PEMANTAUAN PENURUNAN MUKA TANAH DI KAWASAN WATUKOSEK MENGGUNAKAN METODE SIPAT DATAR

<br />Patahan Watukosek yang terletak di Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Sidoarjo merupakan patahan yang terbentuk sebagai akibat dari proses tumbukan lempeng Eurasia dengan lempeng Australia.  Aktifnya patahan ini diyakini men- gakibatkan terjadinya fenomena deformasi vertikal dari permukaan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ira M. Anjasmara, Masrul Masrul
Format: Article
Language:English
Published: Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015-06-01
Series:Geoid
Subjects:
Online Access:http://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/806
Description
Summary:<br />Patahan Watukosek yang terletak di Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Sidoarjo merupakan patahan yang terbentuk sebagai akibat dari proses tumbukan lempeng Eurasia dengan lempeng Australia.  Aktifnya patahan ini diyakini men- gakibatkan terjadinya fenomena deformasi vertikal dari permukaan tanah disekitar patahan tersebut. Deformasi vertikal dapat berupa penurunan muka tanah (subsidence) atau kenaikan muka tanah (uplift). Untuk memantau perubahan perg- erakan tinggi muka tanah, salah satu metode yang dapat digunakan adalah pengukuran sipat datar. Sistem tinggi yang digunakan adalah sistem tinggi ortometrik yang bereferensi terhadap geoid.<br /><br />Dari hasil pengukuran dan pengolahan data yang dilakukan, didapat bahwa terjadi perubahan tinggi muka tanah pada kawasan yang dilewati oleh patahan Watukosek. Pemantauan yang dilakukan selama 2 bulan menunjukkan terjadinya perubahan tinggi muka tanah yang bervariasi pada setiap titiknya.  Perubahan tinggi muka tanah paling besar terjadi pada BM PLNG pada perbandingan kala 1 &amp; kala 2 dengan nilai sebesar -0,305 m (subsidence) dan perubahan yang paling kecil terjadi pada BM TTG-1305 pada perbandingan kala 1 &amp; kala 3 dan kala 2 &amp; kala 3, dengan nilai sebesar -0,011 m (subsidence) dan pada perbandingan kala 2 &amp; kala 3 sebesar 0,011 m (uplift).
ISSN:1858-2281
2442-3998