PENGARUH DERAJAT DEASETILASI KHITOSAN DARI KULIT UDANG TERHADAP APLIKASINYA SEBAGAI PENGAWET MAKANAN

Industri pengolahan udang banyak menimbulkan hasil samping berupa limbah kulit udang yang belum dimanfaatkan secara optimal, yaitu hanya dijadikan tepung dan campuran makanan ternak. Hal itu kurang memiliki nilai ekonomis dibandingkan dengan mengolahnya menjadi khitin dan khitosan. Khitosan banyak d...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Nur Rokhati
Format: Article
Language:English
Published: Diponegoro University 2012-02-01
Series:Reaktor
Subjects:
Online Access:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/reaktor/article/view/1481
_version_ 1818187580105031680
author Nur Rokhati
author_facet Nur Rokhati
author_sort Nur Rokhati
collection DOAJ
description Industri pengolahan udang banyak menimbulkan hasil samping berupa limbah kulit udang yang belum dimanfaatkan secara optimal, yaitu hanya dijadikan tepung dan campuran makanan ternak. Hal itu kurang memiliki nilai ekonomis dibandingkan dengan mengolahnya menjadi khitin dan khitosan. Khitosan banyak digunakan di berbagai industri. Salah satu penerapan khitosan yang penting dan dibutuhkan dewasa ini adalah sebagai pengawet bahan makanan pengganti formalin. Kualitas khitosan sering dinyatakan dengan besarnya nilai derajad deasetilasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi operasi optimum proses deasetilasi khitin serta mempelajari pengaruh derajat deasetilasi terhadap khitosan sebagai bahan pengawet makanan. Proses deproteinisasi dengan larutan NaOH (3.5 % w/v) selama 2 jam pada suhu 65 oC dan proses demineralisasi dalam larutan HCl (1N) selama 30 menit pada suhu kamar. Proses deasetilasi dilakukan dengan memanaskan khitin dengan larutan NaOH (20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80% w/v) pada suhu (50 oC, 60 oC, 70 oC, 80 oC, 90 oC, 100 oC, 110 oC) selama (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 jam). Parameter respon adalah derajat deasetilasi khitosan. Produk khitosan diaplikasikan untuk pengawet tahu dan analisa mikroba dilakukan dengan menggunakan metode TPC untuk mengetahui pengaruh derajat deasetilasi terhadap kemampuannya mengawetkan makanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum proses deasetilasi khitin  menjadi khitosan adalah pada konsentrasi NaOH 50% dan suhu 100oC selama 1 jam yang memberikan derajat deasetilasi sebesar 71,2%.. Total bakteri pada perendaman tahu selama 3 hari dalam larutan asam asetat ditambah chitosan 6,8.104, dalam larutan asam asetat saja 9,9. 105, dan dalam blangko 8,6. 107, sehingga bisa disimpulkan bahwa khitosan dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Namun meningkatnya derajad deasetilasi tidak begitu berpengaruh terhadap penurunan jumlah bakteri.
first_indexed 2024-12-11T23:13:17Z
format Article
id doaj.art-9da3edef9ab64f028400d9f7f23c9276
institution Directory Open Access Journal
issn 0852-0798
2407-5973
language English
last_indexed 2024-12-11T23:13:17Z
publishDate 2012-02-01
publisher Diponegoro University
record_format Article
series Reaktor
spelling doaj.art-9da3edef9ab64f028400d9f7f23c92762022-12-22T00:46:38ZengDiponegoro UniversityReaktor0852-07982407-59732012-02-01102545810.14710/reaktor.10.2.54-581175PENGARUH DERAJAT DEASETILASI KHITOSAN DARI KULIT UDANG TERHADAP APLIKASINYA SEBAGAI PENGAWET MAKANANNur Rokhati0Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNDIP Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang-Semarang 50239Industri pengolahan udang banyak menimbulkan hasil samping berupa limbah kulit udang yang belum dimanfaatkan secara optimal, yaitu hanya dijadikan tepung dan campuran makanan ternak. Hal itu kurang memiliki nilai ekonomis dibandingkan dengan mengolahnya menjadi khitin dan khitosan. Khitosan banyak digunakan di berbagai industri. Salah satu penerapan khitosan yang penting dan dibutuhkan dewasa ini adalah sebagai pengawet bahan makanan pengganti formalin. Kualitas khitosan sering dinyatakan dengan besarnya nilai derajad deasetilasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi operasi optimum proses deasetilasi khitin serta mempelajari pengaruh derajat deasetilasi terhadap khitosan sebagai bahan pengawet makanan. Proses deproteinisasi dengan larutan NaOH (3.5 % w/v) selama 2 jam pada suhu 65 oC dan proses demineralisasi dalam larutan HCl (1N) selama 30 menit pada suhu kamar. Proses deasetilasi dilakukan dengan memanaskan khitin dengan larutan NaOH (20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80% w/v) pada suhu (50 oC, 60 oC, 70 oC, 80 oC, 90 oC, 100 oC, 110 oC) selama (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 jam). Parameter respon adalah derajat deasetilasi khitosan. Produk khitosan diaplikasikan untuk pengawet tahu dan analisa mikroba dilakukan dengan menggunakan metode TPC untuk mengetahui pengaruh derajat deasetilasi terhadap kemampuannya mengawetkan makanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum proses deasetilasi khitin  menjadi khitosan adalah pada konsentrasi NaOH 50% dan suhu 100oC selama 1 jam yang memberikan derajat deasetilasi sebesar 71,2%.. Total bakteri pada perendaman tahu selama 3 hari dalam larutan asam asetat ditambah chitosan 6,8.104, dalam larutan asam asetat saja 9,9. 105, dan dalam blangko 8,6. 107, sehingga bisa disimpulkan bahwa khitosan dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Namun meningkatnya derajad deasetilasi tidak begitu berpengaruh terhadap penurunan jumlah bakteri.https://ejournal.undip.ac.id/index.php/reaktor/article/view/1481kulit udang, chitosan, derajat deasetilasi, pengawet makanan
spellingShingle Nur Rokhati
PENGARUH DERAJAT DEASETILASI KHITOSAN DARI KULIT UDANG TERHADAP APLIKASINYA SEBAGAI PENGAWET MAKANAN
Reaktor
kulit udang, chitosan, derajat deasetilasi, pengawet makanan
title PENGARUH DERAJAT DEASETILASI KHITOSAN DARI KULIT UDANG TERHADAP APLIKASINYA SEBAGAI PENGAWET MAKANAN
title_full PENGARUH DERAJAT DEASETILASI KHITOSAN DARI KULIT UDANG TERHADAP APLIKASINYA SEBAGAI PENGAWET MAKANAN
title_fullStr PENGARUH DERAJAT DEASETILASI KHITOSAN DARI KULIT UDANG TERHADAP APLIKASINYA SEBAGAI PENGAWET MAKANAN
title_full_unstemmed PENGARUH DERAJAT DEASETILASI KHITOSAN DARI KULIT UDANG TERHADAP APLIKASINYA SEBAGAI PENGAWET MAKANAN
title_short PENGARUH DERAJAT DEASETILASI KHITOSAN DARI KULIT UDANG TERHADAP APLIKASINYA SEBAGAI PENGAWET MAKANAN
title_sort pengaruh derajat deasetilasi khitosan dari kulit udang terhadap aplikasinya sebagai pengawet makanan
topic kulit udang, chitosan, derajat deasetilasi, pengawet makanan
url https://ejournal.undip.ac.id/index.php/reaktor/article/view/1481
work_keys_str_mv AT nurrokhati pengaruhderajatdeasetilasikhitosandarikulitudangterhadapaplikasinyasebagaipengawetmakanan