) dan Konseling TerhadapnyaLidanial .Manusia selalu berusaha mengikuti segala macam tren yang sedang berkembang di masyarakat sekitarnya. Mulai dari model potongan rambut sampai dengan warna lipstik. Mulai dari gaya arsitektur rumah sampai dengan jenis variasi asesoris handphone. Tidak ketinggalan model pengasuhan anak (parenting) juga mempunyai tren tersendiri. Menciptakan anak yang “sempurna” menjadi salah satu agenda terpenting kebanyakan orang tua zaman sekarang. Anak-anak mereka harus menjadi yang terbaik dan kalau memungkinkan dalam segala hal. Para orang tua berusaha ekstra keras agar anak-anak mereka dapat dikategorikan sebagai anak-anak “kelas atas,” bukan anak-anak “kelas menengah” apalagi “kelas bawah.” Itulah ambisi kebanyakan orang tua zaman sekarang. Dalam upaya membentuk anak seperti itu, mau tidak mau model pengasuhan yang diberlakukan juga harus khusus. Bukan masanya lagi, menurut kebanyakan orang tua, anak-anak dibiarkan untuk terlalu banyak bermain dan menghabiskan waktu bersama dengan teman-temannya. Kalau anak-anak sekarang diizinkan untuk terlalu santai maka mereka akan ketinggalan jauh di belakang dan masa depan mereka akan suram. ... Dalam artikel ini akan dibahas tentang seluk-beluk push parenting yang sekarang ini sedang menjadi tren. Mengapa banyak orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan seperti ini terhadap anak-anak mereka? Apa dampak-dampak pola pengasuhan ini bagi perkembangan anak dalam multi dimensional, dan bagaimana menolong anak-anak yang sedang mengalami kondisi tertekan seperti itu dalam konteks konseling? Diharapkan artikel ini bukan hanya dapat menjadi masukan bagi para konselor anak, tetapi juga dapat menggugah hati para orang tua yang sungguh-sungguh mengasihi anak-anak mereka.https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/178Parenting -- Religious aspects -- Christianity. |
spellingShingle | Lidanial . Anak Korban Orang Tua Ambisius (Push Parenting) dan Konseling Terhadapnya Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan Parenting -- Religious aspects -- Christianity. |
title | Anak Korban Orang Tua Ambisius (Push Parenting) dan Konseling Terhadapnya |
title_full | Anak Korban Orang Tua Ambisius (Push Parenting) dan Konseling Terhadapnya |
title_fullStr | Anak Korban Orang Tua Ambisius (Push Parenting) dan Konseling Terhadapnya |
title_full_unstemmed | Anak Korban Orang Tua Ambisius (Push Parenting) dan Konseling Terhadapnya |
title_short | Anak Korban Orang Tua Ambisius (Push Parenting) dan Konseling Terhadapnya |
title_sort | anak korban orang tua ambisius push parenting dan konseling terhadapnya |
topic | Parenting -- Religious aspects -- Christianity. |
url | https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/178 |
work_keys_str_mv | AT lidanial anakkorbanorangtuaambisiuspushparentingdankonselingterhadapnya |