Peran Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Regulasi Emosi Mahasiswa Perantau Tahun Pertama di Jakarta

Individu yang tidak dapat beradaptasi dan kesulitan dalam menghadapi permasalahan emosional dapat membawanya ke dalam masalah yang lebih kompleks. Kemampuan meregulasi emosi dapat membuat mahasiswa perantau memiliki keyakinan pada diri sendiri dan menyadari kekuatan serta keterbatasan diri. Dukungan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Weldina Siswandi, Riselligia Caninsti
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Fakultas Psikologi Universitas YARSI 2021-02-01
Series:Jurnal Psikogenesis
Subjects:
Online Access:https://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/Jurnal-Online-Psikogenesis/article/view/1586
_version_ 1797639996493004800
author Weldina Siswandi
Riselligia Caninsti
author_facet Weldina Siswandi
Riselligia Caninsti
author_sort Weldina Siswandi
collection DOAJ
description Individu yang tidak dapat beradaptasi dan kesulitan dalam menghadapi permasalahan emosional dapat membawanya ke dalam masalah yang lebih kompleks. Kemampuan meregulasi emosi dapat membuat mahasiswa perantau memiliki keyakinan pada diri sendiri dan menyadari kekuatan serta keterbatasan diri. Dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung individu melakukan regulasi emosi. Pada mahasiswa perantau tahun pertama, adanya keberadaan teman sebaya merupakan sosok yang penting. Teman sebaya diharapkan memberikan dukungan kepada mahasiswa perantau tahun pertama yang tinggal berjauhan dari orangtua .Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peran dukungan sosial teman sebaya terhadap regulasi emosi mahasiswa yang merantau di Jakarta pada tahun pertama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan skala Emotion Regulation Questionnaire (????=0,745) dan skala dukungan sosial teman sebaya (????=0,972). Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah partisipan sebanyak 120 responden. Analisis data penelitian menggunakan metode statistik regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial teman sebaya berperan signifikan terhadap strategi cognitive reappraisal (p= .003, R2=.072) Sementara itu peran dukungan sosial teman sebaya terhadap strategi regulasi emosi expressive suppression (p=.114, R2= .021). Artinya, apabila individu mendapatkan dukungan dari teman sebaya maka ia akan lebih mempertimbangkan emosi yang dirasakan untuk diekspresikan kepada lingkungan sekitar.
first_indexed 2024-03-11T13:24:40Z
format Article
id doaj.art-904bf29ab397434987956d288c494bf9
institution Directory Open Access Journal
issn 2303-3177
2597-7547
language Indonesian
last_indexed 2024-03-11T13:24:40Z
publishDate 2021-02-01
publisher Fakultas Psikologi Universitas YARSI
record_format Article
series Jurnal Psikogenesis
spelling doaj.art-904bf29ab397434987956d288c494bf92023-11-03T08:14:10ZindFakultas Psikologi Universitas YARSIJurnal Psikogenesis2303-31772597-75472021-02-018224125210.24854/jps.v8i2.15861367Peran Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Regulasi Emosi Mahasiswa Perantau Tahun Pertama di JakartaWeldina SiswandiRiselligia CaninstiIndividu yang tidak dapat beradaptasi dan kesulitan dalam menghadapi permasalahan emosional dapat membawanya ke dalam masalah yang lebih kompleks. Kemampuan meregulasi emosi dapat membuat mahasiswa perantau memiliki keyakinan pada diri sendiri dan menyadari kekuatan serta keterbatasan diri. Dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung individu melakukan regulasi emosi. Pada mahasiswa perantau tahun pertama, adanya keberadaan teman sebaya merupakan sosok yang penting. Teman sebaya diharapkan memberikan dukungan kepada mahasiswa perantau tahun pertama yang tinggal berjauhan dari orangtua .Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peran dukungan sosial teman sebaya terhadap regulasi emosi mahasiswa yang merantau di Jakarta pada tahun pertama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan skala Emotion Regulation Questionnaire (????=0,745) dan skala dukungan sosial teman sebaya (????=0,972). Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah partisipan sebanyak 120 responden. Analisis data penelitian menggunakan metode statistik regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial teman sebaya berperan signifikan terhadap strategi cognitive reappraisal (p= .003, R2=.072) Sementara itu peran dukungan sosial teman sebaya terhadap strategi regulasi emosi expressive suppression (p=.114, R2= .021). Artinya, apabila individu mendapatkan dukungan dari teman sebaya maka ia akan lebih mempertimbangkan emosi yang dirasakan untuk diekspresikan kepada lingkungan sekitar.https://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/Jurnal-Online-Psikogenesis/article/view/1586regulasi emosidukungan sosial teman sebayamahasiswa perantau
spellingShingle Weldina Siswandi
Riselligia Caninsti
Peran Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Regulasi Emosi Mahasiswa Perantau Tahun Pertama di Jakarta
Jurnal Psikogenesis
regulasi emosi
dukungan sosial teman sebaya
mahasiswa perantau
title Peran Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Regulasi Emosi Mahasiswa Perantau Tahun Pertama di Jakarta
title_full Peran Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Regulasi Emosi Mahasiswa Perantau Tahun Pertama di Jakarta
title_fullStr Peran Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Regulasi Emosi Mahasiswa Perantau Tahun Pertama di Jakarta
title_full_unstemmed Peran Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Regulasi Emosi Mahasiswa Perantau Tahun Pertama di Jakarta
title_short Peran Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Regulasi Emosi Mahasiswa Perantau Tahun Pertama di Jakarta
title_sort peran dukungan sosial teman sebaya terhadap regulasi emosi mahasiswa perantau tahun pertama di jakarta
topic regulasi emosi
dukungan sosial teman sebaya
mahasiswa perantau
url https://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/Jurnal-Online-Psikogenesis/article/view/1586
work_keys_str_mv AT weldinasiswandi perandukungansosialtemansebayaterhadapregulasiemosimahasiswaperantautahunpertamadijakarta
AT riselligiacaninsti perandukungansosialtemansebayaterhadapregulasiemosimahasiswaperantautahunpertamadijakarta