Analisis Penambahan Carboxymethyl Cellulose terhadap Edible Film Pati Umbi Garut sebagai Pengemas Buah Strawberry

Edible film dari pati merupakan strategi penyusunan kemasan makanan bersifat biodegradable. Film dari  pati memiliki kekurangan sebagai kemasan makanan karena realtif mudah robek, sehingga perlu penambahan plasticizer gliserol agar lebih elastis. Sedangkan untuk meningkatkan kuat tarik dan perbaikan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Rr. Dewi Artanti Putri, Desi Sulistyowati, Tias Ardhiani
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2019-09-01
Series:JRST: Jurnal Riset Sains dan Teknologi
Subjects:
Online Access:http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/JRST/article/view/4911
Description
Summary:Edible film dari pati merupakan strategi penyusunan kemasan makanan bersifat biodegradable. Film dari  pati memiliki kekurangan sebagai kemasan makanan karena realtif mudah robek, sehingga perlu penambahan plasticizer gliserol agar lebih elastis. Sedangkan untuk meningkatkan kuat tarik dan perbaikan struktur permukaan digunakan turunan selulosa yaitu CMC (Carboxy Methyl Cellulose). Umbi garut berpotensial sebagai bahan baku edible film dengan kandungan pati 86,1%. Dalam penelitian ini dilakukan sintesis edible film dengan penambahan konsentrasi CMC bervariasi (0%, 5%, 10%, 15%, 20% b/b). Selanjutnya dilakukan karakterisasi pengaruh konsentrasi CMC pada ketebalan, ketahanan, kelarutan dalam air, kuat tarik, perpanjangan, dan elastisitas. Edible film dengan penambahan 20% CMC menunjukkan karakteristik ketebalan (0,144 mm), ketahanan terhadap air (93,75%), dan kelarutan dalam air (34%) terbaik. Edible Film dengan penambahan CMC 10% menunjukkan karakteristik kuat tarik (3,5597 Mpa) dan elastisitas (25,85 Mpa) terbaik. Nilai perpanjangan terbaik (18,3%) dengan penambahan CMC 15%. Edible film yang telah diaplikasikan pada buah strawberry dapat memperpanjang umur simpan buah hingga 4 hari.
ISSN:2579-9118
2549-9750