Pengaruh Legitimasi Uni Eropa Terhadap Proses De-Eropanisasi di Turki Pasca Kudeta Militer 15 Juli 2016

Tahun 2019 ditandai sebagai 56 tahun berlangsungnya hubungan diplomatik antara Turki dan Uni Eropa. Selama hubungan diplomatik tersebut berlangsung, Turki juga berupaya untuk menjadi bagian dari keanggotaan penuh Uni Eropa. Uni Eropa memiliki kepentingan untuk bertindak sebagai kekuatan normatif di...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Farandy Nurmeiga, Henny Saptatia Drajati Nugrahani
Format: Article
Language:English
Published: Parahyangan Centre for International Studies, Parahyangan Catholic University 2020-12-01
Series:Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Subjects:
Online Access:https://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalIlmiahHubunganInternasiona/article/view/3422
_version_ 1818367747857317888
author Farandy Nurmeiga
Henny Saptatia Drajati Nugrahani
author_facet Farandy Nurmeiga
Henny Saptatia Drajati Nugrahani
author_sort Farandy Nurmeiga
collection DOAJ
description Tahun 2019 ditandai sebagai 56 tahun berlangsungnya hubungan diplomatik antara Turki dan Uni Eropa. Selama hubungan diplomatik tersebut berlangsung, Turki juga berupaya untuk menjadi bagian dari keanggotaan penuh Uni Eropa. Uni Eropa memiliki kepentingan untuk bertindak sebagai kekuatan normatif di Turki selama proses negosiasi keanggotaan. Namun, proses negosiasi tidak berjalan dengan mudah terutama pasca terjadinya kudeta militer 15 Juli 2016 di Turki. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses de-Eropanisasi pasca peristiwa kudeta dan pengaruh legitimasi Uni Eropa dalam menjalankan peran sebagai kekuatan normatif sehingga terjadi de-Eropanisasi di Turki. Penulis menggunakan konsep de-Eropanisasi dan teori legitimasi untuk mencapai tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang datanya diperoleh dari studi pustaka berupa buku, artikel jurnal, berita, dan internet. Penelitian ini memiliki temuan bahwa tindakan yang diambil Presiden Erdoğan dan partai AKP dalam merespons kudeta militer tidak mencerminkan nilai demokrasi, aturan hukum, dan HAM yang diagungkan oleh Uni Eropa. Hal ini juga dipengaruhi oleh lemahnya legitimasi Uni Eropa di Turki akibat dari bangkitnya pemahaman xenophobia serta Islamophobia di Eropa. Selain itu, Uni Eropa juga gagal menepati janji untuk memberikan hak bebas visa kepada Turki.
first_indexed 2024-12-13T22:56:58Z
format Article
id doaj.art-89dde0fd554d450cbd888cc69f70168a
institution Directory Open Access Journal
issn 2614-2562
2406-8748
language English
last_indexed 2024-12-13T22:56:58Z
publishDate 2020-12-01
publisher Parahyangan Centre for International Studies, Parahyangan Catholic University
record_format Article
series Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
spelling doaj.art-89dde0fd554d450cbd888cc69f70168a2022-12-21T23:28:28ZengParahyangan Centre for International Studies, Parahyangan Catholic UniversityJurnal Ilmiah Hubungan Internasional2614-25622406-87482020-12-0116210.26593/jihi.v16i2.3422.143-1583197Pengaruh Legitimasi Uni Eropa Terhadap Proses De-Eropanisasi di Turki Pasca Kudeta Militer 15 Juli 2016Farandy Nurmeiga0Henny Saptatia Drajati NugrahaniKajian Wilayah Eropa, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas IndonesiaTahun 2019 ditandai sebagai 56 tahun berlangsungnya hubungan diplomatik antara Turki dan Uni Eropa. Selama hubungan diplomatik tersebut berlangsung, Turki juga berupaya untuk menjadi bagian dari keanggotaan penuh Uni Eropa. Uni Eropa memiliki kepentingan untuk bertindak sebagai kekuatan normatif di Turki selama proses negosiasi keanggotaan. Namun, proses negosiasi tidak berjalan dengan mudah terutama pasca terjadinya kudeta militer 15 Juli 2016 di Turki. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses de-Eropanisasi pasca peristiwa kudeta dan pengaruh legitimasi Uni Eropa dalam menjalankan peran sebagai kekuatan normatif sehingga terjadi de-Eropanisasi di Turki. Penulis menggunakan konsep de-Eropanisasi dan teori legitimasi untuk mencapai tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang datanya diperoleh dari studi pustaka berupa buku, artikel jurnal, berita, dan internet. Penelitian ini memiliki temuan bahwa tindakan yang diambil Presiden Erdoğan dan partai AKP dalam merespons kudeta militer tidak mencerminkan nilai demokrasi, aturan hukum, dan HAM yang diagungkan oleh Uni Eropa. Hal ini juga dipengaruhi oleh lemahnya legitimasi Uni Eropa di Turki akibat dari bangkitnya pemahaman xenophobia serta Islamophobia di Eropa. Selain itu, Uni Eropa juga gagal menepati janji untuk memberikan hak bebas visa kepada Turki.https://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalIlmiahHubunganInternasiona/article/view/3422TurkiUni Eropakeanggotaanlegitimaside-Eropanisasi
spellingShingle Farandy Nurmeiga
Henny Saptatia Drajati Nugrahani
Pengaruh Legitimasi Uni Eropa Terhadap Proses De-Eropanisasi di Turki Pasca Kudeta Militer 15 Juli 2016
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Turki
Uni Eropa
keanggotaan
legitimasi
de-Eropanisasi
title Pengaruh Legitimasi Uni Eropa Terhadap Proses De-Eropanisasi di Turki Pasca Kudeta Militer 15 Juli 2016
title_full Pengaruh Legitimasi Uni Eropa Terhadap Proses De-Eropanisasi di Turki Pasca Kudeta Militer 15 Juli 2016
title_fullStr Pengaruh Legitimasi Uni Eropa Terhadap Proses De-Eropanisasi di Turki Pasca Kudeta Militer 15 Juli 2016
title_full_unstemmed Pengaruh Legitimasi Uni Eropa Terhadap Proses De-Eropanisasi di Turki Pasca Kudeta Militer 15 Juli 2016
title_short Pengaruh Legitimasi Uni Eropa Terhadap Proses De-Eropanisasi di Turki Pasca Kudeta Militer 15 Juli 2016
title_sort pengaruh legitimasi uni eropa terhadap proses de eropanisasi di turki pasca kudeta militer 15 juli 2016
topic Turki
Uni Eropa
keanggotaan
legitimasi
de-Eropanisasi
url https://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalIlmiahHubunganInternasiona/article/view/3422
work_keys_str_mv AT farandynurmeiga pengaruhlegitimasiunieropaterhadapprosesdeeropanisasiditurkipascakudetamiliter15juli2016
AT hennysaptatiadrajatinugrahani pengaruhlegitimasiunieropaterhadapprosesdeeropanisasiditurkipascakudetamiliter15juli2016