Studi Implementasi Six Sigma dalam Sistem Inventori Galangan Kapal

<p>Dalam industri galangan kapal terdapat bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi yang merupakan macam-macam bentuk dari persediaan dan berhubungan dengan stok, ketika persediaan tidak dikelola dengan benar maka akan terjadi pembengkakkan biaya/pengeluaran biaya yang tidak dibutuhkan....

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Elwin Elwin, Sri Rejeki Wahyu Pribadi
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2012-09-01
Series:Jurnal Teknik ITS
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/437
_version_ 1811232321511096320
author Elwin Elwin
Sri Rejeki Wahyu Pribadi
author_facet Elwin Elwin
Sri Rejeki Wahyu Pribadi
author_sort Elwin Elwin
collection DOAJ
description <p>Dalam industri galangan kapal terdapat bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi yang merupakan macam-macam bentuk dari persediaan dan berhubungan dengan stok, ketika persediaan tidak dikelola dengan benar maka akan terjadi pembengkakkan biaya/pengeluaran biaya yang tidak dibutuhkan. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kondisi inventori di PT. Dok dan Perkapalan Surbaya, untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya variabilitas output <em>six sigma</em> dan mengurangi <em>defect</em> pada sistem inventori dengan menggunakan metode <em>six sigma</em> DMAIC (<em>Define, Measure, Analyze, Improve</em> dan <em>Control</em>),. Berdasarkan perhitungan Material Pipa mengalami <em>defect</em> sebesar 50.98% dengan nilai sigma 1.48, Material Elbow mengalami <em>defect</em> sebesar 89.80% dengan nilai sigma 0.33, Material Flange mengalami <em>defect</em> sebesar 71.99% dengan nilai sigma 0.90, Material Paking mengalami <em>defect</em> sebesar 13.12% dengan nilai sigma 2.74 dan Material Mur mengalami <em>defect</em> sebesar 17.26% dengan nilai sigma 2.57. Sesuai dengan perhitungan <em>reorder point for the inventory</em> untuk masing-masing material, maka dapat diketahui bahwa material Pipa reoder point adalah 58 lonjor, elbow 100 buah, flange 168 buah, paking 24 buah dan mur 946 buah. Nilai sigma yang diperoleh dalam perhitungan tingkat persediaan masih jauh dari nilai yang seharusnya dapat dicapai oleh suatu perusahaan (6σ), sehingga dilakukan tahap <em>Improve</em> dengan metode <em>Failure Mode and Effect Analysis</em> (FMEA), pembuat SOP Pengendalian persediaan material dengan format baru serta galangan perlu melakukan perhitungan <em>reorder point</em>.</p> <p> </p>
first_indexed 2024-04-12T11:01:16Z
format Article
id doaj.art-87be36e2a89a4983afd3cb35f1f690c2
institution Directory Open Access Journal
issn 2301-9271
2337-3539
language Indonesian
last_indexed 2024-04-12T11:01:16Z
publishDate 2012-09-01
publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
record_format Article
series Jurnal Teknik ITS
spelling doaj.art-87be36e2a89a4983afd3cb35f1f690c22022-12-22T03:35:56ZindLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)Jurnal Teknik ITS2301-92712337-35392012-09-0111191Studi Implementasi Six Sigma dalam Sistem Inventori Galangan KapalElwin Elwin0Sri Rejeki Wahyu Pribadi1--<p>Dalam industri galangan kapal terdapat bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi yang merupakan macam-macam bentuk dari persediaan dan berhubungan dengan stok, ketika persediaan tidak dikelola dengan benar maka akan terjadi pembengkakkan biaya/pengeluaran biaya yang tidak dibutuhkan. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kondisi inventori di PT. Dok dan Perkapalan Surbaya, untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya variabilitas output <em>six sigma</em> dan mengurangi <em>defect</em> pada sistem inventori dengan menggunakan metode <em>six sigma</em> DMAIC (<em>Define, Measure, Analyze, Improve</em> dan <em>Control</em>),. Berdasarkan perhitungan Material Pipa mengalami <em>defect</em> sebesar 50.98% dengan nilai sigma 1.48, Material Elbow mengalami <em>defect</em> sebesar 89.80% dengan nilai sigma 0.33, Material Flange mengalami <em>defect</em> sebesar 71.99% dengan nilai sigma 0.90, Material Paking mengalami <em>defect</em> sebesar 13.12% dengan nilai sigma 2.74 dan Material Mur mengalami <em>defect</em> sebesar 17.26% dengan nilai sigma 2.57. Sesuai dengan perhitungan <em>reorder point for the inventory</em> untuk masing-masing material, maka dapat diketahui bahwa material Pipa reoder point adalah 58 lonjor, elbow 100 buah, flange 168 buah, paking 24 buah dan mur 946 buah. Nilai sigma yang diperoleh dalam perhitungan tingkat persediaan masih jauh dari nilai yang seharusnya dapat dicapai oleh suatu perusahaan (6σ), sehingga dilakukan tahap <em>Improve</em> dengan metode <em>Failure Mode and Effect Analysis</em> (FMEA), pembuat SOP Pengendalian persediaan material dengan format baru serta galangan perlu melakukan perhitungan <em>reorder point</em>.</p> <p> </p>http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/437Material Fast Moving, Six Sigma, DMAIC, FMEA, SOP
spellingShingle Elwin Elwin
Sri Rejeki Wahyu Pribadi
Studi Implementasi Six Sigma dalam Sistem Inventori Galangan Kapal
Jurnal Teknik ITS
Material Fast Moving, Six Sigma, DMAIC, FMEA, SOP
title Studi Implementasi Six Sigma dalam Sistem Inventori Galangan Kapal
title_full Studi Implementasi Six Sigma dalam Sistem Inventori Galangan Kapal
title_fullStr Studi Implementasi Six Sigma dalam Sistem Inventori Galangan Kapal
title_full_unstemmed Studi Implementasi Six Sigma dalam Sistem Inventori Galangan Kapal
title_short Studi Implementasi Six Sigma dalam Sistem Inventori Galangan Kapal
title_sort studi implementasi six sigma dalam sistem inventori galangan kapal
topic Material Fast Moving, Six Sigma, DMAIC, FMEA, SOP
url http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/437
work_keys_str_mv AT elwinelwin studiimplementasisixsigmadalamsisteminventorigalangankapal
AT srirejekiwahyupribadi studiimplementasisixsigmadalamsisteminventorigalangankapal