KESENIAN SISINGAAN SUBANG: SUATU TINJAUAN HISTORIS
Kesenian sisingaan merupakan kesenian yang berasal dari daerah di sebelah utara Provinsi Jawa Barat bernama Kabupaten Subang. Sampai saat ini, kesenian sisingaan dipersepsikan oleh banyak orang sebagai bagian dari perjuangan rakyat yang dalam hal ini perlawanan terhadap tuan tanah atau penjajah. Na...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2017-09-01
|
Series: | Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/6 |
_version_ | 1819157201877467136 |
---|---|
author | Anggi Agustian Junaedi Nina Herlina Lubis Kunto Sofianto |
author_facet | Anggi Agustian Junaedi Nina Herlina Lubis Kunto Sofianto |
author_sort | Anggi Agustian Junaedi |
collection | DOAJ |
description | Kesenian sisingaan merupakan kesenian yang berasal dari daerah di sebelah utara Provinsi Jawa Barat bernama Kabupaten Subang. Sampai saat ini, kesenian sisingaan dipersepsikan oleh banyak orang sebagai bagian dari perjuangan rakyat yang dalam hal ini perlawanan terhadap tuan tanah atau penjajah. Namun, pendapat ini perlu ditinjau ulang mengingat beberapa pakar kesenian seperti Edih dan Armin Asdi yang mengatakan bahwa pada awalnya kesenian ini berfungsi sebagai alat untuk mengarak anak-anak yang akan dikhitan. Maka, untuk menjabarkan persoalan tersebut peneliti menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kesenian sisingaan tidak lahir sebagai aksi perlawanan karena sebelum aksi tersebut terjadi, kesenian ini telah ada dan beberapa kali digelar pada acara khitanan. Setidak-tidaknya ada dua indikator yang dapat dikemukakan untuk menjelaskan latar belakang terbentuknya sisingaan. Pertama, ia merupakan bagian integral dari proses islamisasi di Subang. Kedua, sebagai bentuk penghormatan kepada P.W. Hofland karena telah berjasa membangun Subang beserta penduduknya.
Kata kunci: kesenian sisingaan, historis, Subang. |
first_indexed | 2024-12-22T16:05:00Z |
format | Article |
id | doaj.art-8f70928e365b48afb4cc5bdf5f4642f3 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2085-9937 2598-1242 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-12-22T16:05:00Z |
publishDate | 2017-09-01 |
publisher | Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan |
record_format | Article |
series | Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya |
spelling | doaj.art-8f70928e365b48afb4cc5bdf5f4642f32022-12-21T18:20:36ZindBalai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPatanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya2085-99372598-12422017-09-019218119610.30959/patanjala.v9i2.6245KESENIAN SISINGAAN SUBANG: SUATU TINJAUAN HISTORISAnggi Agustian Junaedi0Nina Herlina Lubis1Kunto Sofianto2Padjadjaran UniversityPadjadjaran UniversityPadjadjaran UniversityKesenian sisingaan merupakan kesenian yang berasal dari daerah di sebelah utara Provinsi Jawa Barat bernama Kabupaten Subang. Sampai saat ini, kesenian sisingaan dipersepsikan oleh banyak orang sebagai bagian dari perjuangan rakyat yang dalam hal ini perlawanan terhadap tuan tanah atau penjajah. Namun, pendapat ini perlu ditinjau ulang mengingat beberapa pakar kesenian seperti Edih dan Armin Asdi yang mengatakan bahwa pada awalnya kesenian ini berfungsi sebagai alat untuk mengarak anak-anak yang akan dikhitan. Maka, untuk menjabarkan persoalan tersebut peneliti menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kesenian sisingaan tidak lahir sebagai aksi perlawanan karena sebelum aksi tersebut terjadi, kesenian ini telah ada dan beberapa kali digelar pada acara khitanan. Setidak-tidaknya ada dua indikator yang dapat dikemukakan untuk menjelaskan latar belakang terbentuknya sisingaan. Pertama, ia merupakan bagian integral dari proses islamisasi di Subang. Kedua, sebagai bentuk penghormatan kepada P.W. Hofland karena telah berjasa membangun Subang beserta penduduknya. Kata kunci: kesenian sisingaan, historis, Subang.http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/6sejarah |
spellingShingle | Anggi Agustian Junaedi Nina Herlina Lubis Kunto Sofianto KESENIAN SISINGAAN SUBANG: SUATU TINJAUAN HISTORIS Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya sejarah |
title | KESENIAN SISINGAAN SUBANG: SUATU TINJAUAN HISTORIS |
title_full | KESENIAN SISINGAAN SUBANG: SUATU TINJAUAN HISTORIS |
title_fullStr | KESENIAN SISINGAAN SUBANG: SUATU TINJAUAN HISTORIS |
title_full_unstemmed | KESENIAN SISINGAAN SUBANG: SUATU TINJAUAN HISTORIS |
title_short | KESENIAN SISINGAAN SUBANG: SUATU TINJAUAN HISTORIS |
title_sort | kesenian sisingaan subang suatu tinjauan historis |
topic | sejarah |
url | http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/6 |
work_keys_str_mv | AT anggiagustianjunaedi keseniansisingaansubangsuatutinjauanhistoris AT ninaherlinalubis keseniansisingaansubangsuatutinjauanhistoris AT kuntosofianto keseniansisingaansubangsuatutinjauanhistoris |