Manajemen Anestesi pada Pasien Seksio Sesarea dengan Preeklamsia, Sindrom HELLP, dan Gagal Jantung
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tinggi dengan hipertensi pada kehamilan dan penyakit jantung sebagai salah satu penyebab utama. Sebagian besar pasien dengan preeklamsia dan gagal jantung menjalani operasi seksio sesarea dan memerlukan manajemen anestesi dengan mempertimbangkan luaran maternal...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC)
2022-03-01
|
Series: | Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://www.jurnalanestesiobstetri-indonesia.id/ojs/index.php/Obstetri/article/view/88 |
_version_ | 1797859765315960832 |
---|---|
author | Mutivanya Inez Maharani Dewi Yulianti Bisri |
author_facet | Mutivanya Inez Maharani Dewi Yulianti Bisri |
author_sort | Mutivanya Inez Maharani |
collection | DOAJ |
description |
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tinggi dengan hipertensi pada kehamilan dan penyakit jantung sebagai salah satu penyebab utama. Sebagian besar pasien dengan preeklamsia dan gagal jantung menjalani operasi seksio sesarea dan memerlukan manajemen anestesi dengan mempertimbangkan luaran maternal dan janin. Wanita berusia 30 tahun dengan G2P1A0 gravida 32–33 minggu dengan hipertensi kronis diperberat preeklamsia induced Acute Decompensated Heart Failure (ADHF), sindrom Hemolysis Elevated Liver Enzyme Low Platelet (HELLP) dan gagal jantung kelas II-III dengan status fisik ASA IIIE. Dilakukan manajemen anestesi regional epidural dengan tujuan utama mempertahankan hemodinamik ibu. Hemodinamika selama durante operasi stabil. Dilahirkan bayi laki-laki hidup dengan APGAR 6–8. Pasien ditransfer ke High Care Unit (HCU) pascaoperasi. Manajemen anestesi perioperatif pada pasien harus menghindari perubahan hemodinamik yang ekstrem, menjaga aliran darah uteroplasental dan luaran bayi, dan menghindari risiko sulit intubasi dan aspirasi pada ibu hamil. Pada pasien ini dipilih manajemen anestesi epidural dengan monitoring hemodinamik ketat selama durante operasi. Pada pascaoperasi, pasien dirawat di ruang High Care Unit dan diberikan analgetik multimodal untuk menghindari lonjakan hemodinamik akibat nyeri. Pasien pulang ke rumah pada hari ke-5 pascaoperasi. Anestesi regional epidural merupakan pilihan yang dapat digunakan pada pasien preeklamsia berat dengan ADHF dan sindrom HELLP dengan mempertimbangkan keuntungan terhadap luaran maternal dan fetal
|
first_indexed | 2024-04-09T21:34:52Z |
format | Article |
id | doaj.art-848fc3502a32433dadd5d020b32627b0 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2615-370X |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-04-09T21:34:52Z |
publishDate | 2022-03-01 |
publisher | Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC) |
record_format | Article |
series | Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia |
spelling | doaj.art-848fc3502a32433dadd5d020b32627b02023-03-27T02:34:26ZindIndonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC)Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia2615-370X2022-03-015110.47507/obstetri.v5i1.88Manajemen Anestesi pada Pasien Seksio Sesarea dengan Preeklamsia, Sindrom HELLP, dan Gagal JantungMutivanya Inez Maharani0Dewi Yulianti Bisri1Program Studi Anetesiologi dan Terapi Intensif Universitas PadjadjaranFaculty of Medicine Universitas Padjadjaran Bandung Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tinggi dengan hipertensi pada kehamilan dan penyakit jantung sebagai salah satu penyebab utama. Sebagian besar pasien dengan preeklamsia dan gagal jantung menjalani operasi seksio sesarea dan memerlukan manajemen anestesi dengan mempertimbangkan luaran maternal dan janin. Wanita berusia 30 tahun dengan G2P1A0 gravida 32–33 minggu dengan hipertensi kronis diperberat preeklamsia induced Acute Decompensated Heart Failure (ADHF), sindrom Hemolysis Elevated Liver Enzyme Low Platelet (HELLP) dan gagal jantung kelas II-III dengan status fisik ASA IIIE. Dilakukan manajemen anestesi regional epidural dengan tujuan utama mempertahankan hemodinamik ibu. Hemodinamika selama durante operasi stabil. Dilahirkan bayi laki-laki hidup dengan APGAR 6–8. Pasien ditransfer ke High Care Unit (HCU) pascaoperasi. Manajemen anestesi perioperatif pada pasien harus menghindari perubahan hemodinamik yang ekstrem, menjaga aliran darah uteroplasental dan luaran bayi, dan menghindari risiko sulit intubasi dan aspirasi pada ibu hamil. Pada pasien ini dipilih manajemen anestesi epidural dengan monitoring hemodinamik ketat selama durante operasi. Pada pascaoperasi, pasien dirawat di ruang High Care Unit dan diberikan analgetik multimodal untuk menghindari lonjakan hemodinamik akibat nyeri. Pasien pulang ke rumah pada hari ke-5 pascaoperasi. Anestesi regional epidural merupakan pilihan yang dapat digunakan pada pasien preeklamsia berat dengan ADHF dan sindrom HELLP dengan mempertimbangkan keuntungan terhadap luaran maternal dan fetal https://www.jurnalanestesiobstetri-indonesia.id/ojs/index.php/Obstetri/article/view/88ADHFanestesipreeklamsiaseksio sesareasindrom HELLP parsial |
spellingShingle | Mutivanya Inez Maharani Dewi Yulianti Bisri Manajemen Anestesi pada Pasien Seksio Sesarea dengan Preeklamsia, Sindrom HELLP, dan Gagal Jantung Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia ADHF anestesi preeklamsia seksio sesarea sindrom HELLP parsial |
title | Manajemen Anestesi pada Pasien Seksio Sesarea dengan Preeklamsia, Sindrom HELLP, dan Gagal Jantung |
title_full | Manajemen Anestesi pada Pasien Seksio Sesarea dengan Preeklamsia, Sindrom HELLP, dan Gagal Jantung |
title_fullStr | Manajemen Anestesi pada Pasien Seksio Sesarea dengan Preeklamsia, Sindrom HELLP, dan Gagal Jantung |
title_full_unstemmed | Manajemen Anestesi pada Pasien Seksio Sesarea dengan Preeklamsia, Sindrom HELLP, dan Gagal Jantung |
title_short | Manajemen Anestesi pada Pasien Seksio Sesarea dengan Preeklamsia, Sindrom HELLP, dan Gagal Jantung |
title_sort | manajemen anestesi pada pasien seksio sesarea dengan preeklamsia sindrom hellp dan gagal jantung |
topic | ADHF anestesi preeklamsia seksio sesarea sindrom HELLP parsial |
url | https://www.jurnalanestesiobstetri-indonesia.id/ojs/index.php/Obstetri/article/view/88 |
work_keys_str_mv | AT mutivanyainezmaharani manajemenanestesipadapasienseksiosesareadenganpreeklamsiasindromhellpdangagaljantung AT dewiyuliantibisri manajemenanestesipadapasienseksiosesareadenganpreeklamsiasindromhellpdangagaljantung |