PENGEMBANGAN GAME SEBAGAI MEDIA EVALUASI PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER KELAS X JURUSAN MULTIMEDIA

This research and development is based on unavailability of media learning evaluation. Most students feel nervous when carrying out a learning evaluation because the absence of interesting and fun media to support the learning evaluation. This research employed ADDIE development model. There are imp...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Gesta Wahyu Sasongko, Hary Suswanto
Format: Article
Language:English
Published: Pascasarjana Universitas Negeri Malang 2017-07-01
Series:Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan
Subjects:
Online Access:http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/9737
Description
Summary:This research and development is based on unavailability of media learning evaluation. Most students feel nervous when carrying out a learning evaluation because the absence of interesting and fun media to support the learning evaluation. This research employed ADDIE development model. There are important five stages in ADDIE model, namely (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, (5) Evaluation. This media game evaluation provides quiz features and comes with games that can be used as a refreshing media during the learning process. The validation of game media for learning evaluation was conducted by media experts, subject matter experts, small-scale test, and wide-scale test. The average media validation result by media experts and material experts obtained 95.24%, the average value of small-scale test media validation obtained 92.8%, and the wide-scale test obtained 91.60%. From the results obtained, it shows that the game media for learning evaluation developed is valid as a medium in the process of learning evaluation. The operational field test was conducted in class X MM 2 SMKN 5 Malang for four meetings with learning process using game media for learning evaluation. In the students' learning outcomes. it showed an increase in the average value from pre test to post test by 36 students, with the average value of pre test was 33.15 and the average post test was 78,31. This shows that the game media developed is efficient to be utilized as learning evaluation of Computer Assembling subject. Penelitian dan pengembangan ini didasari oleh belum tersedianya sarana media evaluasi pembelajaran. Kebanyakan siswa merasa gugup saat melaksanakan evaluasi pembelajaran dikarenakan tidak adanya media yang menarik dan menyenangkan untuk menunjang evaluasi pembelajaran mengakibatkan evaluasi menjadi hal yang ditakuti atau membuat siswa menjadi gugup. Model pengembangan sistem mengadopsi model ADDIE. Terdapat lima tahapan penting dalam model ADDIE, yaitu (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, (5) Evaluation. Media Game Evaluasi ini menyediakan fitur kuis dan dilengkapi dengan permainan yang dapat digunakan sebagai penyegaran saat proses pembelajaran. Validasi media game evaluasi pembelajaran dilakukan oleh ahli media, ahli materi, uji skala kecil, dan uji skala luas. Hasil nilai rata-rata validasi media oleh ahli media dan ahli materi sebesar 95,24%, nilai rata-rata validasi media uji skala kecil sebesar 92,8%, dan uji skala luas sebesar 91,60%. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa media game evaluasi pembelajaran yang dikembangkan valid dan layak digunakan sebagai media dalam proses evaluasi pembelajaran. Uji lapangan operasional dilakukan di kelas X MM 2 SMKN 5 Malang selama empat kali pertemuan dengan proses belajar menggunakan media pembelajaran game evaluasi. Pada hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan nilai rata-rata dari pre test ke post test oleh 36 siswa, dengan nilai rata-rata pre test adalah 33,15 dan nilai rata-rata post test adalah 78,31. Hal ini menunjukkan bahwa media game evaluasi pembelajaran yang dikembangkan efisien digunakan dalam proses pembelajaran dan evaluasi Perakitan Komputer.
ISSN:2502-471X