Pertanggungjawaban Notaris/PPAT terhadap Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan yang BPHTB-nya Belum Dibayar

<p align="center"><strong>Abstrak</strong><strong></strong></p><p>Notaris/PPAT harus memastikan bahwa penghadap telah membayar pajak, karena pajak sebagai sumber penerimaan dana yang penting bagi negara dalam rangka menciptakan kemakmuran dan kesej...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Pipit Saputri Utami
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Sekolah Tinggi Hukum Bandung 2019-09-01
Series:Jurnal Wawasan Yuridika
Subjects:
Online Access:http://ejournal.sthb.ac.id/index.php/jwy/article/view/282
_version_ 1818509354411753472
author Pipit Saputri Utami
author_facet Pipit Saputri Utami
author_sort Pipit Saputri Utami
collection DOAJ
description <p align="center"><strong>Abstrak</strong><strong></strong></p><p>Notaris/PPAT harus memastikan bahwa penghadap telah membayar pajak, karena pajak sebagai sumber penerimaan dana yang penting bagi negara dalam rangka menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pertanggungjawaban notaris/PPAT terhadap akta pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan yang BPHTB-nya belum dibayar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis yuridis normatif melalui pendekatan perundang-undangan dengan metode analisis kualitatif. Bentuk pertanggungjawaban notaris/PPAT atas hal ini adalah sanksi administratif sesuai Pasal 93 ayat (1) sebagai sanksi atas tidak dipenuhinya kewajiban sebagaimana Pasal 91 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Selain itu, notaris/PPAT wajib menerapkan prinsip kehati-hatian sebagaimana Pasal 16 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.</p><p class="BasicParagraph"> <strong><em>Kata Kunci</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Akta Pemindahan Hak; </em><em>BPHTB;</em><em> Notaris/PPAT</em><em>.</em><strong><em></em></strong></p><p class="BasicParagraph"><strong><em> </em></strong></p><p class="BasicParagraph" align="center"><strong><em>Abstra</em></strong><strong><em>ct</em></strong></p><p class="BasicParagraph"><em>The Notary/PPAT must ensure that the parties have paid taxes because taxes are an important source of revenue for the state in order to create prosperity for the people. This research was conducted to analyze the responsibility of the Notary/PPAT to the deed of transferring rights to land and/or buildings for which BPHTB has not been paid. This research is a descriptive research with normative juridical type through a statutory approach with qualitative analysis methods. The form of responsibility of Notary/PPAT for this matter is administrative sanction in accordance with Article 93 paragraph (1) as a sanction for not fulfilling obligations as Article 91 paragraph (1) of Law Number 28 Year 2009 concerning Regional Taxes and Regional Retribution. In addition, the Notary/PPAT must apply the precautionary principle as Article 16 paragraph (1) letter a of Law Number 2 Year 2014 concerning Amendments to Law Number 30 Year 2004 concerning Notary Position.</em></p><p class="BasicParagraph"><em> </em><strong><em>K</em></strong><strong><em>eywords: </em></strong><em>BPHTB;</em><em> </em><em>Deed of Transfer of Rights; Notary/PPAT.</em><em></em></p>
first_indexed 2024-12-10T22:44:25Z
format Article
id doaj.art-91d5ee14651b4f1fa06b82dfba99684a
institution Directory Open Access Journal
issn 2549-0664
2549-0753
language Indonesian
last_indexed 2024-12-10T22:44:25Z
publishDate 2019-09-01
publisher Sekolah Tinggi Hukum Bandung
record_format Article
series Jurnal Wawasan Yuridika
spelling doaj.art-91d5ee14651b4f1fa06b82dfba99684a2022-12-22T01:30:38ZindSekolah Tinggi Hukum BandungJurnal Wawasan Yuridika2549-06642549-07532019-09-013223525010.25072/jwy.v3i2.282191Pertanggungjawaban Notaris/PPAT terhadap Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan yang BPHTB-nya Belum DibayarPipit Saputri Utami0Universitas Padjadjaran<p align="center"><strong>Abstrak</strong><strong></strong></p><p>Notaris/PPAT harus memastikan bahwa penghadap telah membayar pajak, karena pajak sebagai sumber penerimaan dana yang penting bagi negara dalam rangka menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pertanggungjawaban notaris/PPAT terhadap akta pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan yang BPHTB-nya belum dibayar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis yuridis normatif melalui pendekatan perundang-undangan dengan metode analisis kualitatif. Bentuk pertanggungjawaban notaris/PPAT atas hal ini adalah sanksi administratif sesuai Pasal 93 ayat (1) sebagai sanksi atas tidak dipenuhinya kewajiban sebagaimana Pasal 91 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Selain itu, notaris/PPAT wajib menerapkan prinsip kehati-hatian sebagaimana Pasal 16 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.</p><p class="BasicParagraph"> <strong><em>Kata Kunci</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Akta Pemindahan Hak; </em><em>BPHTB;</em><em> Notaris/PPAT</em><em>.</em><strong><em></em></strong></p><p class="BasicParagraph"><strong><em> </em></strong></p><p class="BasicParagraph" align="center"><strong><em>Abstra</em></strong><strong><em>ct</em></strong></p><p class="BasicParagraph"><em>The Notary/PPAT must ensure that the parties have paid taxes because taxes are an important source of revenue for the state in order to create prosperity for the people. This research was conducted to analyze the responsibility of the Notary/PPAT to the deed of transferring rights to land and/or buildings for which BPHTB has not been paid. This research is a descriptive research with normative juridical type through a statutory approach with qualitative analysis methods. The form of responsibility of Notary/PPAT for this matter is administrative sanction in accordance with Article 93 paragraph (1) as a sanction for not fulfilling obligations as Article 91 paragraph (1) of Law Number 28 Year 2009 concerning Regional Taxes and Regional Retribution. In addition, the Notary/PPAT must apply the precautionary principle as Article 16 paragraph (1) letter a of Law Number 2 Year 2014 concerning Amendments to Law Number 30 Year 2004 concerning Notary Position.</em></p><p class="BasicParagraph"><em> </em><strong><em>K</em></strong><strong><em>eywords: </em></strong><em>BPHTB;</em><em> </em><em>Deed of Transfer of Rights; Notary/PPAT.</em><em></em></p>http://ejournal.sthb.ac.id/index.php/jwy/article/view/282akta pemindahan hakbphtbnotaris/ppat.
spellingShingle Pipit Saputri Utami
Pertanggungjawaban Notaris/PPAT terhadap Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan yang BPHTB-nya Belum Dibayar
Jurnal Wawasan Yuridika
akta pemindahan hak
bphtb
notaris/ppat.
title Pertanggungjawaban Notaris/PPAT terhadap Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan yang BPHTB-nya Belum Dibayar
title_full Pertanggungjawaban Notaris/PPAT terhadap Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan yang BPHTB-nya Belum Dibayar
title_fullStr Pertanggungjawaban Notaris/PPAT terhadap Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan yang BPHTB-nya Belum Dibayar
title_full_unstemmed Pertanggungjawaban Notaris/PPAT terhadap Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan yang BPHTB-nya Belum Dibayar
title_short Pertanggungjawaban Notaris/PPAT terhadap Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan yang BPHTB-nya Belum Dibayar
title_sort pertanggungjawaban notaris ppat terhadap akta pemindahan hak atas tanah dan atau bangunan yang bphtb nya belum dibayar
topic akta pemindahan hak
bphtb
notaris/ppat.
url http://ejournal.sthb.ac.id/index.php/jwy/article/view/282
work_keys_str_mv AT pipitsaputriutami pertanggungjawabannotarisppatterhadapaktapemindahanhakatastanahdanataubangunanyangbphtbnyabelumdibayar