Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Tanaman Rimpang

Abstrak Tren back to nature mendorong masyarakat untuk mengubah pola konsumsinya untuk lebih memperhatikan kandungan gizi dan manfaatnya untuk kesehatan. Hal ini mengakibatkan konsumsi minuman herbal meningkat. Pengolahan dari bahan segar menjadi produk instan perlu dilakukan untuk meningkatkan u...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Laila Nuzuliyah
Format: Article
Language:English
Published: University of Brawijaya 2018-04-01
Series:Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri
Subjects:
Online Access:http://industria.ub.ac.id/index.php/industri/article/view/347
_version_ 1818304684088098816
author Laila Nuzuliyah
author_facet Laila Nuzuliyah
author_sort Laila Nuzuliyah
collection DOAJ
description Abstrak Tren back to nature mendorong masyarakat untuk mengubah pola konsumsinya untuk lebih memperhatikan kandungan gizi dan manfaatnya untuk kesehatan. Hal ini mengakibatkan konsumsi minuman herbal meningkat. Pengolahan dari bahan segar menjadi produk instan perlu dilakukan untuk meningkatkan umur simpan produk herbal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usaha berdasarkan biaya total, penerimaan, dan keuntungan, sertamenganalis nilai tambah produk olahan tanaman rimpang sebagai minuman herbal. Produk olahan tanaman rimpang yang dianalisis adalah minuman herbal kopi laos dan kunyit putih. Metode analisis usaha yang digunakan meliputi analisis biaya, penerimaan, keuntungan dan R/C ratio. Analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha pengolahan kopi laos dan kunyit putih menguntungkan karena setiap Rp1 biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi kopi laos akan memberikan penerimaan sebesar Rp1,37 sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp0,37, sedangkan setiap Rp1 biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi kunyit putih akan memberikan penerimaan sebesar Rp1,50 dengan keuntungan Rp0,50. Hasil analisis nilai tambah menunjukkan bahwa produk kopi laos memberikan nilai tambah sebesar Rp86.650/kg dimana setiap Rp100 nilai produk kopi laos mengandung nilai tambah sebesar Rp51,99. Nilai tambah produk kunyit putih adalah Rp134.800/kg dimana setiap Rp100 nilai produk kunyit putih mengandung nilai tambah sebesar Rp67,40. Kata kunci: kopi laos, kopi kunyit putih, nilai tambah Abstract The trend of back to nature change the consumption pattern in society became health and nutrient contents consumption. This situation makes herbal drink consumption increase. Fresh ingredients need to process as instant products to expand herbal drink shelf life. This study aims to analyze the business based on total cost, revenue, profit, and value added of processed products of rhizome plants as herbal drinks. This research examined galangal and white turmeric coffee. Business analysis methods used include cost analysis, revenue, profit and R / C ratio. Hayami method used as value-added analysis. The results show that the business of galangal and white turmeric processing is profitable. Every 1 IDR cost incurred to produce galangal coffee will give an income of 1.37 IDR so that the profit earned is 0.37 IDR, whereas every 1 IDR cost incurred to produce white turmeric will provide acceptance of 1.50 IDR with benefit 0.50 IDR. Added value analysis shows that galangal coffee products provide added-value of 86.650 IDR/kg where each 100 IDR value of galangal coffee products contains added-value of 51.99 IDR. The added benefit of white turmeric products is 134.800 IDR/kg where each 100 IDR value of white turmeric products includes added value of 67.40 IDR. Keywords: galangan coffee, white turmeric coffe, added value
first_indexed 2024-12-13T06:14:36Z
format Article
id doaj.art-8726a4402ed04cfbb259c89b36107302
institution Directory Open Access Journal
issn 2252-7877
2549-3892
language English
last_indexed 2024-12-13T06:14:36Z
publishDate 2018-04-01
publisher University of Brawijaya
record_format Article
series Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri
spelling doaj.art-8726a4402ed04cfbb259c89b361073022022-12-21T23:57:00ZengUniversity of BrawijayaIndustria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri2252-78772549-38922018-04-0171313810.21776/ub.industria.2018.007.01.4Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Tanaman RimpangLaila Nuzuliyah0Balai Besar Pelatihan Pertanian KetindanAbstrak Tren back to nature mendorong masyarakat untuk mengubah pola konsumsinya untuk lebih memperhatikan kandungan gizi dan manfaatnya untuk kesehatan. Hal ini mengakibatkan konsumsi minuman herbal meningkat. Pengolahan dari bahan segar menjadi produk instan perlu dilakukan untuk meningkatkan umur simpan produk herbal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usaha berdasarkan biaya total, penerimaan, dan keuntungan, sertamenganalis nilai tambah produk olahan tanaman rimpang sebagai minuman herbal. Produk olahan tanaman rimpang yang dianalisis adalah minuman herbal kopi laos dan kunyit putih. Metode analisis usaha yang digunakan meliputi analisis biaya, penerimaan, keuntungan dan R/C ratio. Analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha pengolahan kopi laos dan kunyit putih menguntungkan karena setiap Rp1 biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi kopi laos akan memberikan penerimaan sebesar Rp1,37 sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp0,37, sedangkan setiap Rp1 biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi kunyit putih akan memberikan penerimaan sebesar Rp1,50 dengan keuntungan Rp0,50. Hasil analisis nilai tambah menunjukkan bahwa produk kopi laos memberikan nilai tambah sebesar Rp86.650/kg dimana setiap Rp100 nilai produk kopi laos mengandung nilai tambah sebesar Rp51,99. Nilai tambah produk kunyit putih adalah Rp134.800/kg dimana setiap Rp100 nilai produk kunyit putih mengandung nilai tambah sebesar Rp67,40. Kata kunci: kopi laos, kopi kunyit putih, nilai tambah Abstract The trend of back to nature change the consumption pattern in society became health and nutrient contents consumption. This situation makes herbal drink consumption increase. Fresh ingredients need to process as instant products to expand herbal drink shelf life. This study aims to analyze the business based on total cost, revenue, profit, and value added of processed products of rhizome plants as herbal drinks. This research examined galangal and white turmeric coffee. Business analysis methods used include cost analysis, revenue, profit and R / C ratio. Hayami method used as value-added analysis. The results show that the business of galangal and white turmeric processing is profitable. Every 1 IDR cost incurred to produce galangal coffee will give an income of 1.37 IDR so that the profit earned is 0.37 IDR, whereas every 1 IDR cost incurred to produce white turmeric will provide acceptance of 1.50 IDR with benefit 0.50 IDR. Added value analysis shows that galangal coffee products provide added-value of 86.650 IDR/kg where each 100 IDR value of galangal coffee products contains added-value of 51.99 IDR. The added benefit of white turmeric products is 134.800 IDR/kg where each 100 IDR value of white turmeric products includes added value of 67.40 IDR. Keywords: galangan coffee, white turmeric coffe, added valuehttp://industria.ub.ac.id/index.php/industri/article/view/347kopi laoskopi kunyit putihnilai tambahgalangan coffeewhite turmeric coffeadded value
spellingShingle Laila Nuzuliyah
Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Tanaman Rimpang
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri
kopi laos
kopi kunyit putih
nilai tambah
galangan coffee
white turmeric coffe
added value
title Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Tanaman Rimpang
title_full Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Tanaman Rimpang
title_fullStr Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Tanaman Rimpang
title_full_unstemmed Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Tanaman Rimpang
title_short Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Tanaman Rimpang
title_sort analisis nilai tambah produk olahan tanaman rimpang
topic kopi laos
kopi kunyit putih
nilai tambah
galangan coffee
white turmeric coffe
added value
url http://industria.ub.ac.id/index.php/industri/article/view/347
work_keys_str_mv AT lailanuzuliyah analisisnilaitambahprodukolahantanamanrimpang