MANFAAT EKONOMI DAN PELUANG PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT SENGON DI KABUPATEN PATI
Studi ini bertujuan untuk menganalisis manfaat ekonomi, hambatan pengelolaan dan peluang pengembangan hutan rakyat di Kabupaten Pati. Kabupaten Pati dipilih karena memiliki potensi hutan rakyat sengon yang merupakan jenis cepat tumbuh dengan permintaan pasar yang tinggi. Lokasi studi difokuskan di t...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Centre for Social Research and Development, Economics, Policy and Climate Change; Development and Innovation Agency; Ministry of Environment and Forestry
2014-08-01
|
Series: | Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/199 |
_version_ | 1818322327488692224 |
---|---|
author | Setiasih Irawanti Anek Prawesti Suka Sulistya Ekawati |
author_facet | Setiasih Irawanti Anek Prawesti Suka Sulistya Ekawati |
author_sort | Setiasih Irawanti |
collection | DOAJ |
description | Studi ini bertujuan untuk menganalisis manfaat ekonomi, hambatan pengelolaan dan peluang pengembangan hutan rakyat di Kabupaten Pati. Kabupaten Pati dipilih karena memiliki potensi hutan rakyat sengon yang merupakan jenis cepat tumbuh dengan permintaan pasar yang tinggi. Lokasi studi difokuskan di tiga desa, yakni Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal, Desa Gunungsari Kecamatan Tlogowungu dan Desa Payak Kecamatan Cluwak. Pengumpulan data menggunakan metode pencatatan data sekunder, wawancara individu, dan diskusi kelompok terarah. Analisis data menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tanaman sengon dibudidayakan secara campuran dengan tanaman lain sehingga diperoleh hasil panen secara bergilir dalam jangka harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Luas lahan yang dikelola dengan sistem campuran sekitar 35% - 60% dari luas tiap desa dan menjadi sumber mata pencaharian bagi sekitar 70% penduduknya. Rata-rata pendapatan petani per tahun tertinggi adalah di Desa Payak sebesar Rp 32.740.801,-, diikuti dengan Desa Gunungsari sebesar Rp 23.977.133,-, dan terendah adalah Desa Giling sebesar Rp 14.018.795,-. Pendapatan tersebut bersumber dari hasil kayu, bukan kayu, dan ternak. Kontribusi tertinggi berasal dari hasil bukan kayu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sedangkan tanaman sengon dialokasikan sebagai tabungan. Kini terjadi kecenderungan konversi lahan sawah menjadi tegalan dan konversi tanaman ubikayu ke tanaman sengon karena alasan biaya lebih murah dan pemeliharan lebih mudah. Rekomendasi dari studi ini adalah: (1) diperlukan promosi hutan rakyat sengon, (2) diperlukan pelatihan cara mengatasi penyakit karat puru, (3) diperlukan pelatihan mengukur dan menghitung volume kayu, (4) diperlukan upaya mempermudah akses petani ke pasar kayu atau industri pengolahan kayu, dan (5) membangun demplot hutan rakyat sengon. |
first_indexed | 2024-12-13T10:55:02Z |
format | Article |
id | doaj.art-9192bb41720f444482444fe59c9d888b |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 1979-6013 2502-4221 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-12-13T10:55:02Z |
publishDate | 2014-08-01 |
publisher | Centre for Social Research and Development, Economics, Policy and Climate Change; Development and Innovation Agency; Ministry of Environment and Forestry |
record_format | Article |
series | Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan |
spelling | doaj.art-9192bb41720f444482444fe59c9d888b2022-12-21T23:49:37ZindCentre for Social Research and Development, Economics, Policy and Climate Change; Development and Innovation Agency; Ministry of Environment and ForestryJurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan1979-60132502-42212014-08-019312613910.20886/jpsek.2012.9.3.126-139200MANFAAT EKONOMI DAN PELUANG PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT SENGON DI KABUPATEN PATISetiasih Irawanti0Anek Prawesti Suka1Sulistya Ekawati2Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan KebijakanPusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan KebijakanPusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan KebijakanStudi ini bertujuan untuk menganalisis manfaat ekonomi, hambatan pengelolaan dan peluang pengembangan hutan rakyat di Kabupaten Pati. Kabupaten Pati dipilih karena memiliki potensi hutan rakyat sengon yang merupakan jenis cepat tumbuh dengan permintaan pasar yang tinggi. Lokasi studi difokuskan di tiga desa, yakni Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal, Desa Gunungsari Kecamatan Tlogowungu dan Desa Payak Kecamatan Cluwak. Pengumpulan data menggunakan metode pencatatan data sekunder, wawancara individu, dan diskusi kelompok terarah. Analisis data menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tanaman sengon dibudidayakan secara campuran dengan tanaman lain sehingga diperoleh hasil panen secara bergilir dalam jangka harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Luas lahan yang dikelola dengan sistem campuran sekitar 35% - 60% dari luas tiap desa dan menjadi sumber mata pencaharian bagi sekitar 70% penduduknya. Rata-rata pendapatan petani per tahun tertinggi adalah di Desa Payak sebesar Rp 32.740.801,-, diikuti dengan Desa Gunungsari sebesar Rp 23.977.133,-, dan terendah adalah Desa Giling sebesar Rp 14.018.795,-. Pendapatan tersebut bersumber dari hasil kayu, bukan kayu, dan ternak. Kontribusi tertinggi berasal dari hasil bukan kayu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sedangkan tanaman sengon dialokasikan sebagai tabungan. Kini terjadi kecenderungan konversi lahan sawah menjadi tegalan dan konversi tanaman ubikayu ke tanaman sengon karena alasan biaya lebih murah dan pemeliharan lebih mudah. Rekomendasi dari studi ini adalah: (1) diperlukan promosi hutan rakyat sengon, (2) diperlukan pelatihan cara mengatasi penyakit karat puru, (3) diperlukan pelatihan mengukur dan menghitung volume kayu, (4) diperlukan upaya mempermudah akses petani ke pasar kayu atau industri pengolahan kayu, dan (5) membangun demplot hutan rakyat sengon.http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/199hutan rakyat, sengon, hasil kayu, hasil bukan kayu, hasil ternak |
spellingShingle | Setiasih Irawanti Anek Prawesti Suka Sulistya Ekawati MANFAAT EKONOMI DAN PELUANG PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT SENGON DI KABUPATEN PATI Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan hutan rakyat, sengon, hasil kayu, hasil bukan kayu, hasil ternak |
title | MANFAAT EKONOMI DAN PELUANG PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT SENGON DI KABUPATEN PATI |
title_full | MANFAAT EKONOMI DAN PELUANG PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT SENGON DI KABUPATEN PATI |
title_fullStr | MANFAAT EKONOMI DAN PELUANG PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT SENGON DI KABUPATEN PATI |
title_full_unstemmed | MANFAAT EKONOMI DAN PELUANG PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT SENGON DI KABUPATEN PATI |
title_short | MANFAAT EKONOMI DAN PELUANG PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT SENGON DI KABUPATEN PATI |
title_sort | manfaat ekonomi dan peluang pengembangan hutan rakyat sengon di kabupaten pati |
topic | hutan rakyat, sengon, hasil kayu, hasil bukan kayu, hasil ternak |
url | http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/199 |
work_keys_str_mv | AT setiasihirawanti manfaatekonomidanpeluangpengembanganhutanrakyatsengondikabupatenpati AT anekprawestisuka manfaatekonomidanpeluangpengembanganhutanrakyatsengondikabupatenpati AT sulistyaekawati manfaatekonomidanpeluangpengembanganhutanrakyatsengondikabupatenpati |