PERSEPSI KELUARGA TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF

Latar belakang : Gizi buruk berkaitan dengan  tingginya kematian bayi dan balita. UNICEF melaporkan, sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia pada tiap tahunnya, bisa dicegah melalui pemberian Air Sus u Ibu (ASI) secara eksklusif. Namun, kesadaran ibu un...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Diah Hermayanti
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Muhammadiyah Malang 2012-08-01
Series:Saintika Medika
Online Access:http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/1007
Description
Summary:Latar belakang : Gizi buruk berkaitan dengan  tingginya kematian bayi dan balita. UNICEF melaporkan, sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia pada tiap tahunnya, bisa dicegah melalui pemberian Air Sus u Ibu (ASI) secara eksklusif. Namun, kesadaran ibu untuk untuk me mberikan ASI eksklusif di Indonesia baru sebesar 14 persen.  Tujuan penelitian : (1) mengetahui persepsi suami, istri, nenek dan ka kek terhadap pemberian ASI eksklusif; (2) mengetahui penerapan pemberian ASI eksklusif pada bayi; (3) merumuskan pemberdayaan masyarakat berbasis gender untuk mengantisipasi kasus gizi buruk. Metode penelitian : penelitian deskriptif, dengan tehnik pengambilan data purposive random sampling .  Hasil penelitian dan diskusi : (1) Ibu yang  mengetahui manfaat Asi eksklusif dengan benar adalah 8,5 % di antara 95 % ibu yang mengatakan mengetahui manfaat Asi eksklusif, sedangkan ayah  5 % di antara 78 %,  tidak ada seorangpun dari nenek dan kakek di antara 38 % nenek dan 60 % kakek yang  mengatakan mengetahui manfaat Asi eksklusif. Data-data in i menunjukkan bahwa persepsi tentang Asi eksklusif oleh perempuan dan laki-laki sama-sama masi h rendah; (2) Pemberian Asi eksklusif dilaksanakan oleh 66 % ibu; (3) Perumusan pemberdayaan masyarakat berbasis gender untuk  mengantisipasi  kasus gizi  buruk adalah dengan upaya-upaya meningkatkan persepsi wanita itu sendiri  dan keluarganya tentang manfaat Asi  eksklu sif untuk kepentingan  status kesehatan bayinya. Kesimpulan :  persepsi keluarga tentang manfaat Asi eksklusif masih rendah , sehingga pemberdayaan untuk mengantisipasi  kasus gizi buruk adalah dengan meningkatkan persepsi baik wanita itu sendiri maupun keluarganya.   Kata kunci : Asi eksklusif, pemberdayaan masyarakat, gender
ISSN:0216-759X
2614-476X