Pemanfaatan Bawang Putih dan Daun Pandan sebagai Pengawet Alami Tahu Ditinjau dari Masa Simpan dan Tingkat Kesukaan
Tahu adalah makanan yang sangat populer di masyarakat. Tahu bersifat mudah rusak (busuk), pada kondisi biasa (suhu kamar) daya tahannya rata-rata 1-2 hari saja. Setelah lebih dari batas tersebut rasanya menjadi asam lalu berangsur-angsur busuk, sehingga tidak layak dikonsumsi lagi. Oleh karena itu,...
Main Authors: | Nur Cholifah, Lilik Hendrarini, Choirul Amri |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2017-08-01
|
Series: | Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan |
Subjects: | |
Online Access: | http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi/article/view/35 |
Similar Items
-
Efektivitas Pemberian Bawang Putih untuk Pengawetan Daging Ayam
by: D. N. Ramadani, et al.
Published: (2021-10-01) -
PENGARUH PROPORSI KACANG TANAH DAN PETIS UDANG SERTA PENAMBAHAN BAWANG PUTIH GORENG TERHADAP BUMBU TAHU TEK INSTAN
by: Esy Apriyana, et al.
Published: (2015-03-01) -
APLIKASI EKSTRAK KECOMBRANG (Nicolaia speciosa) SEBAGAI PENGAWET ALAMI TAHU PADA PERAJIN TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DESA KALISARI BANYUMAS
by: Rifda Naufalin, et al.
Published: (2019-01-01) -
PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DARI BAWANG PUTIH DENGAN PENAMBAHAN SABUN CUCI PIRING
by: Rahmat Rizky, et al.
Published: (2022-05-01) -
PENGARUH KONSENTRASI MEDIA PENYALUT DAN LAMA ULTRASONIKASI TERHADAP UKURAN PARTIKEL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN NANO EKSTRAK BAWANG PUTIH TUNGGAL (Allium sativum L.)
by: Christian Tri Wahyudi, et al.
Published: (2018-07-01)