Moderate Islam and the Social Construction of Multi-Ethnic Communities in the hinterland of West Kalimantan

This article discusses the social construction of culture and inter-ethnic relations within the daily lives of the people of West Kalimantan. Religion and ethnicity have played central roles in the identity dynamics of its multi-ethnic communities; they have also contributed to communal conflicts, w...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Zaenuddin Hudi Prasojo, Elmansyah Elmansyah, Muhammed Sahrin Haji Masri
Format: Article
Language:English
Published: IAIN Salatiga 2019-12-01
Series:Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies
Subjects:
Online Access:https://ijims.iainsalatiga.ac.id/index.php/ijims/article/view/3216
Description
Summary:This article discusses the social construction of culture and inter-ethnic relations within the daily lives of the people of West Kalimantan. Religion and ethnicity have played central roles in the identity dynamics of its multi-ethnic communities; they have also contributed to communal conflicts, with religious and cultural sentiments common throughout the region. Islam has become an important religion in West Kalimantan, as it is practiced by more than half of the province's population. This article explores the local potential of communities and the opportunity to promote better Islamic development in the region's hinterland after the collapse of the Islamic sultanates that had introduced Islam into this region. Data were obtained from ten different locations in Mempawah, Landak, and Sanggau Regencies, all of which are considered part of West Kalimantan's hinterland and are relatively homogenous in their demographics, religions, and customs. Over two years of research, we noted important local potentials and wisdoms in the region, finding that these complemented Islam within local communities' everyday lives. These local potentials and wisdoms included beliefsthat serving food strengthens brotherhood, friendliness is a key to success, lineage is a gift that should be appreciated, and serving guests brings happiness, as well as an ethos that promotes hard work and good manners.   Artikel ini didasarkan pada hasil penelitian yang mendalam tentang konstruksi sosial yang meliputi persoalan budaya dan hubungan antar etnis yang menjadi isu penting pada masyarakat Kalimantan Barat. Agama dan etnisitas memiliki peran sentral dalam dinamika identitas kehidupan masyarakat yang multi-etnis ini, sehingga konflik yang didorong oleh sentimen agama dan budaya pun terjadi berulang kali di wilayah ini. Islam yang berkembang di Kalimantan Barat menjadi salah satu agama yang memiliki peran sentral, karena dipeluk oleh lebih dari separuh masyarakat Kalimantan Barat. Artikel ini mendiskusikan tentang bagaimana potensi lokal yang dimiliki oleh masyarakat dan peluang Islam untuk berkembang lebih baik dalam konteks bahwa Islam berkembang di wilayah pedalaman pasca runtuhnya beberapa kesultanan Islam yang berhasil membawa Islam ke pedalaman Kalimantan Barat. Potensi lokal tersebut terungkap dari berbagai kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat yang ditemukan dalam penelitian selama kurun waktu dua tahun. Data diperoleh dari sepuluh titik lokasi yang berbeda di wilayah Kabupaten Mempawah, Kabupaten Landak, dan Kabupaten Sanggau yang dianggap sebagai pedalaman Kalimantan Barat. Daerah – daerah tersebut adalah wilayah pedesaan yang memiliki homogenitas penduduk, baik dari segi suku, agama, dan adat istiadat. Beberapa bentuk potensi lokal yang bersambut dengan Islam dari kalangan masyarakat lokal meliputi kepercayaan terhadap kulinari yang dapat mempererat persaudaraan, tradisi warisan budaya untuk persahabatan dengan alam sebagai kunci kesuksesan, keturunan sebagai anugerah yang tidak boleh ditolak, memuliakan tamu sebagai kunci kebahagiaan, bekerja keras, dan tata karma yang tinggi.
ISSN:2089-1490
2406-825X