KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PADA MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING DAN NUMBERED HEAD TOGETHER

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata kemampuan koneksi matematis dengan model pembelajaran CORE (connecting, organizing, reflecting, extending) dan model pembelajaran NHT (numbered head together). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 6 Buton Tengah. Ke...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Jahring Jahring
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Muhammadiyah Metro 2020-03-01
Series:Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Subjects:
Online Access:http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/matematika/article/view/2667
_version_ 1818501985214660608
author Jahring Jahring
author_facet Jahring Jahring
author_sort Jahring Jahring
collection DOAJ
description Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata kemampuan koneksi matematis dengan model pembelajaran CORE (connecting, organizing, reflecting, extending) dan model pembelajaran NHT (numbered head together). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 6 Buton Tengah. Kelas IXA dengan jumlah siswa 28 orang sebagai kelas eksperimen I dan kelas IXC dengan jumlah siswa 25 orang sebagai kelas eksperimen II. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain posttest only control group design. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan inferensial menggunakan independent sample t-test berbantuan SPSS. Hasil deskriptif menunjukkan rata-rata kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen I sebesar 83,14, dan kelas eksperimen II sebesar 75,28. Variansi kelas eksperimen I sebesar 67,55, kelas eksperimen II sebesar 38,89. Standar Deviasi kelas eksperimen I sebesar 8,22, kelas eksperimen II sebesar 6,24. Hasil inferensial menunjukkan nilai sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. Artinya H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata dimana kemampuan koneksi matematis siswa dengan model pembelajaran CORE lebih tinggi dari pada model pembelajaran NHT. Abstract This study aims to see the difference in the mean mathematical connection ability taught CORE (connecting, organizing, reflecting, extending) learning model and the NHT (numbered head together) learning model. The population in this study was grade IX of SMP Negeri 6 Buton Tengah. The IXA Class with a total of 28 students as an experimental I, and class IXC with a total of 25 students as an experimental II. This type of research is an experiment with a posttest only control group design. Analysis used descriptive and inferential analysis using the independent sample t-test with SPSS assisted.. Descriptive result showed the mean mathematical connection ability of experimental class I was 83,14, experimental class II was 75,28. Variance of experimental class I 67,55, experimental class II 38,89. The Standard Deviation of the experimental class I was 8,22, the experimental class II 6,24. The inferential result indicated of value of sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,005. This means that H0 is rejected so that there were differences in the mean of mathematical connection ability taught CORE learning model and NHT learning model.
first_indexed 2024-12-10T21:03:45Z
format Article
id doaj.art-8fe56fd5a9134d48990b1577b7e15926
institution Directory Open Access Journal
issn 2089-8703
2442-5419
language Indonesian
last_indexed 2024-12-10T21:03:45Z
publishDate 2020-03-01
publisher Universitas Muhammadiyah Metro
record_format Article
series Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
spelling doaj.art-8fe56fd5a9134d48990b1577b7e159262022-12-22T01:33:42ZindUniversitas Muhammadiyah MetroAksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika2089-87032442-54192020-03-019118218910.24127/ajpm.v9i1.26671325KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PADA MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING DAN NUMBERED HEAD TOGETHERJahring Jahring0Universitas Sembilanbelas November KolakaPenelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata kemampuan koneksi matematis dengan model pembelajaran CORE (connecting, organizing, reflecting, extending) dan model pembelajaran NHT (numbered head together). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 6 Buton Tengah. Kelas IXA dengan jumlah siswa 28 orang sebagai kelas eksperimen I dan kelas IXC dengan jumlah siswa 25 orang sebagai kelas eksperimen II. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain posttest only control group design. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan inferensial menggunakan independent sample t-test berbantuan SPSS. Hasil deskriptif menunjukkan rata-rata kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen I sebesar 83,14, dan kelas eksperimen II sebesar 75,28. Variansi kelas eksperimen I sebesar 67,55, kelas eksperimen II sebesar 38,89. Standar Deviasi kelas eksperimen I sebesar 8,22, kelas eksperimen II sebesar 6,24. Hasil inferensial menunjukkan nilai sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. Artinya H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata dimana kemampuan koneksi matematis siswa dengan model pembelajaran CORE lebih tinggi dari pada model pembelajaran NHT. Abstract This study aims to see the difference in the mean mathematical connection ability taught CORE (connecting, organizing, reflecting, extending) learning model and the NHT (numbered head together) learning model. The population in this study was grade IX of SMP Negeri 6 Buton Tengah. The IXA Class with a total of 28 students as an experimental I, and class IXC with a total of 25 students as an experimental II. This type of research is an experiment with a posttest only control group design. Analysis used descriptive and inferential analysis using the independent sample t-test with SPSS assisted.. Descriptive result showed the mean mathematical connection ability of experimental class I was 83,14, experimental class II was 75,28. Variance of experimental class I 67,55, experimental class II 38,89. The Standard Deviation of the experimental class I was 8,22, the experimental class II 6,24. The inferential result indicated of value of sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,005. This means that H0 is rejected so that there were differences in the mean of mathematical connection ability taught CORE learning model and NHT learning model.http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/matematika/article/view/2667corekemampuan koneksi matematisnht
spellingShingle Jahring Jahring
KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PADA MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING DAN NUMBERED HEAD TOGETHER
Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
core
kemampuan koneksi matematis
nht
title KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PADA MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING DAN NUMBERED HEAD TOGETHER
title_full KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PADA MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING DAN NUMBERED HEAD TOGETHER
title_fullStr KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PADA MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING DAN NUMBERED HEAD TOGETHER
title_full_unstemmed KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PADA MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING DAN NUMBERED HEAD TOGETHER
title_short KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PADA MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING DAN NUMBERED HEAD TOGETHER
title_sort kemampuan koneksi matematis pada model pembelajaran connecting organizing reflecting extending dan numbered head together
topic core
kemampuan koneksi matematis
nht
url http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/matematika/article/view/2667
work_keys_str_mv AT jahringjahring kemampuankoneksimatematispadamodelpembelajaranconnectingorganizingreflectingextendingdannumberedheadtogether