Filsafat Behaviorisme Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Perspektif Rudolf Steiner

Abstrak: Tulisan ini berusaha memahami tentang filsafat Behaviorisme dalam pendidikan anak usia dini perspektif Waldorf (Rudolf Steiner) yang diaplikasikan kegunaannya dalam proses pembelajaran. Steiner merupakan teori pendidikan yang biasa disebut dengan sebutan Waldorf, kaata “Waldrof” biasa berga...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Zahratur Rahma, Maemonah Maemonah
Format: Article
Language:English
Published: UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 2021-06-01
Series:As-Sibyan
Subjects:
Online Access:https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/assibyan/article/view/2616
Description
Summary:Abstrak: Tulisan ini berusaha memahami tentang filsafat Behaviorisme dalam pendidikan anak usia dini perspektif Waldorf (Rudolf Steiner) yang diaplikasikan kegunaannya dalam proses pembelajaran. Steiner merupakan teori pendidikan yang biasa disebut dengan sebutan Waldorf, kaata “Waldrof” biasa bergantian dengan istilah Steiner. Menggambarkan sekolah dengan kurikulum berdasarkan ajaran Steiner adalah tentang manusia yang memiliki ikatan yang terkait dengan mengungkap misteri dunia spiritual. Disekolah Waldrof mengembangkan model untuk mengembangkan kreatifitas dalam proses pendidikan. Waldrof memiliki sekolah taman kanak-kanak yang berbeda dari sekolah lain pada umumnya.Waldrof mendidikan taman kanak-kanak usia anak dari 3-7 tahun. Memiliki kurikulum sekolah yang berisi tentang permainan-permanan yang dapat mengasah perkembangan anak, seperti permaian yang membahas, dongeng, fabel, cerita rakyat,permaian tersebut dapat menambah penguasaan motorik dan kesenian.  Menurut teori behaviorisme hasil pengalaman belajar termaksut dalam perubahan tingkah laku. Interaksi antara stimulus dan respon terjadi krena terjadinya proses belajar. Teori belajar behaviorisme sendiri diartikan mempelajari perilaku manusia, dan ada tiga perasaan menyangkut pendidikan anak usia dini yang didukung oleh guru-guru Waldrof : penghormatan, antusiasme, dan perlindungan.a. Penghormatan, antusiasme, dan perlindungan, b. Menyediakan lingkungan yang responsif, c. Hubungan anak-anak dengan pengalaman pengindraan, d. bekerjasama dengan teman sebaya, e. Belajar dengan melakukan, f. Tanggungjawab dan regulasi diri.
ISSN:2541-5549
2685-1326