Pola Kuman dan Sensitifitas Antibiotik di Ruang Perinatologi

Latar belakang. Penggunaan antibiotik pada sepsis neonatorum seharusnya didasarkan pada kuman penyebab infeksi yang diperoleh dari biakan darah dan hasil uji sensitifitas. Pola kuman dan hasil uji sensitifitas dapat dipakai sebagai dasar pemberian antibiotik secara empiris. Tujuan. Mengetahui prof...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: I Made Kardana
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016-11-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/475
_version_ 1818565304604688384
author I Made Kardana
author_facet I Made Kardana
author_sort I Made Kardana
collection DOAJ
description Latar belakang. Penggunaan antibiotik pada sepsis neonatorum seharusnya didasarkan pada kuman penyebab infeksi yang diperoleh dari biakan darah dan hasil uji sensitifitas. Pola kuman dan hasil uji sensitifitas dapat dipakai sebagai dasar pemberian antibiotik secara empiris. Tujuan. Mengetahui profil mikroorganisme penyebab sepsis neonatorum di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah Denpasar serta sensitifitasnya terhadap antibiotik. Metode. Penelitian retrospektif dilakukan dari Januari 2008-Desember 2009. Kriteria inklusi adalah neonatus tersangka sepsis dan didiagnosis akhir sebagai sepsis neonatorum berdasarkan biakan darah positif. Kriteria eksklusi apabila data tidak lengkap. Hasil. Terdapat 458 kasus tersangka sepsis. Biakan darah positif 220 (48%). Bakteri penyebab terbanyak adalahSerratia marcescens.Bakteri penyebab sepsis mempunyai sensitifitas rendah terhadap antibiotik lini pertama (ampisilin dan gentamisin), kecuali Acinetobacter baumanniimempunyai sensitifitas tinggi terhadap antibiotik tersebut. Sensitifitas bakteri penyebab sepsis umumnya masih tinggi terhadap meropenem, cefoperason-sulbactam, dan piperasilin-tazobactam. Kesimpulan. Penyebab sepsis neonatorum terbanyak adalah Serratia marsescens.Sebagian besar bakteri penyebab sepsis mempunyai sensitifitas rendah terhadap ampisilin dan gentamisin, kecuali Acinetobacter baumannii.Terhadap meropenem, cefoperazon-sulbactam dan piperasilin-tazobactam sensitifitas masih tinggi.
first_indexed 2024-12-14T01:39:36Z
format Article
id doaj.art-91071fe2f74b4cbdae7316c9a653ee7e
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-7823
2338-5030
language Indonesian
last_indexed 2024-12-14T01:39:36Z
publishDate 2016-11-01
publisher Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
record_format Article
series Sari Pediatri
spelling doaj.art-91071fe2f74b4cbdae7316c9a653ee7e2022-12-21T23:21:47ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-11-01126381510.14238/sp12.6.2011.381-5413Pola Kuman dan Sensitifitas Antibiotik di Ruang PerinatologiI Made Kardana0Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, RSUP Sanglah, DenpasarLatar belakang. Penggunaan antibiotik pada sepsis neonatorum seharusnya didasarkan pada kuman penyebab infeksi yang diperoleh dari biakan darah dan hasil uji sensitifitas. Pola kuman dan hasil uji sensitifitas dapat dipakai sebagai dasar pemberian antibiotik secara empiris. Tujuan. Mengetahui profil mikroorganisme penyebab sepsis neonatorum di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah Denpasar serta sensitifitasnya terhadap antibiotik. Metode. Penelitian retrospektif dilakukan dari Januari 2008-Desember 2009. Kriteria inklusi adalah neonatus tersangka sepsis dan didiagnosis akhir sebagai sepsis neonatorum berdasarkan biakan darah positif. Kriteria eksklusi apabila data tidak lengkap. Hasil. Terdapat 458 kasus tersangka sepsis. Biakan darah positif 220 (48%). Bakteri penyebab terbanyak adalahSerratia marcescens.Bakteri penyebab sepsis mempunyai sensitifitas rendah terhadap antibiotik lini pertama (ampisilin dan gentamisin), kecuali Acinetobacter baumanniimempunyai sensitifitas tinggi terhadap antibiotik tersebut. Sensitifitas bakteri penyebab sepsis umumnya masih tinggi terhadap meropenem, cefoperason-sulbactam, dan piperasilin-tazobactam. Kesimpulan. Penyebab sepsis neonatorum terbanyak adalah Serratia marsescens.Sebagian besar bakteri penyebab sepsis mempunyai sensitifitas rendah terhadap ampisilin dan gentamisin, kecuali Acinetobacter baumannii.Terhadap meropenem, cefoperazon-sulbactam dan piperasilin-tazobactam sensitifitas masih tinggi.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/475pola kumansensitifitasantibiotik
spellingShingle I Made Kardana
Pola Kuman dan Sensitifitas Antibiotik di Ruang Perinatologi
Sari Pediatri
pola kuman
sensitifitas
antibiotik
title Pola Kuman dan Sensitifitas Antibiotik di Ruang Perinatologi
title_full Pola Kuman dan Sensitifitas Antibiotik di Ruang Perinatologi
title_fullStr Pola Kuman dan Sensitifitas Antibiotik di Ruang Perinatologi
title_full_unstemmed Pola Kuman dan Sensitifitas Antibiotik di Ruang Perinatologi
title_short Pola Kuman dan Sensitifitas Antibiotik di Ruang Perinatologi
title_sort pola kuman dan sensitifitas antibiotik di ruang perinatologi
topic pola kuman
sensitifitas
antibiotik
url https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/475
work_keys_str_mv AT imadekardana polakumandansensitifitasantibiotikdiruangperinatologi