Kebijaksanaan Keuangan Negara dalam Kaitannya dengan APBN dan Permasalahannya

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada hakekatnya merupakan pelaksanaan kebijaksanaan keuangan negara yang secara konstitusional diatur dalam pasal 23 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan dituangkan di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), serta diterjemahkan secara kuantitatif dal...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Marzuki Ustman
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Islam Indonesia 2016-03-01
Series:Economic Journal of Emerging Markets
Subjects:
Online Access:https://www.hmj.accounting.uii.ac.id/JEP/article/view/4267
_version_ 1818533063084212224
author Marzuki Ustman
author_facet Marzuki Ustman
author_sort Marzuki Ustman
collection DOAJ
description Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada hakekatnya merupakan pelaksanaan kebijaksanaan keuangan negara yang secara konstitusional diatur dalam pasal 23 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan dituangkan di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), serta diterjemahkan secara kuantitatif dalam Repelita. Dalam kaitan tersebut APBN yang undang-undangnya ditetapkan setiap tahun secara politis merupakan bentuk amanat rakyat, dan secara ekonomis harus mampu diterjemahkan pengelolaannya secara tepat dalam perekonomian nasional. Dalam hal pemanfaatan bantuan luar negeri yang merupakan pelengkap dalam pembiayaan pembangunan, tetap didasarkan pada pemilihan proyek berdasarkan prioritas tinggi yang dapat mengakibatkan penyediaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan mendukung pengembangan ekspor nonmigas. Selanjutnya, dalam mengantisipasi era perdagangan bebas, pemerintah senantiasa mengurangi setiap hambatan, baik yang berupa hambatan tarif maupun hambatan nontarif, terhadap lalulintas perdagangan yang menyebabkan berkurangnya daya saing produksi dalam negeri di pasaran dunia. Akhirnya, dalam rangka menarik modal asing ke dalam negeri, pemerintah senantiasa berusaha mendapatkan iklim yang menunjang bagi penanaman modal asing terutama penanaman modal langsung Foreign Direct Invesment (FDI) khususnya di sektor industri barang ekspor. Penciptaan iklim yang menunjang tersebut terus dilakukan mengingat FDI secara langsung dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.
first_indexed 2024-12-11T17:53:43Z
format Article
id doaj.art-7f26ce81ad134336af51d2500e15aab2
institution Directory Open Access Journal
issn 2086-3128
2502-180X
language English
last_indexed 2024-12-11T17:53:43Z
publishDate 2016-03-01
publisher Universitas Islam Indonesia
record_format Article
series Economic Journal of Emerging Markets
spelling doaj.art-7f26ce81ad134336af51d2500e15aab22022-12-22T00:56:08ZengUniversitas Islam IndonesiaEconomic Journal of Emerging Markets2086-31282502-180X2016-03-0121Kebijaksanaan Keuangan Negara dalam Kaitannya dengan APBN dan PermasalahannyaMarzuki Ustman0Kepala Badan Analisa Keuangan & Moneter, Departemen Keuangan RIAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada hakekatnya merupakan pelaksanaan kebijaksanaan keuangan negara yang secara konstitusional diatur dalam pasal 23 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan dituangkan di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), serta diterjemahkan secara kuantitatif dalam Repelita. Dalam kaitan tersebut APBN yang undang-undangnya ditetapkan setiap tahun secara politis merupakan bentuk amanat rakyat, dan secara ekonomis harus mampu diterjemahkan pengelolaannya secara tepat dalam perekonomian nasional. Dalam hal pemanfaatan bantuan luar negeri yang merupakan pelengkap dalam pembiayaan pembangunan, tetap didasarkan pada pemilihan proyek berdasarkan prioritas tinggi yang dapat mengakibatkan penyediaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan mendukung pengembangan ekspor nonmigas. Selanjutnya, dalam mengantisipasi era perdagangan bebas, pemerintah senantiasa mengurangi setiap hambatan, baik yang berupa hambatan tarif maupun hambatan nontarif, terhadap lalulintas perdagangan yang menyebabkan berkurangnya daya saing produksi dalam negeri di pasaran dunia. Akhirnya, dalam rangka menarik modal asing ke dalam negeri, pemerintah senantiasa berusaha mendapatkan iklim yang menunjang bagi penanaman modal asing terutama penanaman modal langsung Foreign Direct Invesment (FDI) khususnya di sektor industri barang ekspor. Penciptaan iklim yang menunjang tersebut terus dilakukan mengingat FDI secara langsung dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.https://www.hmj.accounting.uii.ac.id/JEP/article/view/4267kebijakan keuangankeuangan negaraAPBN
spellingShingle Marzuki Ustman
Kebijaksanaan Keuangan Negara dalam Kaitannya dengan APBN dan Permasalahannya
Economic Journal of Emerging Markets
kebijakan keuangan
keuangan negara
APBN
title Kebijaksanaan Keuangan Negara dalam Kaitannya dengan APBN dan Permasalahannya
title_full Kebijaksanaan Keuangan Negara dalam Kaitannya dengan APBN dan Permasalahannya
title_fullStr Kebijaksanaan Keuangan Negara dalam Kaitannya dengan APBN dan Permasalahannya
title_full_unstemmed Kebijaksanaan Keuangan Negara dalam Kaitannya dengan APBN dan Permasalahannya
title_short Kebijaksanaan Keuangan Negara dalam Kaitannya dengan APBN dan Permasalahannya
title_sort kebijaksanaan keuangan negara dalam kaitannya dengan apbn dan permasalahannya
topic kebijakan keuangan
keuangan negara
APBN
url https://www.hmj.accounting.uii.ac.id/JEP/article/view/4267
work_keys_str_mv AT marzukiustman kebijaksanaankeuangannegaradalamkaitannyadenganapbndanpermasalahannya