Pengembangan Deteksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan Metoda Agar Gel Presipitasi di Yogyakarta
Aeromonas hydrophila telah diidentifikasi sebagai agen penyebab penyakit pada ikan Nila. Mikroorganisme ini diketahui patogen terhadap manusia terutama sebagai penyebab gastroentritis, meskipun demikian, belum dilaporkan adanya infeksi pada manusia di Yogyakarta. Uji karakteristik biokimiawi dapat m...
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Gadjah Mada
2017-01-01
|
Series: | Jurnal Sain Veteriner |
Subjects: | |
Online Access: | https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/17921 |
Summary: | Aeromonas hydrophila telah diidentifikasi sebagai agen penyebab penyakit pada ikan Nila.
Mikroorganisme ini diketahui patogen terhadap manusia terutama sebagai penyebab gastroentritis, meskipun demikian, belum dilaporkan adanya infeksi pada manusia di Yogyakarta. Uji karakteristik biokimiawi dapat mengarahkan pada diagnosa yang kurang akurat, oleh karena itu terdapat kebutuhan untuk mengembangkan metode yang lebih spesifik dan akurat, yaitu dengan metode agar gel presipitasi (AGP). Dua sampel yang dikoleksi berasal dari lokasi budidaya ikan Nila di Yogyakarta yang terjadi outbreak A. hydrophila dengan mortalitas lebih dari 50%. Antigen terlarut yang tahan terhadap panas dipersiapkan dari 4 kultur isolat murni yang diperoleh untuk uji AGP. Antiserum yang digunakan untuk uji pada sumuran adalah antiserum A. hydrophila (ATCC 35654) yang diproduksi dengan menginokulasikan whole-cell antigen (heat-stable) dan antigen flagellar (formalin-killed) pada kelinci. Kontrol positif yang digunakan untuk uji ini berasal dari A. hydrophila (ATCC 35654), dan kontrol negatif berasal dari Edwardsiella tarda (E. tarda) ATCC 15947 dan Aeromonas salmonicida (A. salmonicida). Antiserum yang digunakan terhadap kultur isolat murni dan juga kontrol positif menunjukkan adanya reaksi positif saat diujikan menggunakan metode AGP. Hasil reaksi positif adalah dengan adanya pembentukan garis presipitasi diantara sumuran antiserum dan antigen, sedangkan hasil
negatif tidak menunjukkan adanya garis presipitasi tersebut. Hasil dari uji ini menunjukkan bahwa AGP dapat dianggap sebagai metode yang dapat digunakan dan diandalkan (reliable) untuk mengidentifikasi A. hydrophila. Hasil yang sama ditunjukkan melalui uji AGP terhadap antiserum pada isolat A. hydrophila yang berasal dari isolat sampel ikan Nila dari Yogyakarta serta A. hydrophila sebagai kontrol positif (ATCC 35654). |
---|---|
ISSN: | 0126-0421 2407-3733 |