Rumangsamu Penak: Analisis Wacana Politik Hidup Harian Buruh Migran Indonesia dalam Lagu Dangdut Koplo
Musik dangdut begitu lekat dengan tema persoalan hidup harian. Dalam perkembangannya muncul irama musik baru yang disebut dangdut koplo. Meskipun irama dalam musik dangdut terus berkembang karakternya yang ramah terhadap persoalan hidup harian tetap dipertahankan. Salah satu contoh menarik adalah la...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Gadjah Mada
2017-11-01
|
Series: | Jurnal Kajian Seni |
Subjects: | |
Online Access: | https://jurnal.ugm.ac.id/jks/article/view/23818 |
Summary: | Musik dangdut begitu lekat dengan tema persoalan hidup harian. Dalam perkembangannya muncul irama musik baru yang disebut dangdut koplo. Meskipun irama dalam musik dangdut terus berkembang karakternya yang ramah terhadap persoalan hidup harian tetap dipertahankan. Salah satu contoh menarik adalah lagu ‘Rumangsamu Penak’. Lagu tersebut lahir dari ujaran-ujaran dan curahan hati seorang buruh migran. Ujaran tersebut lahir dari polemik antara buruh migran (perempuan) dengan kaum lelaki di kampung halaman, serta dengan kelompok buruh migran yang lain. Dengan menggunakan analisis wacana Michel Foucault, penulis mencoba mencatat bagaimana praktik diskursif yang berlangsung dalam lagu tersebut. Bagaimana relasi kuasa bekerja di dalamnya, yang secara spesifik berkaitan dengan persoalan buruh migran Indonesia. Serta bagaimana mereka dipandang dan diposisikan oleh negara dan oleh masyarakat. |
---|---|
ISSN: | 2356-296X 2356-3001 |