Pemanfaatan Etnobotani Masyarakat Tengger Untuk Obat Herbal dan Upacara Adat
Penurunan ketersediaan tanaman etnobotani baik untuk obat herbal maupun upacara adat di Desa Ngadisari diakibatkan oleh rendahnya minat masyarakat untuk melakukan budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat Tengger dalam pemanfaatan tanaman etnobotani di Desa Ngadisar...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Trunojoyo University of Madura
2020-12-01
|
Series: | Agriekonomika |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.trunojoyo.ac.id/agriekonomika/article/view/8033 |
Summary: | Penurunan ketersediaan tanaman etnobotani baik untuk obat herbal maupun upacara adat di Desa Ngadisari diakibatkan oleh rendahnya minat masyarakat untuk melakukan budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat Tengger dalam pemanfaatan tanaman etnobotani di Desa Ngadisari. Metode yang digunakan adalah skala likert. Hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi masyarakat dalam pemanfaatannya sebagai obat herbal antara lain berdasarkan tingkat kebutuhan sebesar 4,4, penggunaan 3,3, keberhasilan 2,8 dan kemudahan bahan didapat 3,4. Besar persepsi masyarakat dalam pemanfaatannya sebagai upacara adat berdasarkan tingkat kebutuhannya sebesar 13,3, penggunaan 7,5, keberhasilan 9,0 dan kemudahan bahan didapat 8,9. Disimpulkan bahwa persepsi masyarakat dalam pemanfaatan tanaman etnobotani untuk obat herbal tergolong sangat rendah dengan nilai sebesar 13,9, sedangkan pemanfaatan tanaman etnobotani untuk upacara adat tergolong sangat tinggi dengan nilai sebesar 38,7. |
---|---|
ISSN: | 2301-9948 2407-6260 |