Dilatancy Behavior in Constant Strain Rate Consolidation Test
Sekalipun uji konsolidasi kecepatan regangan tetap (CSRC) memperlihatkan sebagai salah satu tipe yang menjanjikan dari uji konsolidasi cepat, ketergantungan waktu pada respons tegangan-regangan seperti pemampatan sekunder belum cukup menjelaskan terhadap uji CSRC. Berdasarkan pembentukan kembali t...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Institut Teknologi Bandung
2006-04-01
|
Series: | Jurnal Teknik Sipil |
Subjects: | |
Online Access: | http://journals.itb.ac.id/index.php/jts/article/view/2689/1300 |
_version_ | 1818143789538082816 |
---|---|
author | Berty Sompie Katsuhiko Arai Akira Kita |
author_facet | Berty Sompie Katsuhiko Arai Akira Kita |
author_sort | Berty Sompie |
collection | DOAJ |
description | Sekalipun uji konsolidasi kecepatan regangan tetap (CSRC) memperlihatkan sebagai salah satu tipe yang
menjanjikan dari uji konsolidasi cepat, ketergantungan waktu pada respons tegangan-regangan seperti
pemampatan sekunder belum cukup menjelaskan terhadap uji CSRC. Berdasarkan pembentukan kembali tanah lempung muda, paper ini menunjukan perilaku ketergantungan waktu yang besar dari uji konsolidasi standar (SC) dan CSRC, dijelaskan secara sistimatis dengan asumsi sederhana yakni ketergantungan waktu dilatansi. Pada uji SC tahapan awal dari tiap penambahan beban ada sedikit dilatansi dan dilatansi mulai terjadi beberapa menit setelah step pembebanan. Pada akhir dari masing-masing langkah pembebanan, dilatansi terjadi secara proporsional dengan pertambahan logaritma waktu, dimana dapat diamati sebagai pemampatan sekunder. Pada uji CSRC, beberapa periode waktu setelah keadaan tegangan memasuki daerah konsolidasi normal, dilatansi cenderung terjadi secara cepat dengan pertambahan ratio tegangan. Sejak sebagian besar dilatansi terjadi pada tahap awal konsolidasi, sedikit dilatansi terjadi diakhir tahapan proses CSRC. Kecendrungan ini membuat spesimen lebih kaku dengan perjalanan waktu, dan membuat tegangan vertikal dan tegangan pori bertambah cukup besar pada bagian akhir proses CSRC. Penentuan perilaku tersebut dapat efektif dijelaskan dengan benar pada hasil uji CSRC. |
first_indexed | 2024-12-11T11:37:15Z |
format | Article |
id | doaj.art-916fc8afecad48b8a506fa4348010947 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0853-2982 2549-2659 |
language | English |
last_indexed | 2024-12-11T11:37:15Z |
publishDate | 2006-04-01 |
publisher | Institut Teknologi Bandung |
record_format | Article |
series | Jurnal Teknik Sipil |
spelling | doaj.art-916fc8afecad48b8a506fa43480109472022-12-22T01:08:43ZengInstitut Teknologi BandungJurnal Teknik Sipil0853-29822549-26592006-04-01132556610.5614/jts.2006.13.2.1Dilatancy Behavior in Constant Strain Rate Consolidation TestBerty SompieKatsuhiko AraiAkira KitaSekalipun uji konsolidasi kecepatan regangan tetap (CSRC) memperlihatkan sebagai salah satu tipe yang menjanjikan dari uji konsolidasi cepat, ketergantungan waktu pada respons tegangan-regangan seperti pemampatan sekunder belum cukup menjelaskan terhadap uji CSRC. Berdasarkan pembentukan kembali tanah lempung muda, paper ini menunjukan perilaku ketergantungan waktu yang besar dari uji konsolidasi standar (SC) dan CSRC, dijelaskan secara sistimatis dengan asumsi sederhana yakni ketergantungan waktu dilatansi. Pada uji SC tahapan awal dari tiap penambahan beban ada sedikit dilatansi dan dilatansi mulai terjadi beberapa menit setelah step pembebanan. Pada akhir dari masing-masing langkah pembebanan, dilatansi terjadi secara proporsional dengan pertambahan logaritma waktu, dimana dapat diamati sebagai pemampatan sekunder. Pada uji CSRC, beberapa periode waktu setelah keadaan tegangan memasuki daerah konsolidasi normal, dilatansi cenderung terjadi secara cepat dengan pertambahan ratio tegangan. Sejak sebagian besar dilatansi terjadi pada tahap awal konsolidasi, sedikit dilatansi terjadi diakhir tahapan proses CSRC. Kecendrungan ini membuat spesimen lebih kaku dengan perjalanan waktu, dan membuat tegangan vertikal dan tegangan pori bertambah cukup besar pada bagian akhir proses CSRC. Penentuan perilaku tersebut dapat efektif dijelaskan dengan benar pada hasil uji CSRC.http://journals.itb.ac.id/index.php/jts/article/view/2689/1300lempunguji konsolidasidilatansipemampatan sekunderefek waktu |
spellingShingle | Berty Sompie Katsuhiko Arai Akira Kita Dilatancy Behavior in Constant Strain Rate Consolidation Test Jurnal Teknik Sipil lempung uji konsolidasi dilatansi pemampatan sekunder efek waktu |
title | Dilatancy Behavior in Constant Strain Rate Consolidation Test |
title_full | Dilatancy Behavior in Constant Strain Rate Consolidation Test |
title_fullStr | Dilatancy Behavior in Constant Strain Rate Consolidation Test |
title_full_unstemmed | Dilatancy Behavior in Constant Strain Rate Consolidation Test |
title_short | Dilatancy Behavior in Constant Strain Rate Consolidation Test |
title_sort | dilatancy behavior in constant strain rate consolidation test |
topic | lempung uji konsolidasi dilatansi pemampatan sekunder efek waktu |
url | http://journals.itb.ac.id/index.php/jts/article/view/2689/1300 |
work_keys_str_mv | AT bertysompie dilatancybehaviorinconstantstrainrateconsolidationtest AT katsuhikoarai dilatancybehaviorinconstantstrainrateconsolidationtest AT akirakita dilatancybehaviorinconstantstrainrateconsolidationtest |