Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Identifikasi Lahan Kritis dan Arahan Fungsi Lahan Daerah Aliran Sungai Sampean

DAS Sampean merupakan daerah aliran sungai yang kondisi topografinya rata-rata sangat curam. Kondisi tata guna lahan yang sebagian besar sawah irigasi ini cukup memungkinkan terjadinya erosi. Apalagi tataguna lahan lainnya berupa ladang, semak dan sawah tadah hujan yang tanamannya merupakan tanaman...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Runi Asmaranto, Ery Suhartanto, Bias Angga Permana
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Brawijaya 2012-05-01
Series:Jurnal Teknik Pengairan
Online Access:https://jurnalpengairan.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/104
_version_ 1818475978728407040
author Runi Asmaranto
Ery Suhartanto
Bias Angga Permana
author_facet Runi Asmaranto
Ery Suhartanto
Bias Angga Permana
author_sort Runi Asmaranto
collection DOAJ
description DAS Sampean merupakan daerah aliran sungai yang kondisi topografinya rata-rata sangat curam. Kondisi tata guna lahan yang sebagian besar sawah irigasi ini cukup memungkinkan terjadinya erosi. Apalagi tataguna lahan lainnya berupa ladang, semak dan sawah tadah hujan yang tanamannya merupakan tanaman berkedalaman akar rendah dan berperan besar dalam proses penyebab terjadinya kerusakan tanah, mempercepat laju erosi dan meningkatkan volume limpasan permukaan. Berdasarkan kondisi tersebut, studi ini mengkaji tingkat bahaya erosi yang terjadi saat ini pada tata guna lahan eksisting Das Sampean serta menentukan arahan penggunaan lahan yang tepat sesuai dengan kemampuan lahan kawasannya dengan mempertimbangkan kondisi DAS Sampean.Metode yang digunakan dalam menghitung besarnya laju erosi adalah metode MUSLE dimana metode tersebut menggunakan pendekatan dari faktor limpasan permukaan. Pengolahan data-datanya menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) karena memudahkan dalam penganalisaan dan pengelompokan data. Dari hasil analisa diperoleh debit limpasan permukaan yang terjadi sebesar 247,967 m3/dt. Total Erosivitas Limpasan Permukaan yang terjadi adalah 48.129,73 m2/jam, hal ini memicu terjadinya laju erosi yang rata-ratanya mencapai 43.939,94 ton/ha/thn, atau identik dengan kehilangan tanah sebesar : 258,470 cm/thn. Besarnya laju erosi pada DAS Sampean ini mengakibatkan tingkat bahaya erosi sebesar 95,54% dari luas wilayahnya termasuk sangat berat. Sedangkan untuk tingkat bahaya erosi lainnya yaitu, berat : 2,72%, sedang : 1,02%, ringan :0,72%. Analisa kemampuan lahan didominasi kemampuan kelas VII (75,39%), yang merupakan daerah Pengembalaan Terbatas. Sedangkan ARLKT di DAS Sampean terdiri dari 3 (tiga)kawasan, yaitu Kawasan lindung (10,53%), Kawasan Penyangga (52,23%), Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan (37,23%). Kata – kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Erosi, MUSLE ( Modified Universal Soil LossEquation), Daerah Aliran Sungai (DAS)
first_indexed 2024-12-10T09:19:48Z
format Article
id doaj.art-8effad65213b489bb79d32c25b2bd5f7
institution Directory Open Access Journal
issn 2086-1761
2477-6068
language English
last_indexed 2024-12-10T09:19:48Z
publishDate 2012-05-01
publisher Universitas Brawijaya
record_format Article
series Jurnal Teknik Pengairan
spelling doaj.art-8effad65213b489bb79d32c25b2bd5f72022-12-22T01:54:44ZengUniversitas BrawijayaJurnal Teknik Pengairan2086-17612477-60682012-05-01128410512Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Identifikasi Lahan Kritis dan Arahan Fungsi Lahan Daerah Aliran Sungai SampeanRuni Asmaranto0Ery Suhartanto1Bias Angga Permana2Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas BrawijayaJurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas BrawijayaJurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas BrawijayaDAS Sampean merupakan daerah aliran sungai yang kondisi topografinya rata-rata sangat curam. Kondisi tata guna lahan yang sebagian besar sawah irigasi ini cukup memungkinkan terjadinya erosi. Apalagi tataguna lahan lainnya berupa ladang, semak dan sawah tadah hujan yang tanamannya merupakan tanaman berkedalaman akar rendah dan berperan besar dalam proses penyebab terjadinya kerusakan tanah, mempercepat laju erosi dan meningkatkan volume limpasan permukaan. Berdasarkan kondisi tersebut, studi ini mengkaji tingkat bahaya erosi yang terjadi saat ini pada tata guna lahan eksisting Das Sampean serta menentukan arahan penggunaan lahan yang tepat sesuai dengan kemampuan lahan kawasannya dengan mempertimbangkan kondisi DAS Sampean.Metode yang digunakan dalam menghitung besarnya laju erosi adalah metode MUSLE dimana metode tersebut menggunakan pendekatan dari faktor limpasan permukaan. Pengolahan data-datanya menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) karena memudahkan dalam penganalisaan dan pengelompokan data. Dari hasil analisa diperoleh debit limpasan permukaan yang terjadi sebesar 247,967 m3/dt. Total Erosivitas Limpasan Permukaan yang terjadi adalah 48.129,73 m2/jam, hal ini memicu terjadinya laju erosi yang rata-ratanya mencapai 43.939,94 ton/ha/thn, atau identik dengan kehilangan tanah sebesar : 258,470 cm/thn. Besarnya laju erosi pada DAS Sampean ini mengakibatkan tingkat bahaya erosi sebesar 95,54% dari luas wilayahnya termasuk sangat berat. Sedangkan untuk tingkat bahaya erosi lainnya yaitu, berat : 2,72%, sedang : 1,02%, ringan :0,72%. Analisa kemampuan lahan didominasi kemampuan kelas VII (75,39%), yang merupakan daerah Pengembalaan Terbatas. Sedangkan ARLKT di DAS Sampean terdiri dari 3 (tiga)kawasan, yaitu Kawasan lindung (10,53%), Kawasan Penyangga (52,23%), Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan (37,23%). Kata – kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Erosi, MUSLE ( Modified Universal Soil LossEquation), Daerah Aliran Sungai (DAS)https://jurnalpengairan.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/104
spellingShingle Runi Asmaranto
Ery Suhartanto
Bias Angga Permana
Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Identifikasi Lahan Kritis dan Arahan Fungsi Lahan Daerah Aliran Sungai Sampean
Jurnal Teknik Pengairan
title Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Identifikasi Lahan Kritis dan Arahan Fungsi Lahan Daerah Aliran Sungai Sampean
title_full Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Identifikasi Lahan Kritis dan Arahan Fungsi Lahan Daerah Aliran Sungai Sampean
title_fullStr Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Identifikasi Lahan Kritis dan Arahan Fungsi Lahan Daerah Aliran Sungai Sampean
title_full_unstemmed Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Identifikasi Lahan Kritis dan Arahan Fungsi Lahan Daerah Aliran Sungai Sampean
title_short Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Identifikasi Lahan Kritis dan Arahan Fungsi Lahan Daerah Aliran Sungai Sampean
title_sort aplikasi sistem informasi geografis sig untuk identifikasi lahan kritis dan arahan fungsi lahan daerah aliran sungai sampean
url https://jurnalpengairan.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/104
work_keys_str_mv AT runiasmaranto aplikasisisteminformasigeografissiguntukidentifikasilahankritisdanarahanfungsilahandaerahaliransungaisampean
AT erysuhartanto aplikasisisteminformasigeografissiguntukidentifikasilahankritisdanarahanfungsilahandaerahaliransungaisampean
AT biasanggapermana aplikasisisteminformasigeografissiguntukidentifikasilahankritisdanarahanfungsilahandaerahaliransungaisampean