Aktivitas Cesium (137Cs) Di Perairan Hutan Mangrove Karangsong, Kabupaten Indramayu

The mangrove forest in Karangsong-Indramayu has been selected as a central mangrove forest for western Indonesia, in addition to a marine ecotourism destination. This condition with more visitors stimulates increase in organic carbon content in this water, which has the ability to bind to polluting...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Muslim Muslim, Wahyu Retno Prihatiningsih, Adhi Prasojo, Jarot Marwoto, Purwanto Purwanto
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Diponegoro University 2019-04-01
Series:Jurnal Kelautan Tropis
Subjects:
Online Access:https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/3575
_version_ 1828096414761091072
author Muslim Muslim
Wahyu Retno Prihatiningsih
Adhi Prasojo
Jarot Marwoto
Purwanto Purwanto
author_facet Muslim Muslim
Wahyu Retno Prihatiningsih
Adhi Prasojo
Jarot Marwoto
Purwanto Purwanto
author_sort Muslim Muslim
collection DOAJ
description The mangrove forest in Karangsong-Indramayu has been selected as a central mangrove forest for western Indonesia, in addition to a marine ecotourism destination. This condition with more visitors stimulates increase in organic carbon content in this water, which has the ability to bind to polluting elements, such as heavy metals and radionuclides. The purpose of this study is to understand the factors that effect 137Cs levels activities in Karangsong waters of Indramayu. To understand which factors effect 137Cs levels, we collected water quality which has the ability to bind to polluting elements data including temperature, salinity, DO, pH, depth and current speed.  The result showed that the 137Cs activities ranged 0.07-1.01 mBq/L with an average of 0.589 mBq/L. This value is higher than 137Cs activities in ITF (Indonesian Through Flow) which had value 0.274 mBq/L.  The higher 137Cs activities in Karangsong waters were caused by the presence of mangrove forest that effect the high levels of organic carbon rather than water quality that show relative homogeny in all stations. Perairan pantai Karangsong, Kabupaten Indramayu telah dijadikan sebagai pusat mangrove di bagian barat Indonesia, disamping sebagai eko wisata bahari. Kondisi tersebut tentunya akan meningkatkan kandungan karbon organik di perairan tersebut yang mempunyai kemampuan kuat untuk mengikat unsur-unsur pencemar seperti logam berat dan radionuklida. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui tingkat aktivitas 137Cs di perairan Karangsong, Indramayu. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat aktivitas 137Cs  di  perairan Karangsong, maka dianalisa beberapa parameter kualitas air seperti suhu, salinitas, DO, pH, kedalaman dan kecepatan arus. Hasil analisa menunjukkan aktivitas 137Cs adalah 0,07-1,01 mBq/L, dengan nilai rata-rata 0,589 mBq/L. Nilai tersebut lebih tinggi dari nilai 137Cs di ARLINDO (Arus Lintas Indonesia) yang nilai rata-ratanya 0,274 mBq/L. Tingginya aktivitas 137Cs tersebut lebih dipengaruhi dari adanya hutan mangrove yang menyebabkan tingginya bahan karbon organik dari pada pengaruh kualitas perairan yang relatif seragam.
first_indexed 2024-04-11T07:29:52Z
format Article
id doaj.art-881a1069f6fe489185e0067dae72be01
institution Directory Open Access Journal
issn 1410-8852
2528-3111
language Indonesian
last_indexed 2024-04-11T07:29:52Z
publishDate 2019-04-01
publisher Diponegoro University
record_format Article
series Jurnal Kelautan Tropis
spelling doaj.art-881a1069f6fe489185e0067dae72be012022-12-22T04:36:55ZindDiponegoro UniversityJurnal Kelautan Tropis1410-88522528-31112019-04-01221354110.14710/jkt.v22i1.35752322Aktivitas Cesium (137Cs) Di Perairan Hutan Mangrove Karangsong, Kabupaten IndramayuMuslim Muslim0Wahyu Retno Prihatiningsih1Adhi Prasojo2Jarot Marwoto3Purwanto Purwanto4Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, IndonesiaPusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional, IndonesiaDepartemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, IndonesiaDepartemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, IndonesiaDepartemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, IndonesiaThe mangrove forest in Karangsong-Indramayu has been selected as a central mangrove forest for western Indonesia, in addition to a marine ecotourism destination. This condition with more visitors stimulates increase in organic carbon content in this water, which has the ability to bind to polluting elements, such as heavy metals and radionuclides. The purpose of this study is to understand the factors that effect 137Cs levels activities in Karangsong waters of Indramayu. To understand which factors effect 137Cs levels, we collected water quality which has the ability to bind to polluting elements data including temperature, salinity, DO, pH, depth and current speed.  The result showed that the 137Cs activities ranged 0.07-1.01 mBq/L with an average of 0.589 mBq/L. This value is higher than 137Cs activities in ITF (Indonesian Through Flow) which had value 0.274 mBq/L.  The higher 137Cs activities in Karangsong waters were caused by the presence of mangrove forest that effect the high levels of organic carbon rather than water quality that show relative homogeny in all stations. Perairan pantai Karangsong, Kabupaten Indramayu telah dijadikan sebagai pusat mangrove di bagian barat Indonesia, disamping sebagai eko wisata bahari. Kondisi tersebut tentunya akan meningkatkan kandungan karbon organik di perairan tersebut yang mempunyai kemampuan kuat untuk mengikat unsur-unsur pencemar seperti logam berat dan radionuklida. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui tingkat aktivitas 137Cs di perairan Karangsong, Indramayu. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat aktivitas 137Cs  di  perairan Karangsong, maka dianalisa beberapa parameter kualitas air seperti suhu, salinitas, DO, pH, kedalaman dan kecepatan arus. Hasil analisa menunjukkan aktivitas 137Cs adalah 0,07-1,01 mBq/L, dengan nilai rata-rata 0,589 mBq/L. Nilai tersebut lebih tinggi dari nilai 137Cs di ARLINDO (Arus Lintas Indonesia) yang nilai rata-ratanya 0,274 mBq/L. Tingginya aktivitas 137Cs tersebut lebih dipengaruhi dari adanya hutan mangrove yang menyebabkan tingginya bahan karbon organik dari pada pengaruh kualitas perairan yang relatif seragam.https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/3575mangrove137csorganic carbonkarangsong-indramayuitfarlindo
spellingShingle Muslim Muslim
Wahyu Retno Prihatiningsih
Adhi Prasojo
Jarot Marwoto
Purwanto Purwanto
Aktivitas Cesium (137Cs) Di Perairan Hutan Mangrove Karangsong, Kabupaten Indramayu
Jurnal Kelautan Tropis
mangrove
137cs
organic carbon
karangsong-indramayu
itf
arlindo
title Aktivitas Cesium (137Cs) Di Perairan Hutan Mangrove Karangsong, Kabupaten Indramayu
title_full Aktivitas Cesium (137Cs) Di Perairan Hutan Mangrove Karangsong, Kabupaten Indramayu
title_fullStr Aktivitas Cesium (137Cs) Di Perairan Hutan Mangrove Karangsong, Kabupaten Indramayu
title_full_unstemmed Aktivitas Cesium (137Cs) Di Perairan Hutan Mangrove Karangsong, Kabupaten Indramayu
title_short Aktivitas Cesium (137Cs) Di Perairan Hutan Mangrove Karangsong, Kabupaten Indramayu
title_sort aktivitas cesium 137cs di perairan hutan mangrove karangsong kabupaten indramayu
topic mangrove
137cs
organic carbon
karangsong-indramayu
itf
arlindo
url https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/3575
work_keys_str_mv AT muslimmuslim aktivitascesium137csdiperairanhutanmangrovekarangsongkabupatenindramayu
AT wahyuretnoprihatiningsih aktivitascesium137csdiperairanhutanmangrovekarangsongkabupatenindramayu
AT adhiprasojo aktivitascesium137csdiperairanhutanmangrovekarangsongkabupatenindramayu
AT jarotmarwoto aktivitascesium137csdiperairanhutanmangrovekarangsongkabupatenindramayu
AT purwantopurwanto aktivitascesium137csdiperairanhutanmangrovekarangsongkabupatenindramayu