Artefak Litik Ceruk Layah, Sampung : Kajian Teknoekonomi
Aktivitas multi fungsi Gua Lawa meliputi aktivitas pengolahan makan (dapur) yang dibuktikan dengan temuan ekofak (sisa makanan berupa fragmen tulang dan cangkang moluska), aktivitas pembuatan alat (bengkel) dengan bukti temuan artefak baik alat, limbah, maupun bahan baku, dan kubur (temuan rangka ma...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Balai Arkeologi Yogyakarta
2003-05-01
|
Series: | Berkala Arkeologi |
Subjects: | |
Online Access: | http://localhost:8888/upgrade3306/index.php/berkalaarkeologi/article/view/857 |
Summary: | Aktivitas multi fungsi Gua Lawa meliputi aktivitas pengolahan makan (dapur) yang dibuktikan dengan temuan ekofak (sisa makanan berupa fragmen tulang dan cangkang moluska), aktivitas pembuatan alat (bengkel) dengan bukti temuan artefak baik alat, limbah, maupun bahan baku, dan kubur (temuan rangka manusia). Sedangkan aktivitas tunggal di Ceruk Layah dibuktikan dengan temuan yang didominasi artefak litik baik temuan berupa limbah, produk alat, maupun bahan baku serta batu inti. Perbedaan aktivitas dan di lain pihak kualitas bahan baku di mana semakin tinggi lahan memiliki kualitas baik, menuntut mereka melakukan pengaturan pemanfaatan lahan gua dalam beradaptasi dengan lingkungan alam sekitarnya. Gua Lawa yang memiliki lahan luas dan terletak dekat sungai dimanfaatkan sebagai tempat untuk aktivitas mulit fungsi, sedangkan Ceruk Layah di mana daerah sekitarnya merupakan sumber bahan baku dimanfaatkan sebagai tempat pembuatan alat litik. Berdasarkan perbedaan aktivitas dan kualitas bahan baku tersebut dalam menyiasati dan beradaptasi lingkungan alam sekitarnya, menunjukkan adanya karakter tersendiri dalam pola permukiman yang berlangsung di kawasan ini. Selanjutnya berdasarkan pengamatan teknologi dan tipologi dari Ceruk Layah, menunjukkan bahwa manusia saat itu mengeksploiter alam secara maksimal. Efektivitas energi dan teknologi dalam menghasilkan alat litik tampak tinggi, meskipun secara tipologis cenderung rendah. |
---|---|
ISSN: | 0216-1419 2548-7132 |