Akademisi Perempuan, Beban Ganda dan Peran Komunikasi Keluarga di Masa Pandemi

Kebijakan WFH (Work From Home) dan SFH (School From Home) yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia selama masa pandemi membuat beban ganda yang dijalankan oleh dosen perempuan semakin berat. Sebagai seorang ibu, dosen perempuan kini memiliki kewajiban baru untuk mengawasi dan membimbing anak-anak...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Farisha Sestri Musdalifah, Annisa Rahmawati
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Negeri Malang 2021-12-01
Series:Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Subjects:
Online Access:http://journal2.um.ac.id/index.php/jsph/article/view/24759
_version_ 1818952764923838464
author Farisha Sestri Musdalifah
Annisa Rahmawati
author_facet Farisha Sestri Musdalifah
Annisa Rahmawati
author_sort Farisha Sestri Musdalifah
collection DOAJ
description Kebijakan WFH (Work From Home) dan SFH (School From Home) yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia selama masa pandemi membuat beban ganda yang dijalankan oleh dosen perempuan semakin berat. Sebagai seorang ibu, dosen perempuan kini memiliki kewajiban baru untuk mengawasi dan membimbing anak-anaknya selama sekolah daring. Beban ganda yang makin berat di masa pandemi ini dapat berkurang jika akademisi perempuan memiliki pola komunikasi keluarga yang baik. Penelitian ini merupakan studi fenomenologi yang membahas pengalaman komunikasi keluarga pada akademisi perempuan dalam menghadapi beban ganda selama pandemi Covid-19. Komunikasi keluarga dianalisis berdasarkan enam dimensi, yaitu listening skill, speaking skill, self-disclosure, clarity, continuity tracking, dan respect or regard. Wawancara mendalam dilakukan kepada tiga akademisi perempuan untuk mendapatkan pengalaman mereka menjalani beban ganda di masa pandemi dan bagaimana komunikasi keluarga turut berperan di tengah situasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga informan akademisi perempuan dalam penelitian ini memiliki pemaknaan yang berbeda-beda mengenai beban ganda yang mereka jalani. Berdasarkan enam dimensi komunikasi keluarga, tiga informan dalam penelitian memiliki komunikasi keluarga yang baik sehingga keluarga mampu memberikan kekuatan tersendiri dan mendukung akademisi perempuan dalam menjalankan beban gandanya di masa pandemi Covid-19. The implementation of theWork From Home and School From Home policies imposed by the Indonesian government during the pandemic have made the double burden of female academic lecturers even havier. As a mother, female academic lecturers now have a new obligation to supervise and guide their children during online school. The double burden that is getting havier during this pandemic can be reduced if female academics have good family communication patterns. This research is a phenomenological study that discusses the experience of family communication in female academics facing a double burden during the Covid-19 pandemic. Family communication was analyzed based on six dimensions: listening skills, speaking skills, self-disclosure, clarity, continuity tracking, and respect or regard. In-depth interviews were conducted with three female academics to gain their experience of undergoing a double burden during a pandemic and how family communication plays a role during this situation. The results showed that this study's three female academic informants had different meanings about the double burden as an academician and as a mother. Based on the six dimensions of family communication, the three informants in the study had good family communication. The family provided its own strength and supported female academics in carrying out their double burden during the Covid-19 pandemic
first_indexed 2024-12-20T09:55:34Z
format Article
id doaj.art-833b9987b84b48798ab3fbe58b22da64
institution Directory Open Access Journal
issn 2502-7875
2527-5879
language Indonesian
last_indexed 2024-12-20T09:55:34Z
publishDate 2021-12-01
publisher Universitas Negeri Malang
record_format Article
series Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
spelling doaj.art-833b9987b84b48798ab3fbe58b22da642022-12-21T19:44:28ZindUniversitas Negeri MalangJurnal Sosiologi Pendidikan Humanis2502-78752527-58792021-12-016211913910.17977/um021v6i2p119-1398220Akademisi Perempuan, Beban Ganda dan Peran Komunikasi Keluarga di Masa PandemiFarisha Sestri Musdalifah0Annisa Rahmawati1Sriwijaya UniversitySriwijaya UniversityKebijakan WFH (Work From Home) dan SFH (School From Home) yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia selama masa pandemi membuat beban ganda yang dijalankan oleh dosen perempuan semakin berat. Sebagai seorang ibu, dosen perempuan kini memiliki kewajiban baru untuk mengawasi dan membimbing anak-anaknya selama sekolah daring. Beban ganda yang makin berat di masa pandemi ini dapat berkurang jika akademisi perempuan memiliki pola komunikasi keluarga yang baik. Penelitian ini merupakan studi fenomenologi yang membahas pengalaman komunikasi keluarga pada akademisi perempuan dalam menghadapi beban ganda selama pandemi Covid-19. Komunikasi keluarga dianalisis berdasarkan enam dimensi, yaitu listening skill, speaking skill, self-disclosure, clarity, continuity tracking, dan respect or regard. Wawancara mendalam dilakukan kepada tiga akademisi perempuan untuk mendapatkan pengalaman mereka menjalani beban ganda di masa pandemi dan bagaimana komunikasi keluarga turut berperan di tengah situasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga informan akademisi perempuan dalam penelitian ini memiliki pemaknaan yang berbeda-beda mengenai beban ganda yang mereka jalani. Berdasarkan enam dimensi komunikasi keluarga, tiga informan dalam penelitian memiliki komunikasi keluarga yang baik sehingga keluarga mampu memberikan kekuatan tersendiri dan mendukung akademisi perempuan dalam menjalankan beban gandanya di masa pandemi Covid-19. The implementation of theWork From Home and School From Home policies imposed by the Indonesian government during the pandemic have made the double burden of female academic lecturers even havier. As a mother, female academic lecturers now have a new obligation to supervise and guide their children during online school. The double burden that is getting havier during this pandemic can be reduced if female academics have good family communication patterns. This research is a phenomenological study that discusses the experience of family communication in female academics facing a double burden during the Covid-19 pandemic. Family communication was analyzed based on six dimensions: listening skills, speaking skills, self-disclosure, clarity, continuity tracking, and respect or regard. In-depth interviews were conducted with three female academics to gain their experience of undergoing a double burden during a pandemic and how family communication plays a role during this situation. The results showed that this study's three female academic informants had different meanings about the double burden as an academician and as a mother. Based on the six dimensions of family communication, the three informants in the study had good family communication. The family provided its own strength and supported female academics in carrying out their double burden during the Covid-19 pandemichttp://journal2.um.ac.id/index.php/jsph/article/view/24759komunikasi keluargaperanbeban gandaakademisi perempuancovid-19
spellingShingle Farisha Sestri Musdalifah
Annisa Rahmawati
Akademisi Perempuan, Beban Ganda dan Peran Komunikasi Keluarga di Masa Pandemi
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
komunikasi keluarga
peran
beban ganda
akademisi perempuan
covid-19
title Akademisi Perempuan, Beban Ganda dan Peran Komunikasi Keluarga di Masa Pandemi
title_full Akademisi Perempuan, Beban Ganda dan Peran Komunikasi Keluarga di Masa Pandemi
title_fullStr Akademisi Perempuan, Beban Ganda dan Peran Komunikasi Keluarga di Masa Pandemi
title_full_unstemmed Akademisi Perempuan, Beban Ganda dan Peran Komunikasi Keluarga di Masa Pandemi
title_short Akademisi Perempuan, Beban Ganda dan Peran Komunikasi Keluarga di Masa Pandemi
title_sort akademisi perempuan beban ganda dan peran komunikasi keluarga di masa pandemi
topic komunikasi keluarga
peran
beban ganda
akademisi perempuan
covid-19
url http://journal2.um.ac.id/index.php/jsph/article/view/24759
work_keys_str_mv AT farishasestrimusdalifah akademisiperempuanbebangandadanperankomunikasikeluargadimasapandemi
AT annisarahmawati akademisiperempuanbebangandadanperankomunikasikeluargadimasapandemi