Proses Penalaan Piano di Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta

Piano berasal dari kata pianoforte, yaitu sebuah instrumen keyboard akustik yang dapat menghasilkan volume nada yang bervariasi dari lunak hingga keras, yang di pada perkembangan sebelumnya kapasistas tersebut tidak terdapat. Pergantian musim dapat mengakibatkan perubahan tingkat ketegangan lebih da...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Lutfia Okta, Eritha R. Sitorus, Debora Ratnawati Yuwono
Format: Article
Language:English
Published: Department of Music, Faculty of Performing Arts, Institut Seni Indonesia Yogyakarta 2017-10-01
Series:Promusika: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik
Subjects:
Online Access:https://journal.isi.ac.id/index.php/promusika/article/view/2287
_version_ 1797288241094721536
author Lutfia Okta
Eritha R. Sitorus
Debora Ratnawati Yuwono
author_facet Lutfia Okta
Eritha R. Sitorus
Debora Ratnawati Yuwono
author_sort Lutfia Okta
collection DOAJ
description Piano berasal dari kata pianoforte, yaitu sebuah instrumen keyboard akustik yang dapat menghasilkan volume nada yang bervariasi dari lunak hingga keras, yang di pada perkembangan sebelumnya kapasistas tersebut tidak terdapat. Pergantian musim dapat mengakibatkan perubahan tingkat ketegangan lebih dari 200 senar piano sehingga instrumen ini perlu ditala secara rutin. Penelitian ini mengkaji tenik penalaan piano oleh teknisi piano di Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Melalui pendekatan observasi peneliti mengamati proses penalaan yang pada dasarnya adalah penyelarasan ketegangan senar-senar piano sesuai dengan standar bunyi musikal agar hasil talaan dapat mencapai tingkat akurasi yang terbaik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem penalaan piano yang digunakan di Jurusa Musik hingga saat ini adalah sistem equal tempered, yaitu membagi oktaf menjadi 12 nada secara rata. Di antara tahap awal dari sistem equal tempered yang telah dilakukan ialah dengan cara menala nada A4  pada ketinggian 440 Hz. Untuk selanjutnya ketiga senar yang mendukung sebuah nada ditala sehingga ketiganya mencapai ketinggian yang sama pada nada tersebut. Penalaan piano menggunakan alat yang disebut hammer tuning. Dengan alat tersebut nada-nada tempered dirangkai  dari E3 hingga Bes4 sebagai patokan untuk merangkai nada diskan (nada-nada di atas) dan baskan (nada-nada di bawah).
first_indexed 2024-03-07T18:46:31Z
format Article
id doaj.art-8288541fa1fb4ec19a23d2abc6fefc65
institution Directory Open Access Journal
issn 2338-039X
2477-538X
language English
last_indexed 2024-03-07T18:46:31Z
publishDate 2017-10-01
publisher Department of Music, Faculty of Performing Arts, Institut Seni Indonesia Yogyakarta
record_format Article
series Promusika: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik
spelling doaj.art-8288541fa1fb4ec19a23d2abc6fefc652024-03-02T02:28:05ZengDepartment of Music, Faculty of Performing Arts, Institut Seni Indonesia YogyakartaPromusika: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik2338-039X2477-538X2017-10-0152536710.24821/promusika.v5i2.22871703Proses Penalaan Piano di Jurusan Musik FSP ISI YogyakartaLutfia OktaEritha R. SitorusDebora Ratnawati YuwonoPiano berasal dari kata pianoforte, yaitu sebuah instrumen keyboard akustik yang dapat menghasilkan volume nada yang bervariasi dari lunak hingga keras, yang di pada perkembangan sebelumnya kapasistas tersebut tidak terdapat. Pergantian musim dapat mengakibatkan perubahan tingkat ketegangan lebih dari 200 senar piano sehingga instrumen ini perlu ditala secara rutin. Penelitian ini mengkaji tenik penalaan piano oleh teknisi piano di Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Melalui pendekatan observasi peneliti mengamati proses penalaan yang pada dasarnya adalah penyelarasan ketegangan senar-senar piano sesuai dengan standar bunyi musikal agar hasil talaan dapat mencapai tingkat akurasi yang terbaik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem penalaan piano yang digunakan di Jurusa Musik hingga saat ini adalah sistem equal tempered, yaitu membagi oktaf menjadi 12 nada secara rata. Di antara tahap awal dari sistem equal tempered yang telah dilakukan ialah dengan cara menala nada A4  pada ketinggian 440 Hz. Untuk selanjutnya ketiga senar yang mendukung sebuah nada ditala sehingga ketiganya mencapai ketinggian yang sama pada nada tersebut. Penalaan piano menggunakan alat yang disebut hammer tuning. Dengan alat tersebut nada-nada tempered dirangkai  dari E3 hingga Bes4 sebagai patokan untuk merangkai nada diskan (nada-nada di atas) dan baskan (nada-nada di bawah).https://journal.isi.ac.id/index.php/promusika/article/view/2287pianopenalaanequal temperamen
spellingShingle Lutfia Okta
Eritha R. Sitorus
Debora Ratnawati Yuwono
Proses Penalaan Piano di Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta
Promusika: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik
piano
penalaan
equal temperamen
title Proses Penalaan Piano di Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta
title_full Proses Penalaan Piano di Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta
title_fullStr Proses Penalaan Piano di Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta
title_full_unstemmed Proses Penalaan Piano di Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta
title_short Proses Penalaan Piano di Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta
title_sort proses penalaan piano di jurusan musik fsp isi yogyakarta
topic piano
penalaan
equal temperamen
url https://journal.isi.ac.id/index.php/promusika/article/view/2287
work_keys_str_mv AT lutfiaokta prosespenalaanpianodijurusanmusikfspisiyogyakarta
AT eritharsitorus prosespenalaanpianodijurusanmusikfspisiyogyakarta
AT deboraratnawatiyuwono prosespenalaanpianodijurusanmusikfspisiyogyakarta