Tingkat Keberhasilan Program Sapi Induk Wajib Bunting (Siwab) dalam Upaya Peningkatan Angka Kelahiran di Kabupaten Kuantan Singingi

Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan program sapi induk wajib bunting (SIWAB) di Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling dan wawancara langsung kepada inseminator dan peternak. Data primer di peroleh dari responden tentang pemahama...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Harmesi Nurpika, Pajri Anwar, Jiyanto Jiyanto, Andi Alatas
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2021-12-01
Series:Jurnal Ternak Tropika
Subjects:
Online Access:https://ternaktropika.ub.ac.id/index.php/tropika/article/view/511
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan program sapi induk wajib bunting (SIWAB) di Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling dan wawancara langsung kepada inseminator dan peternak. Data primer di peroleh dari responden tentang pemahaman reproduksi dan data sekunder di peroleh dari recording inseminator tahun 2018-2019 di Dinas Pertanian Kabupaten Kuantan Singingi. Variabel penelitian yang diukur yaitu Service per Conception (S/C), Conception Rate (CR), Calving Rate (CvR), Pengetahuan Aceptor dan peternak tentang pemahaman reproduksi dalam mendukung program SIWAB. Data disampaikan secara deskriptif dengan menampilkan persentase variabel yang diukur. Untuk membaca nilai tingkat keberhasilan pelaksanaan program SIWAB, maka di bandingkan dengan skor keberhasilan program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Angka S/C Tahun 2018 sebesar 1,15 servis dan di tahun 2019 sebesar 1,12 servis dengan tingkat keberhasilan optimal. Persentase CR tahun 2018 sebesar 86,29% dan di tahun 2019 sebesar 89,05% dengan tingkat keberhasilan optimal. Persentase CvR tahun 2018 sebesar 50,14% dan tahun 2019 sebesar 70,22% dengan tingkat keberhasilan optimal. Sedangkan peternak sudah paham reproduksi ternak sebesar 84,75% dan petugas insemator sebesar 100%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpukan bahwa program SIWAB di Kuantan Singingi sudah terlaksana dengan optimal berdasarkan data angka recording inseminator. Keberhasilan program SIWAB di dukung secara mendasar dari tingkat pemahaman peternak tentang reproduksi, deteksi birahi, keterampilan inseminator, ketepatan waktu IB, performan sapi betina, kesehatan ternak dan kualitas semen beku yang di gunakan.
ISSN:1411-6146
2503-1007