INTEGRASI ILMU PENGETAHUAN MELALUI EPISTIMOLOGI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
Salah satu prinsip kurikulum adalah relevansi yang dimaknai dengan kerelevansian (kesesuaian) kurikulum dengan perkembangan zaman. Kurikulum pendidikan Islam juga perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Munculnya degradasi moral indonesia sekarang ini ditengarai...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Arabic |
Published: |
Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah
2020-10-01
|
Series: | Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman |
Subjects: | |
Online Access: | https://waraqat.assunnah.ac.id/index.php/WRQ/article/view/81 |
_version_ | 1818206488018026496 |
---|---|
author | Syadidul Kahar |
author_facet | Syadidul Kahar |
author_sort | Syadidul Kahar |
collection | DOAJ |
description |
Salah satu prinsip kurikulum adalah relevansi yang dimaknai dengan kerelevansian (kesesuaian) kurikulum dengan perkembangan zaman. Kurikulum pendidikan Islam juga perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Munculnya degradasi moral indonesia sekarang ini ditengarai karenakegagalan pendidikan Islam dalam mentransfer, menanamkan nilai, dan pentransferan ketrampilan nilai pendidikan Islam. Dari penelitian di lapangan ditemukan beberapa problematika kurikulum pendidikan Islam, antara lain; padatnya materi tetapi minim nilai, dominasi aspek kognitif, dankurang memperhatikan perkembangan peserta didik, serta dominasi pendekatan normatif dalam pengembangan isi kurikulum.Ilmu pengetahuan dewasa ini telah terkontaminasi oleh pemikiran-pemikiran dari dunia Barat yang sekuler dan bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Oleh karena itu, perlu adanya suatu upaya melalui gerakan “Islamisasi ilmu pengetahuan” dengan mengambil segi-segi positif dari perkembangan-perkembangan modern seselektif mungkin, meskipun hal itu datangnya dari Barat yang diformulasikan dalam kurikulum pendidikan islam. Kurikulum pendidikan yang diterapkan yakni berusaha mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang bersifat fard ‘ain dan fard kifayah. Dan pada prinsipnya ini yang tertuang dalam konsep ta’dib sebagai suatu proses penanaman adab yang didalamnya telah mencakup ‘ilm dan amal
|
first_indexed | 2024-12-12T04:13:49Z |
format | Article |
id | doaj.art-815d46c2ba484835bf2cb8a51c5c771d |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2502-5856 2655-9196 |
language | Arabic |
last_indexed | 2024-12-12T04:13:49Z |
publishDate | 2020-10-01 |
publisher | Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah |
record_format | Article |
series | Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman |
spelling | doaj.art-815d46c2ba484835bf2cb8a51c5c771d2022-12-22T00:38:33ZaraPusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-SunnahWaraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman2502-58562655-91962020-10-014110.51590/waraqat.v4i1.81INTEGRASI ILMU PENGETAHUAN MELALUI EPISTIMOLOGI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAMSyadidul Kahar0Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Babussalam Kutacane Salah satu prinsip kurikulum adalah relevansi yang dimaknai dengan kerelevansian (kesesuaian) kurikulum dengan perkembangan zaman. Kurikulum pendidikan Islam juga perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Munculnya degradasi moral indonesia sekarang ini ditengarai karenakegagalan pendidikan Islam dalam mentransfer, menanamkan nilai, dan pentransferan ketrampilan nilai pendidikan Islam. Dari penelitian di lapangan ditemukan beberapa problematika kurikulum pendidikan Islam, antara lain; padatnya materi tetapi minim nilai, dominasi aspek kognitif, dankurang memperhatikan perkembangan peserta didik, serta dominasi pendekatan normatif dalam pengembangan isi kurikulum.Ilmu pengetahuan dewasa ini telah terkontaminasi oleh pemikiran-pemikiran dari dunia Barat yang sekuler dan bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Oleh karena itu, perlu adanya suatu upaya melalui gerakan “Islamisasi ilmu pengetahuan” dengan mengambil segi-segi positif dari perkembangan-perkembangan modern seselektif mungkin, meskipun hal itu datangnya dari Barat yang diformulasikan dalam kurikulum pendidikan islam. Kurikulum pendidikan yang diterapkan yakni berusaha mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang bersifat fard ‘ain dan fard kifayah. Dan pada prinsipnya ini yang tertuang dalam konsep ta’dib sebagai suatu proses penanaman adab yang didalamnya telah mencakup ‘ilm dan amal https://waraqat.assunnah.ac.id/index.php/WRQ/article/view/81Falsafah Pendidikan IslamKurikulum Pendidikan Islam |
spellingShingle | Syadidul Kahar INTEGRASI ILMU PENGETAHUAN MELALUI EPISTIMOLOGI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Falsafah Pendidikan Islam Kurikulum Pendidikan Islam |
title | INTEGRASI ILMU PENGETAHUAN MELALUI EPISTIMOLOGI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM |
title_full | INTEGRASI ILMU PENGETAHUAN MELALUI EPISTIMOLOGI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM |
title_fullStr | INTEGRASI ILMU PENGETAHUAN MELALUI EPISTIMOLOGI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM |
title_full_unstemmed | INTEGRASI ILMU PENGETAHUAN MELALUI EPISTIMOLOGI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM |
title_short | INTEGRASI ILMU PENGETAHUAN MELALUI EPISTIMOLOGI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM |
title_sort | integrasi ilmu pengetahuan melalui epistimologi kurikulum pendidikan islam |
topic | Falsafah Pendidikan Islam Kurikulum Pendidikan Islam |
url | https://waraqat.assunnah.ac.id/index.php/WRQ/article/view/81 |
work_keys_str_mv | AT syadidulkahar integrasiilmupengetahuanmelaluiepistimologikurikulumpendidikanislam |