Struktur Ruang Wilayah Gerbangkertosusila Berdasarkan Teori Pusat-Pinggiran: Sebuah Kajian

Perkembangan suatu kota tidak dapat dipisahkan dari area sekitarnya, sehingga dalam sistem perkotaan, suatu kota akan memiliki efek saling ketergantungan dengan kota-kota terdekat di sekitarnya. Salah satu bentuk keterkaitan antar wilayah terjadi pada Kawasan Gerbangkertosusila, yang terbentuk dari...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: R Dimas Widya Putra, Wilmar Salim
Format: Article
Language:English
Published: Diponegoro University 2022-08-01
Series:Tataloka
Subjects:
Online Access:https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/tataloka/article/view/9826
_version_ 1817975590332923904
author R Dimas Widya Putra
Wilmar Salim
author_facet R Dimas Widya Putra
Wilmar Salim
author_sort R Dimas Widya Putra
collection DOAJ
description Perkembangan suatu kota tidak dapat dipisahkan dari area sekitarnya, sehingga dalam sistem perkotaan, suatu kota akan memiliki efek saling ketergantungan dengan kota-kota terdekat di sekitarnya. Salah satu bentuk keterkaitan antar wilayah terjadi pada Kawasan Gerbangkertosusila, yang terbentuk dari gabungan kota dan kabupaten. Fenomena pusat-pinggiran ini dapat terjadi dalam bentuk keterkaitan antar sektor yang dihubungkan dengan jaringan jalan, industri, pekerjaan, dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji teori pusat-pinggiran dengan studi di Kawasan Gerbangkertosusila (GKS) dengan mengevaluasinya berdasarkan center-periphery model (CPM) dari John Friedmann. Hasil studi kepustakaan dilanjutkan dengan analisis deskriptif kualitatif dengan menerjemahkan teori dengan data yang diperoleh dari penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan saat ini dari 4 fase model CPM Friedmann, kawasan GKS berada pada fase 3 dimana pertumbuhan ekonomi menyebar ke seluruh wilayah dan menyebabkan munculnya pusat-pusat pertumbuhan lainnya. Pada wilayah GKS struktur kotanya mengalami perluasan, selain karena penduduk bermukim di pinggiran akibat urban sprawl, berkembang pusat- pusat industri baru di sekitar kota inti Surabaya yang terletak di perbatasan Surabaya-Gresik dan Surabaya-Sidoarjo.
first_indexed 2024-04-13T21:51:56Z
format Article
id doaj.art-9188c8f29c52417995f38bcc84b3c90f
institution Directory Open Access Journal
issn 0852-7458
2356-0266
language English
last_indexed 2024-04-13T21:51:56Z
publishDate 2022-08-01
publisher Diponegoro University
record_format Article
series Tataloka
spelling doaj.art-9188c8f29c52417995f38bcc84b3c90f2022-12-22T02:28:23ZengDiponegoro UniversityTataloka0852-74582356-02662022-08-0124318620110.14710/tataloka.24.3.186-2014784Struktur Ruang Wilayah Gerbangkertosusila Berdasarkan Teori Pusat-Pinggiran: Sebuah KajianR Dimas Widya Putra0Wilmar Salim1Program Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung, IndonesiaKelompok Keahlian Perencanaan Wilayah dan Perdesaan, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung, IndonesiaPerkembangan suatu kota tidak dapat dipisahkan dari area sekitarnya, sehingga dalam sistem perkotaan, suatu kota akan memiliki efek saling ketergantungan dengan kota-kota terdekat di sekitarnya. Salah satu bentuk keterkaitan antar wilayah terjadi pada Kawasan Gerbangkertosusila, yang terbentuk dari gabungan kota dan kabupaten. Fenomena pusat-pinggiran ini dapat terjadi dalam bentuk keterkaitan antar sektor yang dihubungkan dengan jaringan jalan, industri, pekerjaan, dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji teori pusat-pinggiran dengan studi di Kawasan Gerbangkertosusila (GKS) dengan mengevaluasinya berdasarkan center-periphery model (CPM) dari John Friedmann. Hasil studi kepustakaan dilanjutkan dengan analisis deskriptif kualitatif dengan menerjemahkan teori dengan data yang diperoleh dari penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan saat ini dari 4 fase model CPM Friedmann, kawasan GKS berada pada fase 3 dimana pertumbuhan ekonomi menyebar ke seluruh wilayah dan menyebabkan munculnya pusat-pusat pertumbuhan lainnya. Pada wilayah GKS struktur kotanya mengalami perluasan, selain karena penduduk bermukim di pinggiran akibat urban sprawl, berkembang pusat- pusat industri baru di sekitar kota inti Surabaya yang terletak di perbatasan Surabaya-Gresik dan Surabaya-Sidoarjo.https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/tataloka/article/view/9826kawasan gerbangkertosusila, model pusat-pinggiran, pertumbuhan pusat baru
spellingShingle R Dimas Widya Putra
Wilmar Salim
Struktur Ruang Wilayah Gerbangkertosusila Berdasarkan Teori Pusat-Pinggiran: Sebuah Kajian
Tataloka
kawasan gerbangkertosusila, model pusat-pinggiran, pertumbuhan pusat baru
title Struktur Ruang Wilayah Gerbangkertosusila Berdasarkan Teori Pusat-Pinggiran: Sebuah Kajian
title_full Struktur Ruang Wilayah Gerbangkertosusila Berdasarkan Teori Pusat-Pinggiran: Sebuah Kajian
title_fullStr Struktur Ruang Wilayah Gerbangkertosusila Berdasarkan Teori Pusat-Pinggiran: Sebuah Kajian
title_full_unstemmed Struktur Ruang Wilayah Gerbangkertosusila Berdasarkan Teori Pusat-Pinggiran: Sebuah Kajian
title_short Struktur Ruang Wilayah Gerbangkertosusila Berdasarkan Teori Pusat-Pinggiran: Sebuah Kajian
title_sort struktur ruang wilayah gerbangkertosusila berdasarkan teori pusat pinggiran sebuah kajian
topic kawasan gerbangkertosusila, model pusat-pinggiran, pertumbuhan pusat baru
url https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/tataloka/article/view/9826
work_keys_str_mv AT rdimaswidyaputra strukturruangwilayahgerbangkertosusilaberdasarkanteoripusatpinggiransebuahkajian
AT wilmarsalim strukturruangwilayahgerbangkertosusilaberdasarkanteoripusatpinggiransebuahkajian