PERUBAHAN KOMPONEN KIMIA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SELAMA PEMBUATAN ASAM SUNTI

Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis perubahan komponen kimia belimbing wuluh selama fermentasi asam sunti. Asam sunti dibuat dalam skala laboratorium dengan merujuk pada pembuatan asam sunti yang dilakukan oleh masyarakat Aceh. Sampling dilakukan pada 3 tahap yaitu sebelum fermentasi, sete...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Murna Muzaifa
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Andalas 2018-03-01
Series:Jurnal Teknologi Pertanian Andalas
Subjects:
Online Access:http://tpa.fateta.unand.ac.id/index.php/JTPA/article/view/108
_version_ 1819231139644047360
author Murna Muzaifa
author_facet Murna Muzaifa
author_sort Murna Muzaifa
collection DOAJ
description Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis perubahan komponen kimia belimbing wuluh selama fermentasi asam sunti. Asam sunti dibuat dalam skala laboratorium dengan merujuk pada pembuatan asam sunti yang dilakukan oleh masyarakat Aceh. Sampling dilakukan pada 3 tahap yaitu sebelum fermentasi, setelah fermentasi awal dan setelah fermentasi lanjutan. Parameter yang dianalisis adalah kadar air, kadar gula reduksi, kadar garam, total asam tertitrasi dan kandungan asam organik. Analisis data dilakukan dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kimia belimbing wuluh mengalami perubahan yang signifikan selama pengolahan belimbing wuluh menjadi asam sunti: kadar air belimbing wuluh segar 95,62 %, mengalami penurunan setelah pengolahan dan pemeraman menjadi 47,73% dan 46,07%. Total asam tertitrasi belimbing wuluh segar 69,08% mengalami penurunan, setelah pengolahan menjadi 17,37% kemudian meningkat kembali setelah pemeraman selama menjadi 21,05%. Kadar gula reduksi belimbing wuluh segar 51,19%, mengalami penurunan setelah pengolahan dan pemeraman menjadi 26,69% dan 19,20%. Kadar garam belimbing wuluh segar 2,84 %, mengalami kenaikan setelah pengolahan dan pemeraman menjadi 36,89 % dan 48,00 %. Asam oksalat merupakan asam organik tertinggi yang terdapat pada belimbing wuluh maupun asam sunti. Seluruh asam organik yang terkandung dalam asam sunti menurun setelah pemeraman kecuali asam laktat.
first_indexed 2024-12-23T11:40:13Z
format Article
id doaj.art-8dff4dcaadd94eb8884a1b9aa9a421f5
institution Directory Open Access Journal
issn 1410-1920
2579-4019
language Indonesian
last_indexed 2024-12-23T11:40:13Z
publishDate 2018-03-01
publisher Universitas Andalas
record_format Article
series Jurnal Teknologi Pertanian Andalas
spelling doaj.art-8dff4dcaadd94eb8884a1b9aa9a421f52022-12-21T17:48:30ZindUniversitas AndalasJurnal Teknologi Pertanian Andalas1410-19202579-40192018-03-01221374310.25077/jtpa.22.1.37-43.201886PERUBAHAN KOMPONEN KIMIA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SELAMA PEMBUATAN ASAM SUNTIMurna MuzaifaTelah dilakukan penelitian untuk menganalisis perubahan komponen kimia belimbing wuluh selama fermentasi asam sunti. Asam sunti dibuat dalam skala laboratorium dengan merujuk pada pembuatan asam sunti yang dilakukan oleh masyarakat Aceh. Sampling dilakukan pada 3 tahap yaitu sebelum fermentasi, setelah fermentasi awal dan setelah fermentasi lanjutan. Parameter yang dianalisis adalah kadar air, kadar gula reduksi, kadar garam, total asam tertitrasi dan kandungan asam organik. Analisis data dilakukan dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kimia belimbing wuluh mengalami perubahan yang signifikan selama pengolahan belimbing wuluh menjadi asam sunti: kadar air belimbing wuluh segar 95,62 %, mengalami penurunan setelah pengolahan dan pemeraman menjadi 47,73% dan 46,07%. Total asam tertitrasi belimbing wuluh segar 69,08% mengalami penurunan, setelah pengolahan menjadi 17,37% kemudian meningkat kembali setelah pemeraman selama menjadi 21,05%. Kadar gula reduksi belimbing wuluh segar 51,19%, mengalami penurunan setelah pengolahan dan pemeraman menjadi 26,69% dan 19,20%. Kadar garam belimbing wuluh segar 2,84 %, mengalami kenaikan setelah pengolahan dan pemeraman menjadi 36,89 % dan 48,00 %. Asam oksalat merupakan asam organik tertinggi yang terdapat pada belimbing wuluh maupun asam sunti. Seluruh asam organik yang terkandung dalam asam sunti menurun setelah pemeraman kecuali asam laktat.http://tpa.fateta.unand.ac.id/index.php/JTPA/article/view/108Acehasam suntiasam oksalatfermentasi
spellingShingle Murna Muzaifa
PERUBAHAN KOMPONEN KIMIA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SELAMA PEMBUATAN ASAM SUNTI
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas
Aceh
asam sunti
asam oksalat
fermentasi
title PERUBAHAN KOMPONEN KIMIA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SELAMA PEMBUATAN ASAM SUNTI
title_full PERUBAHAN KOMPONEN KIMIA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SELAMA PEMBUATAN ASAM SUNTI
title_fullStr PERUBAHAN KOMPONEN KIMIA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SELAMA PEMBUATAN ASAM SUNTI
title_full_unstemmed PERUBAHAN KOMPONEN KIMIA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SELAMA PEMBUATAN ASAM SUNTI
title_short PERUBAHAN KOMPONEN KIMIA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SELAMA PEMBUATAN ASAM SUNTI
title_sort perubahan komponen kimia belimbing wuluh averrhoa bilimbi l selama pembuatan asam sunti
topic Aceh
asam sunti
asam oksalat
fermentasi
url http://tpa.fateta.unand.ac.id/index.php/JTPA/article/view/108
work_keys_str_mv AT murnamuzaifa perubahankomponenkimiabelimbingwuluhaverrhoabilimbilselamapembuatanasamsunti