Pemetaan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Parameter Indeks TVDI Data Citra Satelit Landsat-8 (Studi Kasus : Provinsi Jawa Timur)

<p class="Abstract">Kekeringan merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Kekeringan erat hubungannya dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan air. Kekeringan datang secara berulang tiap tahunnya dan sulit dicegah. Kekeringan terjad...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Diah Witarsih
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2017-01-01
Series:Jurnal Teknik ITS
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/18118
Description
Summary:<p class="Abstract">Kekeringan merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Kekeringan erat hubungannya dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan air. Kekeringan datang secara berulang tiap tahunnya dan sulit dicegah. Kekeringan terjadi dengan intensitas dan luas yang berbeda-beda tiap tahunnya. Peningkatan intensitas dan luas bencana kekeringan berpengaruh besar terhadap berbagai sektor. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (2015), beberapa wilayah di Provinsi Jawa Timur mengalami tingkat kekeringan yang sangat tinggi dan luasnya wilayah terdampak. Oleh karena itu, perlu adanya pemantauan dan prediksi tingkat kekeringan di wilayah Provinsi Jawa Timur dengan monitoring secara berkala dalam kurun waktu tertentu serta diperlukan data yang dapat digunakan secara efisien dalam monitoring tersebut. Salah satu data citra satelit yang dapat digunakan dalam monitoring kekeringan adalah citra Satelit <em>Landsat-8</em>.</p> <p class="Abstract">Pemantauan kekeringan dilakukan pada wilayah Provinsi Jawa Timur dalam kurun waktu 3 tahun (2013-2015) berdasarkan parameter <em>Temperature Vegetation Dryness Index</em>. Perhitungan parameter indeks TVDI ini didasarkan pada hubungan linier antara nilai indeks vegetasi dengan suhu permukaan tanah dan dalam perhitungan nilai suhu permukaan tanahnya menggunakan metode <em>Split Window Algorithm</em>. Algoritma ini memperhitungkan nilai emisivitas dari tutupan lahan dan <em>water-vapour content </em>dari <em>study area</em>. Nilai emisivitas yang digunakan dalam perhitungan <em>Land Surface Temperature</em> (LST) adalah nilai <em>mean</em> dan <em>different</em> dari nilai <em>Land Surface Emissivity</em> (LSE).</p> Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berdasarkan perhitungan nilai TVDI yaitu adanya perbedaan nilai rata-rata kekeringan antara tahun 2013 dengan tahun 2014 yaitu mengalami penurunan sebesar 0,008. Sedangkan antara tahun 2014 dengan tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,015.
ISSN:2301-9271
2337-3539