PENGEMBANGAN DUSUN BARAN, TLOGOWARU, KEDUNGKANDANG SEBAGAI KAMPUNG WISATA TOPENG DI KOTA MALANG

Kota Malang sebagai tujuan wisata memiliki sejumlah kampung wisata, salah satunya adalah kampung wisata Topeng, di Dusun Baran, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang. Kampung tersebut merupakan salah satu penerapan program Desaku Menanti dari Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementeri...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: A.Tutut Subadyo
Format: Article
Language:English
Published: University of Merdeka Malang 2018-07-01
Series:Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang
Subjects:
Online Access:https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jpkm/article/view/2241
_version_ 1817976056948195328
author A.Tutut Subadyo
author_facet A.Tutut Subadyo
author_sort A.Tutut Subadyo
collection DOAJ
description Kota Malang sebagai tujuan wisata memiliki sejumlah kampung wisata, salah satunya adalah kampung wisata Topeng, di Dusun Baran, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang. Kampung tersebut merupakan salah satu penerapan program Desaku Menanti dari Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk merehabilitasi anak jalanan, gelandangan, dan pengemis. Program ini dimulai pada bulan November 2016, dimana Kemensos telah memberikan bantuan dana untuk pembangunan 40 rumah. Kampung seluas  5000 m2 dikembangkan bersama komunitas masyarakat seperti Malang Struddle, Amazing Malang, Lingkar Malang dan lain-lain. Pembangunan rumah dan fasilitas lainnya melalui swadaya dan secara gotong royong oleh warga kampung ini. Dalam mendukung terwujudnya rencana kampung  wisata  budaya  topeng malangan yang prospektif, perlu  mendapatkan bantuan  pendampingan dan kemitraan dalam pengembangannya melalui desain spatial arsitektural dengan pendekatan participatory approach. Keunikan dan kekayaan budaya yang ada di kampung topeng tersebut dikembangkan dan dilestarikan melalui strategi  wisata  budaya.  Pengembangan dan strategi  pembangunannya difokuskan pada aspek fisik arsitektural  berbasis budaya sehingga kultur topeng malangan yang ada di kampung tersebut dapat lestari dan berkelanjutan. Hasil desain pengembangan dengan sejumlah fasilitas-fasilitas tambahan dan pendukung eksistensi kampung topeng ini dapat dijadikan role model untuk kampung-kampung tematik berbasis budaya yang diproyeksikan menjadi destinasi wisata.   DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v3i1.2241
first_indexed 2024-04-13T21:58:27Z
format Article
id doaj.art-9c3010d4866547b5ada552fb7dc74ae9
institution Directory Open Access Journal
issn 2721-138X
2548-7159
language English
last_indexed 2024-04-13T21:58:27Z
publishDate 2018-07-01
publisher University of Merdeka Malang
record_format Article
series Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang
spelling doaj.art-9c3010d4866547b5ada552fb7dc74ae92022-12-22T02:28:11ZengUniversity of Merdeka MalangAbdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang2721-138X2548-71592018-07-01311710.26905/abdimas.v3i1.22411375PENGEMBANGAN DUSUN BARAN, TLOGOWARU, KEDUNGKANDANG SEBAGAI KAMPUNG WISATA TOPENG DI KOTA MALANGA.Tutut Subadyo0Fakultas Teknik Universitas Merdeka MalangKota Malang sebagai tujuan wisata memiliki sejumlah kampung wisata, salah satunya adalah kampung wisata Topeng, di Dusun Baran, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang. Kampung tersebut merupakan salah satu penerapan program Desaku Menanti dari Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk merehabilitasi anak jalanan, gelandangan, dan pengemis. Program ini dimulai pada bulan November 2016, dimana Kemensos telah memberikan bantuan dana untuk pembangunan 40 rumah. Kampung seluas  5000 m2 dikembangkan bersama komunitas masyarakat seperti Malang Struddle, Amazing Malang, Lingkar Malang dan lain-lain. Pembangunan rumah dan fasilitas lainnya melalui swadaya dan secara gotong royong oleh warga kampung ini. Dalam mendukung terwujudnya rencana kampung  wisata  budaya  topeng malangan yang prospektif, perlu  mendapatkan bantuan  pendampingan dan kemitraan dalam pengembangannya melalui desain spatial arsitektural dengan pendekatan participatory approach. Keunikan dan kekayaan budaya yang ada di kampung topeng tersebut dikembangkan dan dilestarikan melalui strategi  wisata  budaya.  Pengembangan dan strategi  pembangunannya difokuskan pada aspek fisik arsitektural  berbasis budaya sehingga kultur topeng malangan yang ada di kampung tersebut dapat lestari dan berkelanjutan. Hasil desain pengembangan dengan sejumlah fasilitas-fasilitas tambahan dan pendukung eksistensi kampung topeng ini dapat dijadikan role model untuk kampung-kampung tematik berbasis budaya yang diproyeksikan menjadi destinasi wisata.   DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v3i1.2241https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jpkm/article/view/2241barakan, kampung, topeng, wisata budaya
spellingShingle A.Tutut Subadyo
PENGEMBANGAN DUSUN BARAN, TLOGOWARU, KEDUNGKANDANG SEBAGAI KAMPUNG WISATA TOPENG DI KOTA MALANG
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang
barakan, kampung, topeng, wisata budaya
title PENGEMBANGAN DUSUN BARAN, TLOGOWARU, KEDUNGKANDANG SEBAGAI KAMPUNG WISATA TOPENG DI KOTA MALANG
title_full PENGEMBANGAN DUSUN BARAN, TLOGOWARU, KEDUNGKANDANG SEBAGAI KAMPUNG WISATA TOPENG DI KOTA MALANG
title_fullStr PENGEMBANGAN DUSUN BARAN, TLOGOWARU, KEDUNGKANDANG SEBAGAI KAMPUNG WISATA TOPENG DI KOTA MALANG
title_full_unstemmed PENGEMBANGAN DUSUN BARAN, TLOGOWARU, KEDUNGKANDANG SEBAGAI KAMPUNG WISATA TOPENG DI KOTA MALANG
title_short PENGEMBANGAN DUSUN BARAN, TLOGOWARU, KEDUNGKANDANG SEBAGAI KAMPUNG WISATA TOPENG DI KOTA MALANG
title_sort pengembangan dusun baran tlogowaru kedungkandang sebagai kampung wisata topeng di kota malang
topic barakan, kampung, topeng, wisata budaya
url https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jpkm/article/view/2241
work_keys_str_mv AT atututsubadyo pengembangandusunbarantlogowarukedungkandangsebagaikampungwisatatopengdikotamalang