Hubungan antara Kepuasan Pernikahan dengan Kecemasan terhadap Menopause pada Individu yang Berada dalam Tahap Usia Menjelang Menopause
Meski menopause merupakan siklus alami, namun ternyata tidak semua perempuan dapat menerima hal ini dengan baik. Terdapat perempuan yang merasa cemas terhadap menopause. Intensitas kecemasan yang sedang, bahkan tinggi dapat menyebabkan depresi dan mengurangi kualitas hidup perempuan. Kecemasan, term...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Soegijapranata Catholic University
2017-07-01
|
Series: | Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi |
Subjects: | |
Online Access: | http://journal.unika.ac.id/index.php/psi/article/view/935 |
Summary: | Meski menopause merupakan siklus alami, namun ternyata tidak semua perempuan dapat menerima hal ini dengan baik. Terdapat perempuan yang merasa cemas terhadap menopause. Intensitas kecemasan yang sedang, bahkan tinggi dapat menyebabkan depresi dan mengurangi kualitas hidup perempuan. Kecemasan, termasuk kecemasan terhadap menopause, jika tidak diatasi dan tidak dikendalikan dapat menimbulkan gangguan psikosomatis hingga depresi berat yang dapat menurunkan kualitas hidup perempuan. Untuk mengantisipasi terjadi hal tersebut, perlu dilakukan upaya pengembangan intervensi yang dapat memimalisir, mengantisipasi, dan menghilangkan kecemasan. Salah satu caranya adalah dengan mengidentifikasikan faktor-faktor apa saja yang berkorelasi dengan kecemasan terhadap menopause.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kepuasan pernikahan dengan kecemasan terhadap menopause pada individu yang berada dalam tahap usia menjelang menopause. Penelitian ini melibatkan 100 orang perempuan yang masih menikah dan memilikisuami, serta berada dalam tahap usia menjelang menopause (40 – 48 tahun). Pemilihan partisipan dilakukan dengan teknik sampling yakni accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah ENRICH Marital Satisfaction (Fowers & Olson, 1993) dan alat ukur kecemasan terhadap menopause yang dikembangkan sendiri peneliti. Uji korelasi Pearson Product Moments pada variable kepuasan pernikahan dengan kecemasan terhadap menopause menghasilkan hubungan negatif yang signifikan diantara keduanya (r = -0,774; p < 0,05). Hal ini memiliki arti semakin tinggi kepuasan pernikahan, maka semakin rendah tingkat kecemasan terhadap menopause yang dirasakan partisipan. Sebaliknya, semakin rendah kepuasan pernikahan, maka semakin tinggi tingkat kecemasan terhadap menopause. Dengan demikian, kecemasan terhadap menopause dapat dikendalikan melalui pernikahan atau interaksi antara suami dan istri yang memuaskan. Peningkatan kualitas pernikahan menjadi sesuatu yang penting bagi pasutri pada usia paruh baya. |
---|---|
ISSN: | 1411-6073 2579-6321 |