HUBUNGAN ANTARA COPING STRES DENGAN KECEMASAN PADA ORANG-ORANG PENGIDAP HIV/AIDS YANG MENJALANI TES DARAH DAN VCT (VOLUNTARY COUNSELING TESTING)

Permasalahan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Virus) berkembang dengan cepat dan menjadi sebuah ancaman kesehatan dunia yang utama. Salah satu layanan terhadap pemberian informasi seputar HIV/AIDS adalah melalui VCT (Voluntary Counseling Testing). Adanya diskriminasi terhadap HIV/AIDS ini membua...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Erna Agustina Yudiati, Esthi Rahayu
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Soegijapranata Catholic University 2017-06-01
Series:Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi
Online Access:http://journal.unika.ac.id/index.php/psi/article/view/995
Description
Summary:Permasalahan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Virus) berkembang dengan cepat dan menjadi sebuah ancaman kesehatan dunia yang utama. Salah satu layanan terhadap pemberian informasi seputar HIV/AIDS adalah melalui VCT (Voluntary Counseling Testing). Adanya diskriminasi terhadap HIV/AIDS ini membuat keikutsertaan seseorang mengikuti VCT (Voluntary Counseling Testing) atau tes konseling sukarela bagi seseorang yang ingin mengetahui status HIV nya mungkin rendah akibat takut mendapat diskriminasi. Bagi seseorang yang akan menjalankan tes, muncul berbagai reaksi emosi seperti cemas dan takut, terutama ketika mengetahui hasil yang diperoleh positif.. Kemampuan seorang individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan stressor yang dialaminya itulah yang disebut dengan coping stress. Hipotesis penelitian adalah ada hubungan yang negatif antara coping stres dengan kecemasan. Artinya semakin baik coping stres maka semakin rendah kecemasan dan sebaliknya. Teknik analisa data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisa kuantitatif non parametrik: Spearman’s rho. Hasilnya adalah ada hubungan yang negatif antara coping stres dengan kecemasan.
ISSN:1411-6073
2579-6321