Pengelolaan Central Diabetes Insipidus Pasca Cedera Kepala Berat

Cedera otak traumatika adalah salah satu penyebab kematian dan kesakitan tersering pada kelompok masyarakat muda. Hasil akhir dari cedera kepala berat dapat menyebabkan gangguan kognitif, perilaku, psikologi dan sosial. Salah satu konsekuensi dari cedera kepala berat adalah terjadinya disfungsi horm...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Bona Akhmad Fithrah, Marsudi Rasman, Siti Chasnak Saleh
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Indonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC) 2019-06-01
Series:Jurnal Neuroanestesi Indonesia
Subjects:
Online Access:http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/219
_version_ 1811184090810941440
author Bona Akhmad Fithrah
Marsudi Rasman
Siti Chasnak Saleh
author_facet Bona Akhmad Fithrah
Marsudi Rasman
Siti Chasnak Saleh
author_sort Bona Akhmad Fithrah
collection DOAJ
description Cedera otak traumatika adalah salah satu penyebab kematian dan kesakitan tersering pada kelompok masyarakat muda. Hasil akhir dari cedera kepala berat dapat menyebabkan gangguan kognitif, perilaku, psikologi dan sosial. Salah satu konsekuensi dari cedera kepala berat adalah terjadinya disfungsi hormonal baik dari hipofise anterior maupun posterior. Angka kejadian disfungsi hormonal ini sekitar 20-50%. Salah satu yang paling menantang dan sering terjadi adalah diabetes insipidus (DI) dan Syndrome inappropriate antidiuretic hormone (SIADH). Angka kejadian diabetes insipidus pasca cedera kepala diduga sebesar 1-2,9% dengan berbagai tingkatannya. Pada beberapa kasus bersifat sementara tapi beberapa kasus terjadi bersifat menetap. Pada laporan kasus ini akan dibawakan sebuah kasus diabetes insipidus pasca cedera kepala berat. Pasien mengalami cedera kepala berat, hingga dilakukan decompressive craniectomi dan trakeostomi. Untuk perawatan lanjutan pasien dirujuk ke Jakarta. Saat menjalani terapi lanjutan ini pasien terdiagnosis diabetes insipidus Pada kasus ini diabetes insipidus tidak timbul langsung setelah cedera kepala tetapi baru timbul lebih kurang satu bulan setelah cedera kepala. Diabetes insipidus dikelola dengan menggunakan desmopressin spray dan oral disamping mengganti cairan yang hilang. Pada kasus ini desmopressin sempat di stop sebelum akhirnya diberikan terus menerus dan pasien diterapi sebagai diabetes insipidus yang menetap.   Managing Central Diabetes Insipidus in Post Severe Head Injury Patient Abstract Traumatic brain injury is the cause of mortality and morbidity in society mostly in male-young generation. The last outcome of traumatic brain injury might be deficit in cognitive, behavioral, psychological and social. the consequences of traumatic brain injury might be hormonal disfunction from anterior and posterior pituitary. The incidence around 20-50%. The most challenging problem is diabetes insipidus (DI) and syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH). The incident of post traumatic diabetes insipidus around 1-2,9% with several degree. In certain case its only occurred transiently but some report it could be permanent. In this case report will find one case post traumatic diabetes insipidus. This pasien had severe traumatic brain injury and underwent decompressive craniectomy and tracheostomy. For further therapy patient was referred to Jakarta. In this further treatment patient diagnosed with diabetes insipidus. Diabetes insipidus doesn’t occurred since the first day of injury but occurred almost one month after. Diabetes insipidus managed with desmopressin spray and oral beside replace water loss. For a few days desmopressin stop but diabetes insipidus occurred again so desmopressin given daily both spray and oral and the patient had therapy as diabetes insipidus permanent.
first_indexed 2024-04-11T13:08:28Z
format Article
id doaj.art-989178253eba4384833aef2c17987f2f
institution Directory Open Access Journal
issn 2088-9674
2460-2302
language Indonesian
last_indexed 2024-04-11T13:08:28Z
publishDate 2019-06-01
publisher Indonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC)
record_format Article
series Jurnal Neuroanestesi Indonesia
spelling doaj.art-989178253eba4384833aef2c17987f2f2022-12-22T04:22:40ZindIndonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC)Jurnal Neuroanestesi Indonesia2088-96742460-23022019-06-01829910410.24244/jni.v8i2.219200Pengelolaan Central Diabetes Insipidus Pasca Cedera Kepala BeratBona Akhmad FithrahMarsudi RasmanSiti Chasnak SalehCedera otak traumatika adalah salah satu penyebab kematian dan kesakitan tersering pada kelompok masyarakat muda. Hasil akhir dari cedera kepala berat dapat menyebabkan gangguan kognitif, perilaku, psikologi dan sosial. Salah satu konsekuensi dari cedera kepala berat adalah terjadinya disfungsi hormonal baik dari hipofise anterior maupun posterior. Angka kejadian disfungsi hormonal ini sekitar 20-50%. Salah satu yang paling menantang dan sering terjadi adalah diabetes insipidus (DI) dan Syndrome inappropriate antidiuretic hormone (SIADH). Angka kejadian diabetes insipidus pasca cedera kepala diduga sebesar 1-2,9% dengan berbagai tingkatannya. Pada beberapa kasus bersifat sementara tapi beberapa kasus terjadi bersifat menetap. Pada laporan kasus ini akan dibawakan sebuah kasus diabetes insipidus pasca cedera kepala berat. Pasien mengalami cedera kepala berat, hingga dilakukan decompressive craniectomi dan trakeostomi. Untuk perawatan lanjutan pasien dirujuk ke Jakarta. Saat menjalani terapi lanjutan ini pasien terdiagnosis diabetes insipidus Pada kasus ini diabetes insipidus tidak timbul langsung setelah cedera kepala tetapi baru timbul lebih kurang satu bulan setelah cedera kepala. Diabetes insipidus dikelola dengan menggunakan desmopressin spray dan oral disamping mengganti cairan yang hilang. Pada kasus ini desmopressin sempat di stop sebelum akhirnya diberikan terus menerus dan pasien diterapi sebagai diabetes insipidus yang menetap.   Managing Central Diabetes Insipidus in Post Severe Head Injury Patient Abstract Traumatic brain injury is the cause of mortality and morbidity in society mostly in male-young generation. The last outcome of traumatic brain injury might be deficit in cognitive, behavioral, psychological and social. the consequences of traumatic brain injury might be hormonal disfunction from anterior and posterior pituitary. The incidence around 20-50%. The most challenging problem is diabetes insipidus (DI) and syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH). The incident of post traumatic diabetes insipidus around 1-2,9% with several degree. In certain case its only occurred transiently but some report it could be permanent. In this case report will find one case post traumatic diabetes insipidus. This pasien had severe traumatic brain injury and underwent decompressive craniectomy and tracheostomy. For further therapy patient was referred to Jakarta. In this further treatment patient diagnosed with diabetes insipidus. Diabetes insipidus doesn’t occurred since the first day of injury but occurred almost one month after. Diabetes insipidus managed with desmopressin spray and oral beside replace water loss. For a few days desmopressin stop but diabetes insipidus occurred again so desmopressin given daily both spray and oral and the patient had therapy as diabetes insipidus permanent.http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/219cedera kepala beratdisfungsi neurohormonaldiabetes insipidustraumatic brain injuryneuroendocrine disfunctiondiabetes insipidus
spellingShingle Bona Akhmad Fithrah
Marsudi Rasman
Siti Chasnak Saleh
Pengelolaan Central Diabetes Insipidus Pasca Cedera Kepala Berat
Jurnal Neuroanestesi Indonesia
cedera kepala berat
disfungsi neurohormonal
diabetes insipidus
traumatic brain injury
neuroendocrine disfunction
diabetes insipidus
title Pengelolaan Central Diabetes Insipidus Pasca Cedera Kepala Berat
title_full Pengelolaan Central Diabetes Insipidus Pasca Cedera Kepala Berat
title_fullStr Pengelolaan Central Diabetes Insipidus Pasca Cedera Kepala Berat
title_full_unstemmed Pengelolaan Central Diabetes Insipidus Pasca Cedera Kepala Berat
title_short Pengelolaan Central Diabetes Insipidus Pasca Cedera Kepala Berat
title_sort pengelolaan central diabetes insipidus pasca cedera kepala berat
topic cedera kepala berat
disfungsi neurohormonal
diabetes insipidus
traumatic brain injury
neuroendocrine disfunction
diabetes insipidus
url http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/219
work_keys_str_mv AT bonaakhmadfithrah pengelolaancentraldiabetesinsipiduspascacederakepalaberat
AT marsudirasman pengelolaancentraldiabetesinsipiduspascacederakepalaberat
AT sitichasnaksaleh pengelolaancentraldiabetesinsipiduspascacederakepalaberat