Studi Retrospektif: Sifilis Laten

Latar Belakang: Sifilis laten merupakan stadium sifilis tanpa gejala klinis namun menunujukkan hasil pemeriksaan serologis yang reaktif. Sifilis laten merupakan stadium yang asimtomatik dan tidak didapat adanya gejala-gejala sifilis primer ataupun sekunder. Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil uji...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Bernadya Yogatri Anjuwita Saputri, Dwi Murtiastutik
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga 2019-04-01
Series:Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology)
Subjects:
Online Access:https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/10893
_version_ 1797506113689616384
author Bernadya Yogatri Anjuwita Saputri
Dwi Murtiastutik
author_facet Bernadya Yogatri Anjuwita Saputri
Dwi Murtiastutik
author_sort Bernadya Yogatri Anjuwita Saputri
collection DOAJ
description Latar Belakang: Sifilis laten merupakan stadium sifilis tanpa gejala klinis namun menunujukkan hasil pemeriksaan serologis yang reaktif. Sifilis laten merupakan stadium yang asimtomatik dan tidak didapat adanya gejala-gejala sifilis primer ataupun sekunder. Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil uji serologi treponemal dan non treponemall yang reaktif. Tujuan: Mengevaluasi angka kejadian dan penatalaksanaan pasien baru sifilis laten. Metode: Penelitian ini adalah studi deskriptif retrospektif. Data berasal dari rekam medis pasien baru sifilis laten di Divisi Infeksi Menular Seksual (IMS) Unit Rawat Jalan (URJ) Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode tahun 2009-2017. Hasil: Selama tahun 2009-2017, didapatkan 37 pasien baru sifilis laten. Pasien terbanyak berusia 26-35 tahun, mayoritas adalah pria dan berstatus menikah. Berdasarkan anamnesis, sebesar 64,9% pasien sifilis laten datang berobat tanpa keluhan dengan membawa hasil laboratorium serologi sifilis yang reaktif. Hasil pemeriksaan penunjang, sebesar 32,4% pasien baru sifilis laten menunjukkan nilai titer VDRL 1:4 dan sebanyak 21,6% pasien baru sifilis laten menunjukkan hasil serologi treponemal TPHA 1:640. Sifilis laten lanjut merupakan diagnosis terbanyak sebesar 75,8%. Sekitar 62,2% pasien sifilis laten mendapat terapi dan 56,5 % pasien dari pasien tersebut mendapat terapi injeksi Benzatin Penisilin G. Simpulan: Penegakan diagnosis sifilis laten dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan serologi. Sifilis laten sebagian besar ditatalaksana dengan injeksi Benzatin Penisilin G sebagai terapi pilihan pertama dari berbagai rekomendasi. Evaluasi hasil serologi non treponemal setelah terapi didapatkan yang paling banyak adalah pasien melakukan kunjungan ulang pada bulan ke 3 sebanyak 9 orang dengan penurunan titer dari 1: 4 menjadi 1:2 sebanyak 4 pasien.
first_indexed 2024-03-10T04:27:58Z
format Article
id doaj.art-9a95259bb8484e3f98f21eaf792af2b9
institution Directory Open Access Journal
issn 1978-4279
2549-4082
language Indonesian
last_indexed 2024-03-10T04:27:58Z
publishDate 2019-04-01
publisher Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga
record_format Article
series Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology)
spelling doaj.art-9a95259bb8484e3f98f21eaf792af2b92023-11-23T06:31:41ZindDepartment of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas AirlanggaBerkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology)1978-42792549-40822019-04-01311465410.20473/bikk.V31.1.2019.46-548650Studi Retrospektif: Sifilis LatenBernadya Yogatri Anjuwita Saputri0Dwi Murtiastutik1Departemen/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo SurabayaDepartemen/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo SurabayaLatar Belakang: Sifilis laten merupakan stadium sifilis tanpa gejala klinis namun menunujukkan hasil pemeriksaan serologis yang reaktif. Sifilis laten merupakan stadium yang asimtomatik dan tidak didapat adanya gejala-gejala sifilis primer ataupun sekunder. Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil uji serologi treponemal dan non treponemall yang reaktif. Tujuan: Mengevaluasi angka kejadian dan penatalaksanaan pasien baru sifilis laten. Metode: Penelitian ini adalah studi deskriptif retrospektif. Data berasal dari rekam medis pasien baru sifilis laten di Divisi Infeksi Menular Seksual (IMS) Unit Rawat Jalan (URJ) Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode tahun 2009-2017. Hasil: Selama tahun 2009-2017, didapatkan 37 pasien baru sifilis laten. Pasien terbanyak berusia 26-35 tahun, mayoritas adalah pria dan berstatus menikah. Berdasarkan anamnesis, sebesar 64,9% pasien sifilis laten datang berobat tanpa keluhan dengan membawa hasil laboratorium serologi sifilis yang reaktif. Hasil pemeriksaan penunjang, sebesar 32,4% pasien baru sifilis laten menunjukkan nilai titer VDRL 1:4 dan sebanyak 21,6% pasien baru sifilis laten menunjukkan hasil serologi treponemal TPHA 1:640. Sifilis laten lanjut merupakan diagnosis terbanyak sebesar 75,8%. Sekitar 62,2% pasien sifilis laten mendapat terapi dan 56,5 % pasien dari pasien tersebut mendapat terapi injeksi Benzatin Penisilin G. Simpulan: Penegakan diagnosis sifilis laten dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan serologi. Sifilis laten sebagian besar ditatalaksana dengan injeksi Benzatin Penisilin G sebagai terapi pilihan pertama dari berbagai rekomendasi. Evaluasi hasil serologi non treponemal setelah terapi didapatkan yang paling banyak adalah pasien melakukan kunjungan ulang pada bulan ke 3 sebanyak 9 orang dengan penurunan titer dari 1: 4 menjadi 1:2 sebanyak 4 pasien.https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/10893sifilis latenserologi sifilis
spellingShingle Bernadya Yogatri Anjuwita Saputri
Dwi Murtiastutik
Studi Retrospektif: Sifilis Laten
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology)
sifilis laten
serologi sifilis
title Studi Retrospektif: Sifilis Laten
title_full Studi Retrospektif: Sifilis Laten
title_fullStr Studi Retrospektif: Sifilis Laten
title_full_unstemmed Studi Retrospektif: Sifilis Laten
title_short Studi Retrospektif: Sifilis Laten
title_sort studi retrospektif sifilis laten
topic sifilis laten
serologi sifilis
url https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/10893
work_keys_str_mv AT bernadyayogatrianjuwitasaputri studiretrospektifsifilislaten
AT dwimurtiastutik studiretrospektifsifilislaten