Fungsi Kognitif dan Pragmatik Metafora dalam Debat Pilgub DKI Jakarta 2017
Metaphors have long been studied in literature yet the study of metaphors on the political discourse of Indonesia is still difficult to be found. The researches on metaphors are mostly in finding the type of metaphor but rarely studies the function of metaphor. In addition, the researches on metapho...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
2021-07-01
|
Series: | Ranah: Jurnal Kajian Bahasa |
Subjects: | |
Online Access: | https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jurnal_ranah/article/view/1328 |
_version_ | 1818358215329447936 |
---|---|
author | Aliurridha Aliurridha Anwar Efendi |
author_facet | Aliurridha Aliurridha Anwar Efendi |
author_sort | Aliurridha Aliurridha |
collection | DOAJ |
description | Metaphors have long been studied in literature yet the study of metaphors on the political discourse of Indonesia is still difficult to be found. The researches on metaphors are mostly in finding the type of metaphor but rarely studies the function of metaphor. In addition, the researches on metaphors are still dominated by a semantic approach rather than a pragmatic approach, whereas metaphor is part of the language in use. This study aims to find the cognitive and pragmatic functions of metaphors in the debate of the 2017 Jakarta Governor election. The method in this research was a qualitative method with cognitive and pragmatic approaches. The data were collected by the read and record techniques. The data were analyzed by the referential and abductive inference method. The result of this study shows that most metaphorical expressions found in this study cognitively have ontological and structural functions. Whereas, pragmatically metaphors have a function to influence listeners by using target domains that are close to everyday life. In general, the metaphors that emerged at the debate of the 2017 DKI Jakarta Governor election have a function to help simplify abstract and complex political issues.
Abstrak
Metafora telah lama menjadi kajian sastra, tetapi pengkajian metafora pada wacana politik di Indonesia masih sangat jarang. Penelitian tentang metafora kebanyakan masih terbatas pada menemukan jenis dari metafora, tetapi kajian mengenai fungsi metafora masih jarang dilakukan. Selain itu, penelitian metafora masih didominasi oleh pendekatan semantik daripada pendekatan pragmatik. Padahal, metafora merupakan bagian dari penggunaan bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan fungsi kognitif dan pragmatik metafora pada debat pemilihan Gubernur Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan kognitif dan pragmatik. Data dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik baca tulis. Data dianalisis dengan metode padan referensial dan inferensi abduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ungkapan metaforis yang ditemukan dalam penelitian ini secara kognitif memiliki fungsi ontologikal dan fungsi struktural. Sementara itu, secara pragmatik metafora berfungsi untuk memengaruhi pendengar dengan menggunakan ranah sasaran yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Secara umum metafora yang muncul pada debat pemilihan Gubernur DKI Jakarta memiliki fungsi untuk membantu menyederhanakan isu-isu politik yang abstrak dan rumit. |
first_indexed | 2024-12-13T20:25:27Z |
format | Article |
id | doaj.art-9891052cccd24a8da545aadaf89767f3 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2338-8528 2579-8111 |
language | English |
last_indexed | 2024-12-13T20:25:27Z |
publishDate | 2021-07-01 |
publisher | Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa |
record_format | Article |
series | Ranah: Jurnal Kajian Bahasa |
spelling | doaj.art-9891052cccd24a8da545aadaf89767f32022-12-21T23:32:34ZengBadan Pengembangan dan Pembinaan BahasaRanah: Jurnal Kajian Bahasa2338-85282579-81112021-07-0110110.26499/rnh.v10i1.13281318Fungsi Kognitif dan Pragmatik Metafora dalam Debat Pilgub DKI Jakarta 2017Aliurridha Aliurridha0Anwar Efendi1Universitas Negeri YogyakartaUniversitas Negeri YogyakartaMetaphors have long been studied in literature yet the study of metaphors on the political discourse of Indonesia is still difficult to be found. The researches on metaphors are mostly in finding the type of metaphor but rarely studies the function of metaphor. In addition, the researches on metaphors are still dominated by a semantic approach rather than a pragmatic approach, whereas metaphor is part of the language in use. This study aims to find the cognitive and pragmatic functions of metaphors in the debate of the 2017 Jakarta Governor election. The method in this research was a qualitative method with cognitive and pragmatic approaches. The data were collected by the read and record techniques. The data were analyzed by the referential and abductive inference method. The result of this study shows that most metaphorical expressions found in this study cognitively have ontological and structural functions. Whereas, pragmatically metaphors have a function to influence listeners by using target domains that are close to everyday life. In general, the metaphors that emerged at the debate of the 2017 DKI Jakarta Governor election have a function to help simplify abstract and complex political issues. Abstrak Metafora telah lama menjadi kajian sastra, tetapi pengkajian metafora pada wacana politik di Indonesia masih sangat jarang. Penelitian tentang metafora kebanyakan masih terbatas pada menemukan jenis dari metafora, tetapi kajian mengenai fungsi metafora masih jarang dilakukan. Selain itu, penelitian metafora masih didominasi oleh pendekatan semantik daripada pendekatan pragmatik. Padahal, metafora merupakan bagian dari penggunaan bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan fungsi kognitif dan pragmatik metafora pada debat pemilihan Gubernur Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan kognitif dan pragmatik. Data dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik baca tulis. Data dianalisis dengan metode padan referensial dan inferensi abduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ungkapan metaforis yang ditemukan dalam penelitian ini secara kognitif memiliki fungsi ontologikal dan fungsi struktural. Sementara itu, secara pragmatik metafora berfungsi untuk memengaruhi pendengar dengan menggunakan ranah sasaran yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Secara umum metafora yang muncul pada debat pemilihan Gubernur DKI Jakarta memiliki fungsi untuk membantu menyederhanakan isu-isu politik yang abstrak dan rumit.https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jurnal_ranah/article/view/1328metafora, kognitif linguistik, pragmatik, wacana politik |
spellingShingle | Aliurridha Aliurridha Anwar Efendi Fungsi Kognitif dan Pragmatik Metafora dalam Debat Pilgub DKI Jakarta 2017 Ranah: Jurnal Kajian Bahasa metafora, kognitif linguistik, pragmatik, wacana politik |
title | Fungsi Kognitif dan Pragmatik Metafora dalam Debat Pilgub DKI Jakarta 2017 |
title_full | Fungsi Kognitif dan Pragmatik Metafora dalam Debat Pilgub DKI Jakarta 2017 |
title_fullStr | Fungsi Kognitif dan Pragmatik Metafora dalam Debat Pilgub DKI Jakarta 2017 |
title_full_unstemmed | Fungsi Kognitif dan Pragmatik Metafora dalam Debat Pilgub DKI Jakarta 2017 |
title_short | Fungsi Kognitif dan Pragmatik Metafora dalam Debat Pilgub DKI Jakarta 2017 |
title_sort | fungsi kognitif dan pragmatik metafora dalam debat pilgub dki jakarta 2017 |
topic | metafora, kognitif linguistik, pragmatik, wacana politik |
url | https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jurnal_ranah/article/view/1328 |
work_keys_str_mv | AT aliurridhaaliurridha fungsikognitifdanpragmatikmetaforadalamdebatpilgubdkijakarta2017 AT anwarefendi fungsikognitifdanpragmatikmetaforadalamdebatpilgubdkijakarta2017 |