Pemberantasan di Persimpangan Jalan: Principal Agent dan Collective Action sebagai Jalan Tengah Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama lebih dari satu dekade telah menunjukkan signifikansi terhadap penurunan korupsi di Indonesia. Namun begitu Revisi Undang-Undang KPK serta pandemi terbukti memberikan berpengaruh terhadap memburuknya tingkat korupsi dalam beberapa tahun terakhir. Pen...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Alfian Nur Ahmad, Holy Glora Saragie Sijabat, Usman Manor
Format: Article
Language:English
Published: Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia 2022-06-01
Series:Salus Cultura
Subjects:
Online Access:http://jurnal.kemenkopmk.go.id/index.php/saluscultura/article/view/47
_version_ 1811324139119575040
author Alfian Nur Ahmad
Holy Glora Saragie Sijabat
Usman Manor
author_facet Alfian Nur Ahmad
Holy Glora Saragie Sijabat
Usman Manor
author_sort Alfian Nur Ahmad
collection DOAJ
description Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama lebih dari satu dekade telah menunjukkan signifikansi terhadap penurunan korupsi di Indonesia. Namun begitu Revisi Undang-Undang KPK serta pandemi terbukti memberikan berpengaruh terhadap memburuknya tingkat korupsi dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai upaya pemberantasan korupsi di Indonesia berdasarkan perspektif Principal Agent Theory (P-A) dan Collective Action Theory (C-A) serta intervensi yang dapat dilakukan berdasarkan kedua teori. Dengan menggunakan metode studi pustaka serta analisis struktural terhadap pembentukan perilaku, maka ditemukan bahwa upaya pemberantasan korupsi di Indonesia didominasi oleh perspektif P-A sehingga memerlukan upaya penguatan dari perspektif C-A melalui pelibatan masyarakat untuk menguatkan norma kolektif dan budaya anti-korupsi. Lebih lanjut analisa struktur menemukan bahwa intervensi pada level meso (norma kolektif) menjadi upaya paling rasional dan strategis untuk memberantas korupsi yang berada dalam jangkauan masyarakat serta memberikan pengaruh bagi pembenahan level mikro (karakter dan kepribadian individu) sekaligus menguatkan kepatuhan serta efektivitas dari level makro (tatanan kebijakan, aturan, dan hukum). Intervensi pada level meso dapat membentuk mekanisme kontrol sosial untuk memastikan akuntabilitas pelayanan publik, sekaligus menjadi integrasi pendekatan P-A dan C-A yang perlu dilakukan secara simultan sebagai upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
first_indexed 2024-04-13T14:07:44Z
format Article
id doaj.art-98b2d114e5d54f27949c9a0c460fcdb5
institution Directory Open Access Journal
issn 2807-5560
2807-5447
language English
last_indexed 2024-04-13T14:07:44Z
publishDate 2022-06-01
publisher Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia
record_format Article
series Salus Cultura
spelling doaj.art-98b2d114e5d54f27949c9a0c460fcdb52022-12-22T02:43:51ZengKementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik IndonesiaSalus Cultura2807-55602807-54472022-06-0121698010.55480/saluscultura.v2i1.4747Pemberantasan di Persimpangan Jalan: Principal Agent dan Collective Action sebagai Jalan Tengah Pemberantasan Korupsi di IndonesiaAlfian Nur Ahmad0Holy Glora Saragie Sijabat1Usman Manor2Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik IndonesiaKementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik IndonesiaKementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik IndonesiaKinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama lebih dari satu dekade telah menunjukkan signifikansi terhadap penurunan korupsi di Indonesia. Namun begitu Revisi Undang-Undang KPK serta pandemi terbukti memberikan berpengaruh terhadap memburuknya tingkat korupsi dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai upaya pemberantasan korupsi di Indonesia berdasarkan perspektif Principal Agent Theory (P-A) dan Collective Action Theory (C-A) serta intervensi yang dapat dilakukan berdasarkan kedua teori. Dengan menggunakan metode studi pustaka serta analisis struktural terhadap pembentukan perilaku, maka ditemukan bahwa upaya pemberantasan korupsi di Indonesia didominasi oleh perspektif P-A sehingga memerlukan upaya penguatan dari perspektif C-A melalui pelibatan masyarakat untuk menguatkan norma kolektif dan budaya anti-korupsi. Lebih lanjut analisa struktur menemukan bahwa intervensi pada level meso (norma kolektif) menjadi upaya paling rasional dan strategis untuk memberantas korupsi yang berada dalam jangkauan masyarakat serta memberikan pengaruh bagi pembenahan level mikro (karakter dan kepribadian individu) sekaligus menguatkan kepatuhan serta efektivitas dari level makro (tatanan kebijakan, aturan, dan hukum). Intervensi pada level meso dapat membentuk mekanisme kontrol sosial untuk memastikan akuntabilitas pelayanan publik, sekaligus menjadi integrasi pendekatan P-A dan C-A yang perlu dilakukan secara simultan sebagai upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.http://jurnal.kemenkopmk.go.id/index.php/saluscultura/article/view/47intervensikorupsikomisi pemberantasan korupsiprincipal agent theory (p-a)collective action theory (c-a)anti korupsi
spellingShingle Alfian Nur Ahmad
Holy Glora Saragie Sijabat
Usman Manor
Pemberantasan di Persimpangan Jalan: Principal Agent dan Collective Action sebagai Jalan Tengah Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Salus Cultura
intervensi
korupsi
komisi pemberantasan korupsi
principal agent theory (p-a)
collective action theory (c-a)
anti korupsi
title Pemberantasan di Persimpangan Jalan: Principal Agent dan Collective Action sebagai Jalan Tengah Pemberantasan Korupsi di Indonesia
title_full Pemberantasan di Persimpangan Jalan: Principal Agent dan Collective Action sebagai Jalan Tengah Pemberantasan Korupsi di Indonesia
title_fullStr Pemberantasan di Persimpangan Jalan: Principal Agent dan Collective Action sebagai Jalan Tengah Pemberantasan Korupsi di Indonesia
title_full_unstemmed Pemberantasan di Persimpangan Jalan: Principal Agent dan Collective Action sebagai Jalan Tengah Pemberantasan Korupsi di Indonesia
title_short Pemberantasan di Persimpangan Jalan: Principal Agent dan Collective Action sebagai Jalan Tengah Pemberantasan Korupsi di Indonesia
title_sort pemberantasan di persimpangan jalan principal agent dan collective action sebagai jalan tengah pemberantasan korupsi di indonesia
topic intervensi
korupsi
komisi pemberantasan korupsi
principal agent theory (p-a)
collective action theory (c-a)
anti korupsi
url http://jurnal.kemenkopmk.go.id/index.php/saluscultura/article/view/47
work_keys_str_mv AT alfiannurahmad pemberantasandipersimpanganjalanprincipalagentdancollectiveactionsebagaijalantengahpemberantasankorupsidiindonesia
AT holyglorasaragiesijabat pemberantasandipersimpanganjalanprincipalagentdancollectiveactionsebagaijalantengahpemberantasankorupsidiindonesia
AT usmanmanor pemberantasandipersimpanganjalanprincipalagentdancollectiveactionsebagaijalantengahpemberantasankorupsidiindonesia