KEBIJAKAN FISKAL INDONESIA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM: STUDI KASUS DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN
<p>Abstract: Poverty reduction efforts can be encapsulated in one sentence, namely "give opportunities<br />to the poor families and communities to overcome their problems independently." This<br />means the government has to reposition their roles, from its role as agent...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2012-04-01
|
Series: | Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.umy.ac.id/index.php/esp/article/view/1265 |
Summary: | <p>Abstract: Poverty reduction efforts can be encapsulated in one sentence, namely "give opportunities<br />to the poor families and communities to overcome their problems independently." This<br />means the government has to reposition their roles, from its role as agent of empowerment<br />become facilitator of empowerment. Islam considers that poverty is a very complex phenomenon,<br />poverty is not only related to cultural problems, but also structural problems which<br />concern how state makes fiscal policy-oriented poverty reduction. Culturally, Islam has<br />recommended to foster the role of each individual in improving the quality of life and foster<br />social cohesion through zakat, infaq, and Sadaqah. Structurally, Islam has laid down a central<br />role of state in creating the distribution of income and wealth in a fair and equitable and<br />maintaining the stability and sustainability of economic development in the process of<br />progress and equality as well as a facilitator of community in finding solutions toward a more<br />decent standard of living.</p><p> </p><p><br />Abstrak: Upaya pengentasan kemiskinan dapat dirumuskan dalam satu kalimat, yaitu<br />'memberikan kesempatan kepada keluarga miskin dan masyarakat untuk mengatasi masalahmasalah<br />mereka secara mandiri. Ini berarti pemerintah harus menata kembali peran mereka,<br />dari perannya sebagai agen pemberdayaan menjadi fasilitator pemberdayaan. Islam menganggap<br />bahwa kemiskinan merupakan fenomena yang sangat kompleks, kemiskinan tidak hanya<br />terkait dengan masalah budaya, tetapi juga masalah struktural yang menyangkut upaya<br />negara membuat kebijakan fiskal yang berorientasi mengurangi kemiskinan. Dari sudut pandang<br />budaya, Islam telah merekomendasikan untuk mendorong peran setiap individu dalam<br />meningkatkan kualitas hidup dan mendorong kohesi sosial melalui zakat, infaq dan shadaqah.<br />Secara struktural, Islam telah meletakkan peran sentral dari negara dalam menciptakan distribusi<br />pendapatan dan kekayaan dengan cara yang adil dan merata dan menjaga stabilitas<br />dan kerberlanjutan dari pembangunan ekonomi dalam proses kemajuan dan kesetaraan serta<br />fasilitor masyarakat dalam mencari solusi ke arah standar hidup yang lebih layak<br /><br /></p> |
---|---|
ISSN: | 1411-9900 2541-5506 |