Diversifikasi Lahan Diversifikasi Lahan Marginal Dan Pekarangan Sebagai Solusi Ketahanan Pangan Keluarga Tani Di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya

Terpenuhinya pangan bagi setiap masyarakat dengan ketersediaan pangan yang cukup, bermutu, aman, merata dan terjangkau disebut dengan ketahanan pangan. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan masyarakat adalah pemberdayaan potensi lokal dengan konsep pemanfaatan la...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Nurul Risti Mutiarasari, Tenten Tedjaningsih, Suyudi Suyudi, Suhardjadinata Suhardjadinata
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Lancang Kuning 2022-02-01
Series:Dinamisia
Subjects:
Online Access:https://journal.unilak.ac.id/index.php/dinamisia/article/view/9259
Description
Summary:Terpenuhinya pangan bagi setiap masyarakat dengan ketersediaan pangan yang cukup, bermutu, aman, merata dan terjangkau disebut dengan ketahanan pangan. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan masyarakat adalah pemberdayaan potensi lokal dengan konsep pemanfaatan lahan marginal dan pekarangan di desa dan di perkotaan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Skema Ketahanan Pangan yang dilaksanakan di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya adalah mensosialisasikan cara mengoptimalkan lahan marginal dan pekarangan dengan sistem pertanian terpadu melalui konsep diversifikasi tanaman kepada anggota kelompok tani yang berada di Desa Kamulyan sebagai sasaran kegiatan dalam pemanfaatan  potensi lahan tersebut untuk dapat menjadi salah satu sumber penghasil pangan keluarga tani untuk mendatangkan ketahanan pangan keluarga. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan pedekatan ceramah dan diskusi, serta pembuatan demonstrasi plot (demplot) sebagai percontohan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa lahan yang tersedia belum dimanfaatkan secara kontinyu dan maksimal oleh petani hal tersebut disebabkan : (1) pada proses pemeliharaan pada tanaman khususnya pada musim kemarau terdapat kendala yaitu disebabkan karena sulitnya memperoleh air, penggunaan pupuk belum sesuai dengan anjuran, yaitu menggunakan pupuk jika terdapat kelebihan pupuk dari pertanaman di sawah dari tanaman padi atau mendong, (2) input benih masih diperoleh dari pasar untuk komoditas sayuran tertentu, (3) gangguan tanaman oleh ternak unggas (ayam, bebek), karena sistem lepas pada pemeliharaan ternak unggas.  Masih diperlukan pendampingan secara berlanjut untuk dapat memanfaatkan potensi lokal secara keseluruhan.
ISSN:2614-7424
2614-8927