Pencarian Identitas Desain Lampu Gentur Cianjur Dengan Pendekatan Teori Semiotik
Lampu Gentur merupakan lampu asli kota Cianjur. Keberadaan lampu ini sudah ada sejak 1920. Seiring dengan berkembangnya jaman, bahan pembuatan lampu Gentur digantikan dengan bahan kuningan dan juga kaca yang berwarna-warni. Namun sayangnya hal tersebut tidak diiringi dengan perkembangan desainnya....
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Institut Seni Indonesia Denpasar
2018-03-01
|
Series: | Mudra: Jurnal Seni Budaya |
Subjects: | |
Online Access: | https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/320 |
_version_ | 1797803612149121024 |
---|---|
author | Devanny Gumulya Liony Amanda |
author_facet | Devanny Gumulya Liony Amanda |
author_sort | Devanny Gumulya |
collection | DOAJ |
description |
Lampu Gentur merupakan lampu asli kota Cianjur. Keberadaan lampu ini sudah ada sejak 1920. Seiring dengan berkembangnya jaman, bahan pembuatan lampu Gentur digantikan dengan bahan kuningan dan juga kaca yang berwarna-warni. Namun sayangnya hal tersebut tidak diiringi dengan perkembangan desainnya. Desain lampu Gentur dari dulu hingga sekarang hanya mencontoh dari lampu-lampu lain, khususnya bentuk klasik Kolonial Belanda dan Timur Tengah. Hal ini sangat disayangkan karena membuat Lampu Gentur tidak memiliki ciri khasnya tersendiri padahal para pengrajin sangat terampil membuat lampu yang berbahan baku kuningan dan kaca ini. Dilatarbelakangi kurangnya identitas desain lampu gentur, maka paper ini mencoba menghubungkan teori semiotic dalam perancangan ini menghubungkan simbol budaya Cianjur yaitu ayam pelung dan lampu gentur. Tujuan dari penulisan paper ini adalah pencarian identitas desain lampu gentur dengan pendekatan teori semiotic, diharapkan paper ini dapat memberikan model bagi desainer, bagaimana mendesain produk yang beridentitas budaya lokal. Metode yang digunakan adalah pendekatan teori semiotic pada proses desain. Hasil yang didapatkan adalah desain lampu gentur baru dengan mengambil ayam pelung sebagai inspirasi.
Gentur lamps are one of Cianjur’s finest crafts. These lamps have been produced since 1920. At first, Gentur lamps were made based on the initiative of the Santri (Islamic priest) to make lighting by imitating Dutch people’s lamps that they used in their houses. Unfortunately, from the 1920s until now, Gentur Lamp designs haven’t developed much in terms of identity, always imitating what’s available in the market. On the other hand, Cianjur people are very skillfull in the craft skill of lamp making. From this lack of design identity background, this paper tries to elucidate the design identity of Gentur lamps by using semiotic theory, by connecting the cultural symbology of Cianjur, pelung chicken with gentur lamps. The purpose of this paper is to probe into design identity in Gentur lamp production by way of semiotics theoretical approach. In doing so, this paper postulates a cultural product design model that is meant to provide designers valuable reference material for designing successfully in a cross-cultural product modality. The final result being the new gentur lamp design with Pelung chicken as design inspiration.
|
first_indexed | 2024-03-13T05:23:28Z |
format | Article |
id | doaj.art-91989d0c57ba44398d34cfaf6280e059 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0854-3461 2541-0407 |
language | English |
last_indexed | 2024-03-13T05:23:28Z |
publishDate | 2018-03-01 |
publisher | Institut Seni Indonesia Denpasar |
record_format | Article |
series | Mudra: Jurnal Seni Budaya |
spelling | doaj.art-91989d0c57ba44398d34cfaf6280e0592023-06-15T09:29:23ZengInstitut Seni Indonesia DenpasarMudra: Jurnal Seni Budaya0854-34612541-04072018-03-0133110.31091/mudra.v33i1.320159Pencarian Identitas Desain Lampu Gentur Cianjur Dengan Pendekatan Teori SemiotikDevanny Gumulya0Liony Amanda1Program Studi Desain Produk, Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci, TangerangProgram Studi Desain Produk, Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci, Tangerang Lampu Gentur merupakan lampu asli kota Cianjur. Keberadaan lampu ini sudah ada sejak 1920. Seiring dengan berkembangnya jaman, bahan pembuatan lampu Gentur digantikan dengan bahan kuningan dan juga kaca yang berwarna-warni. Namun sayangnya hal tersebut tidak diiringi dengan perkembangan desainnya. Desain lampu Gentur dari dulu hingga sekarang hanya mencontoh dari lampu-lampu lain, khususnya bentuk klasik Kolonial Belanda dan Timur Tengah. Hal ini sangat disayangkan karena membuat Lampu Gentur tidak memiliki ciri khasnya tersendiri padahal para pengrajin sangat terampil membuat lampu yang berbahan baku kuningan dan kaca ini. Dilatarbelakangi kurangnya identitas desain lampu gentur, maka paper ini mencoba menghubungkan teori semiotic dalam perancangan ini menghubungkan simbol budaya Cianjur yaitu ayam pelung dan lampu gentur. Tujuan dari penulisan paper ini adalah pencarian identitas desain lampu gentur dengan pendekatan teori semiotic, diharapkan paper ini dapat memberikan model bagi desainer, bagaimana mendesain produk yang beridentitas budaya lokal. Metode yang digunakan adalah pendekatan teori semiotic pada proses desain. Hasil yang didapatkan adalah desain lampu gentur baru dengan mengambil ayam pelung sebagai inspirasi. Gentur lamps are one of Cianjur’s finest crafts. These lamps have been produced since 1920. At first, Gentur lamps were made based on the initiative of the Santri (Islamic priest) to make lighting by imitating Dutch people’s lamps that they used in their houses. Unfortunately, from the 1920s until now, Gentur Lamp designs haven’t developed much in terms of identity, always imitating what’s available in the market. On the other hand, Cianjur people are very skillfull in the craft skill of lamp making. From this lack of design identity background, this paper tries to elucidate the design identity of Gentur lamps by using semiotic theory, by connecting the cultural symbology of Cianjur, pelung chicken with gentur lamps. The purpose of this paper is to probe into design identity in Gentur lamp production by way of semiotics theoretical approach. In doing so, this paper postulates a cultural product design model that is meant to provide designers valuable reference material for designing successfully in a cross-cultural product modality. The final result being the new gentur lamp design with Pelung chicken as design inspiration. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/320Teori SemiotikPerancanganDesain ProdukKerajinan |
spellingShingle | Devanny Gumulya Liony Amanda Pencarian Identitas Desain Lampu Gentur Cianjur Dengan Pendekatan Teori Semiotik Mudra: Jurnal Seni Budaya Teori Semiotik Perancangan Desain Produk Kerajinan |
title | Pencarian Identitas Desain Lampu Gentur Cianjur Dengan Pendekatan Teori Semiotik |
title_full | Pencarian Identitas Desain Lampu Gentur Cianjur Dengan Pendekatan Teori Semiotik |
title_fullStr | Pencarian Identitas Desain Lampu Gentur Cianjur Dengan Pendekatan Teori Semiotik |
title_full_unstemmed | Pencarian Identitas Desain Lampu Gentur Cianjur Dengan Pendekatan Teori Semiotik |
title_short | Pencarian Identitas Desain Lampu Gentur Cianjur Dengan Pendekatan Teori Semiotik |
title_sort | pencarian identitas desain lampu gentur cianjur dengan pendekatan teori semiotik |
topic | Teori Semiotik Perancangan Desain Produk Kerajinan |
url | https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/320 |
work_keys_str_mv | AT devannygumulya pencarianidentitasdesainlampugenturcianjurdenganpendekatanteorisemiotik AT lionyamanda pencarianidentitasdesainlampugenturcianjurdenganpendekatanteorisemiotik |