Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kota Ambon Menggunakan Sistim Informasi Geografis

Bencana banjir terjadi hampir setiap tahun di Kota Ambon dan mengingat besarnya dampak dan jumlah korban yang dapat ditimbulkan maka pemetaan daerah rawan banjir merupakan dasar untuk memberikan informasi tentang strategi mitigasi risiko banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kawasan ra...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Heinrich Rakuasa, Joseba Kristina Helwend, Daniel Anthoni Sihasale
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Semarang 2022-12-01
Series:Jurnal Geografi
Subjects:
Online Access:https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JG/article/view/34240
_version_ 1827931950027898880
author Heinrich Rakuasa
Joseba Kristina Helwend
Daniel Anthoni Sihasale
author_facet Heinrich Rakuasa
Joseba Kristina Helwend
Daniel Anthoni Sihasale
author_sort Heinrich Rakuasa
collection DOAJ
description Bencana banjir terjadi hampir setiap tahun di Kota Ambon dan mengingat besarnya dampak dan jumlah korban yang dapat ditimbulkan maka pemetaan daerah rawan banjir merupakan dasar untuk memberikan informasi tentang strategi mitigasi risiko banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kawasan rawan banjir dan juga memprediksi kawasan permukiman yang berada di kawasan rawan banjir di Kota Ambon. Penelitian ini menggunakan metode Multicriteria Evaluation (MCE) bagi pengambil keputusan dalam menentukan bobot dan metode yang sesuai serta menggunakan Weighted Linear Combination (WLC) dalam menganalisis daerah rawan banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Teluk Ambon memiliki wilayah terluas pada setiap kelas kerawanan banjir di Kota Ambon dibandingkan dengan kecamatan lainnya, hal ini dikarenakan kecamatan tersebut merupakan yang terbesar di Kota Ambon. Sedangkan luas lahan pemukiman yang tersebar pada kawasan kelas kerawanan tinggi memiliki persentase luas paling besar yaitu 2.222,06 ha. Sebaran permukiman pada kelas kerawanan sedang seluas 2.214,67 ha yang tersebar di lima kecamatan di Kota Ambon. Sedangkan kawasan terbangun yang berada pada tingkat kerawanan sedang adalah 0,39 ha. Salah satu bentuk antisipasi dan mitigasi bencana banjir adalah dengan memperkirakan seberapa luas lahan terbangun pada kawasan rawan banjir untuk meminimalkan kerugian, baik korban jiwa maupun kerusakan fisik
first_indexed 2024-03-13T07:01:21Z
format Article
id doaj.art-93853eb9601c4d97b4daafc968d9f46b
institution Directory Open Access Journal
issn 2549-3078
2549-3094
language English
last_indexed 2024-03-13T07:01:21Z
publishDate 2022-12-01
publisher Universitas Negeri Semarang
record_format Article
series Jurnal Geografi
spelling doaj.art-93853eb9601c4d97b4daafc968d9f46b2023-06-06T22:51:00ZengUniversitas Negeri SemarangJurnal Geografi2549-30782549-30942022-12-01192738210.15294/jg.v19i2.3424013107Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kota Ambon Menggunakan Sistim Informasi GeografisHeinrich Rakuasa0Joseba Kristina Helwend1Daniel Anthoni Sihasale2Departemen Geografi FMIPA Universitas IndonesiaProgram Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas PattimuraProgram Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas PattimuraBencana banjir terjadi hampir setiap tahun di Kota Ambon dan mengingat besarnya dampak dan jumlah korban yang dapat ditimbulkan maka pemetaan daerah rawan banjir merupakan dasar untuk memberikan informasi tentang strategi mitigasi risiko banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kawasan rawan banjir dan juga memprediksi kawasan permukiman yang berada di kawasan rawan banjir di Kota Ambon. Penelitian ini menggunakan metode Multicriteria Evaluation (MCE) bagi pengambil keputusan dalam menentukan bobot dan metode yang sesuai serta menggunakan Weighted Linear Combination (WLC) dalam menganalisis daerah rawan banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Teluk Ambon memiliki wilayah terluas pada setiap kelas kerawanan banjir di Kota Ambon dibandingkan dengan kecamatan lainnya, hal ini dikarenakan kecamatan tersebut merupakan yang terbesar di Kota Ambon. Sedangkan luas lahan pemukiman yang tersebar pada kawasan kelas kerawanan tinggi memiliki persentase luas paling besar yaitu 2.222,06 ha. Sebaran permukiman pada kelas kerawanan sedang seluas 2.214,67 ha yang tersebar di lima kecamatan di Kota Ambon. Sedangkan kawasan terbangun yang berada pada tingkat kerawanan sedang adalah 0,39 ha. Salah satu bentuk antisipasi dan mitigasi bencana banjir adalah dengan memperkirakan seberapa luas lahan terbangun pada kawasan rawan banjir untuk meminimalkan kerugian, baik korban jiwa maupun kerusakan fisikhttps://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JG/article/view/34240analisis spasial, banjir, multicriteria evaluation kota ambon
spellingShingle Heinrich Rakuasa
Joseba Kristina Helwend
Daniel Anthoni Sihasale
Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kota Ambon Menggunakan Sistim Informasi Geografis
Jurnal Geografi
analisis spasial, banjir, multicriteria evaluation kota ambon
title Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kota Ambon Menggunakan Sistim Informasi Geografis
title_full Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kota Ambon Menggunakan Sistim Informasi Geografis
title_fullStr Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kota Ambon Menggunakan Sistim Informasi Geografis
title_full_unstemmed Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kota Ambon Menggunakan Sistim Informasi Geografis
title_short Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kota Ambon Menggunakan Sistim Informasi Geografis
title_sort pemetaan daerah rawan banjir di kota ambon menggunakan sistim informasi geografis
topic analisis spasial, banjir, multicriteria evaluation kota ambon
url https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JG/article/view/34240
work_keys_str_mv AT heinrichrakuasa pemetaandaerahrawanbanjirdikotaambonmenggunakansistiminformasigeografis
AT josebakristinahelwend pemetaandaerahrawanbanjirdikotaambonmenggunakansistiminformasigeografis
AT danielanthonisihasale pemetaandaerahrawanbanjirdikotaambonmenggunakansistiminformasigeografis